Diduga Sudah Merasa Hebat & Power, Manager SPBU Bulu Cina Tolak Surat Disnaker Labuhanbatu

/ Senin, 10 September 2018 / 08.21.00 WIB
Manager SPBU Bulu Cina Robert. POSKOTA/OKTA
POSKOTASUMATERA.COM - LABUHANBATU - Mungkin sudah merasa hebat dan power, seenaknya saja Robet Manejer SPBU 14.214.221 Bulu Cina Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara menolak Surat Anjuran Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Labuhanbatu yang dibawa JS dan Fredy, Rabu (5/8/2018) lalu.
Padahal, JS dan Fredy bertujuannya baik hanya mengantar Titipan Surat Anjuran dari Disnaker Labuhanbatu tersebut. Namun, kedatangan JS dan Fredy ditolak mentah - mentah oleh sang Maneger SPBU tersebut. Dan tidak menghargai serta menghormati bahkan menghina keberadaan Disnaker Labuhanbatu, karena tidak mau menerima Surat Anjuran Disnaker yang dibawa JS dan Fredy.
”Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Labuhanbatu yang harus mengantar Surat itu pada kami, baru kami terima, Bukan kalian berdua yang tidak ada ada apa-apanya dalam hal ini", sebut JS dan Fredy kepada Wartawan saat dikonfirmasi, menirukan bahasa yang diucapkan Robet sang Manejer SPBU 14.214.221 Bulu Cina. 
Dengan terpaksa, mereka berdua kembali ke Rantauprapat untuk mengembalikan Surat Anjuran tersebut ke Disnaker Labuhanbatu yang berada di Jalan Menara Kelurahan Cendana Kecamatan Rantau Utara Rantauprapat, dimana diketahui jaraknya sekitar lebih kurang 20 KM dari Bulu Cina Kecamatan Bilah Hulu.
Lisbet Tampubolon SH MKn yang ditemui JS dan Fredy sesampainya di Kantor Disnaker Labuhanbatu, hanya dapat tersenyum setelah mengetahui dan melihat Surat Anjuran tersebut kembali ke hadapannya.
Kepada Jurnalis, JS dan Fredy menjelaskan, bahwa sebelumnya hal itu disebabkan karena salah seorang Karyawan di SPBU 14.214.221 Bulu Cina bernama Wahyudi dipecat hanya karena melakukan kesalahan kecil, tanpa diberikan pesangon sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku tentang Ketenagakerjaan.
Selama Empat Bulan bekerja di SPBU tersebut, Wahyudi langsung di PHK hanya karena tertidur pada saat Jam Tugas Kerja. Wahyudi telah memberikan alasan kenapa dia sampai tertidur saat Jam Kerja, serta juga telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf, bahkan sudah berulang kali memohon, agar dirinya dapat diterima kembali kerja di SPBU. Namun, tetap saja ditolak oleh Mandor Lapangan SPBU yang diduga adalah Instruksi dari sang Manejer SPBU.
Selanjutnya, JS dan Fredy juga mengatakan, bahwa Wahyudi sangat menginginkan keadilan akan hal tersebut, agar haknya sebagai pekerja di SPBU dapat diambil. Oleh karena itu, Wahyudi meyampaikan keluhannya tersebut kepada Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Labuhanbatu Wardin alias Buyung. 
Kehadiran FSPMI dalam permasalahan Wahyudi sangat membantunya dan berhasil membawa permasalahan tersebut menjadi salah satu prioritas permasalahan Ketenagakerjaan di Disnaker Labuhanbatu, hingga mengeluarkan Surat Anjuran kepada Pengusaha SPBU 14.214.221 Bulu Cina, agar membayarkan sejumlah uang kepada pihak pekerja diantaranya, (a) Kekurangan Upah selama Empat Bulan sekitar Rp. 3.479.564,-. (b) Kekurangan Upah Lembur sekitar Rp. 17.923.518,-. (c) Uang Pesangon berkisar Rp. 2.469.891,-. (d) Uang Penggantian Perumahan dan Kesehatan berkisar Rp. 370.483. Dengan Total Jumlah keseluruhan yang harus dibayar oleh Menajemen SPBU 14.214.221 Bulu Cina Rp. 24.243.456,-.
Menanggapi hal ini, salah seorang Aktifis Labuhanbatu Adi Subagio saat diminta keterangan mengatakan, bahwa sikap dan perbuatan Robet selaku Menejer SPBU 14.214.221 Bulu Cina, Sangat tidak beretika dan tidak berjiwa rendah hati sebagai seorang Pemimpin maupun Pengusaha. 
Dengan menolak Surat Anjuran yang dibawa JS dan Fredy, menurutnya, hal itu merupakan sikap atau karakter Egois dan Sombong yang dapat menjerumuskan diri ke Kubangan Lumpur atau Kotoran.
"Apa sih salahnya jika Surat Anjuran dari Disnaker dia terima, Apakah mungkin jika Lembaran Surat Anjuran itu dia terima, lantas membuat Bung Robet Kesurupan, Bak Jaran Kepang yang lagi mabok ?", Ucap Adi.
Ditambahkannya, seorang Pemimpin itu harusnya mampu berjiwa besar, jika Surat dari Disnaker saja tidak dihargai dan tidak mau menerima, lantas bagaimana bisa dia menghargai Karyawan atau Pekerja SPBU Bulu Cina, 
"Kasihan bangat para Pekerja di SPBU itu, bisa jadi semua Karyawan yang bekerja di situ akan menjadi sasaran empuk sang Manejer untuk melampiaskan kejengkelannya. Kita akan berupaya untuk tetap senter, siapa tau terjadi keculasan di SPBU 14.214.221 Bulu Cina", sebut Adi dengan nada kesal. 
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kadis Tenaga Kerja (Naker) Labuhanbatu Elfin mengatakan, akan mempertanyakan hal tersebut kepada anggotanya apa alasan manager SPBU Bulu Cina menolak Surat Anjuran yang diantar pihak penghubung Wahyudi. Dan hal yang sama  juga akan dipertanyakanya kepada pihak Pengusaha.
Disisi lain, Humas SPBU Bulu Cina, Adi Tambunan saat dikonfirmasi Wartawan terkait hal ini mengatakan, bahwa Surat Anjuran tersebut tidak diterima pihaknya, dikarenakan saat JS dan Fredy mengantarkan Surat tersebut, mereka sekalian meminta Pesangon Wahyudi. Makanya, Surat tersebut tidak mereka terima. (PS/OKTA)

Keberadaan SPBU Bulu Cina. POSKOTA/OKTA
Komentar Anda

Terkini: