Bakamla dan BNN Latihan Bersama Cegah Penyeludupan Narkoba Via Laut

/ Jumat, 10 Agustus 2018 / 14.34.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-BATAM-Disimulasikan KN Belut Laut 4806 yang merupakan salah satu kapal patroli Bakamla RI sedang melaksanakan patroli “Operasi Nusantara” di wilayah perairan Indonesia bagian barat.

KN Belut Laut 4806 yang dikomandani AKBP Capt. Nyoto Saptono, S.H., M.Si.(Han), M.Mar., dengan jumlah awak kapal sebanyak 25 orang.

Kapal patroli Bakamla RI yang berpangkalan di Barelang dibawah pembinaan Zona Maritim Barat di Batam ini mengemban tugas operasinya di laut dalam melaksanakan pemeriksaan terhadap semua kapal yang dicurigai melakukan pelanggaran atau tindakan melawan hukum nasional dan internasional.

Intelijen BNN menginformasikan kepada Bakamla, bahwa ada sebuah kapal yang akan menyelundupkan narkoba dari negara “X” akan menuju Batam.

Kantor Pengelolaan Informasi Marabahaya Laut (KPIML) melalui Komando Pusat Operasi Nusantara (KODAL OPS) berkoordinasi dengan Kantor Zona Maritim Barat untuk melakukan pencarian terhadap Kapal yang dicurigai membawa narkoba.

Kemudian Kepala Zona Maritim Barat memerintahkan Komandan KN Belut Laut 4806 yang sedang melaksanakan Operasi Nusantara untuk melakukan pencarian Kapal tersebut yang melintasi jalur Selat Singapura-Batam.

KPIML melaksanakan anomaly detection dengan menggunakan aplikasi Bakamla Integrated Information System (BIIS) terhadap kapal-kapal yang menggunakan AIS. Informasi intelijen lanjutan.

Diketahui kapal target bernama KM Budi Jasa 7 diperkirakan akan melewati Perairan Tanjung Sengkuang.

Informasi ini diteruskan kepada Zona Maritim Barat untuk memerintahkan KN Belut Laut 4806 menyiapkan peralatan dan personil dalam melakukan pencarian dan intercept terhadap KM. Budi Jasa 7 di wilayah perairan Tanjung Sengkuang. KN Belut Laut 4806 bergerak menuju area pencarian.

KPIML terus memonitor keberadaan KM Budi Jasa 7 dan memberikan informasi secara terus menerus kepada KN Belut Laut 4806 dalam melaksanakan pencarian kapal target. KN Belut Laut 4806 berhasil mendeteksi keberadaan KM Budi Jasa I.

Kemudian melaksanakan pengejaran terhadap KM Budi Jasa 7. Selanjutnya KN Belut Laut 4806 memerintahkan kepada KM Budi Jasa 7 untuk menghentikan kapal.

Karena KM Budi Jasa 7 tidak menghentikan kapalnya, Komandan KN Belut Laut 4806, memerintahkan Tim pemeriksa atau Unit Reaksi Cepat Laut (URCL) untuk melaksanaka peran pemeriksaan dan penggeledahan Visit Boarding Search and Seizure (VBSS) ke KM Budi Jasa 7.

KM Budi Jasa 7 berhasil dihentikan dan dilakukan pemeriksaan terhadap Anak Buah Kapal (ABK) tersangka dan muatan kapal, hasil pemeriksaan ditemukan barang bukti yang dicurigai narkoba.

Hasil pemeriksaan dilaporkan ke Komandan KN Belut Laut 4806 dan diteruskan ke Ka Zona Maritim Barat. Selanjutnya Kepala Zona Mitim Barat memerintahkan Komandan KN Belut Laut 4806 untuk mengamankan tersangka dan barang bukti serta membawa KM Budi Jasa 7 ke Pangkalan.

Kepala Zona Maritim Barat menghubungi dan melaporkan hasil pemeriksaan KN Belut Laut 4806 kepada BNN agar BNN melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut di pangkalan.

KM Budi Jasa 7 berhasil dibawa ke pangkalan, selanjutnya Tim RPE BNN yang berada di pangkalan melakukan pemeriksaan ruangan-ruangan di dalam kapal secara seksama dengan bantuan unit (K-9) anjing pelacak untuk memudahkan pencarian barang bukti narkoba yang kemungkinan disembunyikan oleh tersangka.

Hasil pencarian ditemukan barang bukti narkoba lainnya yang disembunyikan di bawah lantai kamar mesin.

Setelah ditemukan barang bukti lainnya, kemudian Komandan KN Belut Laut 4806 menyerahkan tersangka, kapal, dan barang bukti kepada BNN. Selanjutnya BNN melakukan pengamanan terhadap tersangka, kapal dan barang bukti sesuai prosedur untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut, latihan berakir.

Latihan bersama ini diselenggarakan guna mengantisipasi dan merespon terjadinya penyelundupan narkoba dan rangkaian kegiatan kejahatan yag dilakukan oleh kelompok sindikat di wilayah perairan Indonesia.

Tujuan dan sasaran latihan bersama adalah mensinergikan kerjasama antara Bakamla, dan BNN serta meningkatkan keamanan Maritim terutama ala bidang pencegahan penyelundupan narkoba lewat laut.

Sedangkan sasarannya adalah Meningkatkan kemampuan peserta dalam mengenal jenis-jenis narkoba, mendeteksi narkoba, dan penanganan penyelundupan narkoba, memelihara dan meningkatkan kejasama Bakamla dengan BNN serta meningkatkan keamanan peraian Indonesia dari penyelundupan narkotika.

Kemudian meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam pemahaman prosedur dan taktik operasi laut, mensinergikan pemahaman dan pengembangan dalam standart operating procedure (SOP) untuk penanganan dan pencegahan penyelundupan narkoba melalui laut.

Metode latihan yang diterapkan adalah latihan lapangan (Field Exercise) yang diawali dengan kegiatan di kelas (TFG dan Pre Sail Brief).

Pelaksanaan selama kurang lebih empat hari mulai tanggal 7 sampai dengan tanggal 10 Agustus 2018, bertempat di Wilayah Zona Maritim Barat, dan sekitar perairan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau yang berbatasan laut antara perairan Indonesia dengan Singapura. Peserta latihan berjumlah 30 Orang terdiri dari personel Bakamla RI dengan BNN.(PS/DESTA)
Komentar Anda

Terkini: