POSKOTASUMATERA.COM – Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) bersama 14
BPDB kabupaten/Kota terus memfasilitasi operasi pencarian KM Sinar Bangun yang
tenggelam, 18 Juni 2018. Berdasarkan hasil investigasi Tim Basarnas, kapal
motor naas ini diperkirakan membawa 188 penumpang dan 164 diantaranya masih hilang.
Selama proses pencarian, BPBD Sumut
bekerja sama dengan BPBD kabupaten/kota terus mendukung dengan menyediakan
logistik, seperti membantu penyediaan BBM untuk semua kapal dan helikopter yang
ikut dalam operasi ini. BPBD juga menyediakan dapur umum dan air bersih,
peralatan-peralatan, 2 posko di Tigaras dan Simanindo, pelayanan informasi,
santunan kepada keluarga korban dan menyediakan rekening khusus bagi masyarakat
yang ingin berdonasi.
“Kapasitas kita sebagai pemerintah
daerah provinsi termasuk BPBD yang pertama membantu operasional termasuk
logistik, peralatan, dapur umum kemudian personel juga, kita juga bagian dari
operasi. Pemerintah provinsi membantu pengadaan BBM untuk operasional semua
kapal-kapal yang beroperasi. Personel kita setiap hari ikut menyisir pantai
Danau Toba untuk melakukan pencarian dan dukungan-dukungan lainnya,” kata
Kepala BPBD Provinsi Sumut Dr Ir H Riadil Akhir Lubis MSi saat meninjau dermaga
Tigaras, Senin (25/6/2018).
BPDB juga menurunkan 147 personelnya
untuk operasi pencarian dan penyelamatan KM Sinar Bangun. Personel mereka ikut
menyisir bibir pantai Danau Toba bersama tim dari TNI, Polri dan Basarnas. Pada
pencarian H+8 tim penyisir berhasil menemukan empat buah helm, enam live
jacket, dua jenis sendal dan satu boneka beruang besar.
Pukat Harimau
Sementara itu, Tim gabungan Basarnas
mengunakan pukat harimau pada hari kesembilan pencarian. Hal ini dilakukan usai
jangkar yang digunakan untuk menyisir dasar perairan Tigaras-Simanindo
tersangkut pada benda diduga kapal.
Pada pencarian hari kesembilan ini,
cuaca di sekitar perairan Tigaras-Simanindo sangat mendukung sehingga tim
Basarnas bisa bekerja dengan maksimal. Mereka menyisir titik yang diduga lokasi
tenggelamnya KM Sinar Bangun dari pagi hingga sore.
“Hari ini kita bekerja lebih rapi karena
cuaca juga mendukung, berbeda dengan kemarin yang membuat kita susah untuk
membentuk formasi. Kemudian jangkar kita tersangkut objek besar. Kita belum
tahu apakah itu KM Sinar Bangun, tetapi dugaannya benda tersebut seperti
papan,” kata Ketua Basarnas Marsekal Muda Muhammad Syaugi di dermaga Tigaras
usai ikut dalam penyisiran, Selasa (26/6/2018).
Atas temuan ini Basarnas meningkatkan
pencarian dengan pukat harimau yang didatangkan dari Belawan dan Sibolga. Pukat
ini bisa menyisir hingga kedalaman 1000 meter. Dengan menggunakan pukat harimau
harapannya benda-benda yang diduga bagian atau KM Sinar Bangun sendiri bisa
ditemukan.
“Saya ingin meningkatkan dengan
peralatan pukat harimau, kita sudah pinjam dari BPPP Sibolga dan Belawan. Sore
atau malam ini datang, kita instal, pagi kita akan sapu ke area yang sudah kita
tentukan. Dengan menggunakan jangkar ada yang nyangkut, harapannya dengan pukat
akan lebih memberi petunjuk,” ujarnya.
Selama operasi pencarian dan penyelamatan
KM Sinar Bangun Basarnas mengizinkan bahkan mengajak keluarga korban untuk
ikut. Ini dilakukan hingga hari kesembilan pencarian. Dengan begitu keluarga
korban tahu apa yang dilakukan Basarnas dan timnya untuk mencari korban dan
kapal KM Sinar Bangun.(PS/Iza)