Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang Saat Melakukan Sidak Makanan Layak Konsumsi Di Pasar Glugur Rantauprapat. POSKOTA/OKTA
POSKOTASUMATERA - LABUHANBATU - Dalam rangka menindak lanjuti instruksi dari Kapolri dalam pelaksanaan Operasi Pekat Toba 2018, Kapolres bersama Tim Gabungan dari Pemkab Labuhanbatu laksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Gelugur Rantauprapat, Kamis (7/6/2018) Pagi.
Saat sidak ke Pasar Glugur, team belum menemukan adanya kelangkaan bahan Pangan. Dan harga Bahan Pangan masih tetap Stabil.
"Harga Bahan Pangan masih wajar, belum ditemukan adanya kenaikan yang signipikan maupun kelangkaan barang - barang kebutuhan masyarakat", ujar AKBP Frido Situmorang.
Namun, dipasar modren itu, Team Gabungan menemukan Daging Sapi dan Daging Ayam tidak layak konsumsi.
Mendapat temuan tersebut, AKBP Frido Situmorang SIK SH, selaku Ketua Tim langsung memerintahkan kepada Pedagang yang menjual Daging Sapi dan Daging Ayam tidak layak konsumsi, menarik barang dagangannya.
Selain memerintahkan penarikan, Kapolres juga memerintahkan kepada Instansi terkait mengambil "Daging Kadaluarsa" itu, untuk selanjutnya dimusnahkan.
"Daging Kadaluarsa itu berbahaya bagi kesehatan", ucap Frido.
Disebutkannya, kedua Daging Kadaluarsa itu, sudah berubah warna, berbau busuk walau sudah didinginkan dalam Mesin Pendingin (Kulkas).
Dijelaskannya, untuk tahap awal, Pedagang yang menjual Daging Kadaluarsa itu, cukup diberi peringatan. Namun, bila melakukan hal yang sama, petugas tidak segan-segan mengambil tindakan tegas.
Kapolres juga menambahkan, razia akan dilakukan setiap saat. Guna menciptakan rasa nyaman warga dan mencegah kemungkinan warga masyarakat mengkonsumsi Daging Busuk yang dapat menganggu kesehatan.
Kegiatan sidak ke Pasar Gelugur Rantauprapat ini, mendapat apresiasi dari masyarakat dan berterima kasih kepada pihak Polres Labuhanbatu, karena telah turut melakukan Sidak yerkait pengamanan dan penjaminan makan layak konsumsi kepada masyarakat.
"Syukur, Pak Kapolres dan Bupati peduli dengan warganya. Kalau kami sebagai masyarakat, tidak mengetahui secara pasti mana dagang yang layak konsumsi dan tidak layak", ucap Lina yang ditemui saat berbelanja. (PS/R1-OKTA)
