USU - PT NSHE - Pemkab Tapsel Setujui Percepatan Pembangunan PLTA Batangtoru

/ Selasa, 11 September 2018 / 12.39.00 WIB
Bupati Tapanuli Selatan H Syahrul M Pasaribu SH Melaksanakan  Penandatanganan MoU Antara USU oleh Rektor USU Prof Dr Runtung SH MH MHum dengan PT NSHE. POSKOTA/BERMAWI

POSKOTASUMATERA.COM - TAPSEL -Bertempat di Biro Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Jalan Dr T Mansur No. 9 Kampus USU Medan, Rektor USU Prof Dr Runtung SH MH MHum, dengan Direktur PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Sarimuddin Siregar, beserta Bupati Tapanuli Selatan H Syahrul M Pasaribu SH gelar Penandatanganan MoU Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru yang selaras dengan Pembangunan Berwawasan Lingkungan, Senin (20/9/2018).

Dalam sambutannya, Rektor USU Prof Dr Runtung SH MH MHum meyambut baik MoU antara USU - PT NSHE - Pemkab Tapsel, sebagai bukti bahwa PT NSHE  melibatkan Perguruan Tinggi untuk mensukseskan Pembangunan PLTA sebagai bagian dari Energy Baru Terbarukan dan berbasis Ramah Lingkungan. 

Menurutnya, sebagaimana dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang antara lain tentang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, maka MoU tersebut lebih rinci/detail nantinya akan ditindak lanjuti oleh Para Pihak dengan Fakultas terkait. Sehingga, Hydro Power yang Ramah Lingkungan ini segera dapat terwujud dan sekaligus diharapkan dapat menjadi Penyangga Energy Listrik di Sumatera Utara, serta diharapkan turut meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat.

Lebih lanjut Rektor mengharapkan, dengan PLTA ini Kekayaan Keanekaragaman Hayati seperti Pongo Tapanuliensis atau Orangutan Tapanuli dan Ekosistem Batangtoru semakin terjaga dengan baik, karena dipastikan semua yang hadir, khusus para Dekan dipastikan akan menindaklanjuti MoU tersebut dengan PT NSHE maupun Pihak lainnya.

"Saya harapkan para Dekan yang hadir dapat menindaklanjuti MoU ini dengan PT NSHE maupun Pihak lainnya", ujar Rektor.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tapanuli Selatan H Syahrul M Pasaribu SH dalam sambutannya menyebutkan, tujuan dilaksanakannya MoU tersebut, agar terbangun sebuah Sinergitas Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan dengan didukung Kelestarian Lingkungan demi Pembangunan yang berkelanjutan. 

"PLTA Batangtoru yang dibangun oleh PT NSHE yang lokasinya 100% berada di Areal Penggunaan Lain (APL) merupakan bahagian dari Proyek Strategis Nasional berkapasitas 510 MW yang nantinya bisa menjawab kebutuhan Listrik di Sumatera Utara, utamanya saat beban puncak", ucap Syahrul 

Menurut Syahrul, APL lainnya yang tutupannya masih sangat baik antara lain adalah Kawasan Objek Wisata Air Terjun Silima-lima yang  berada di Kecamatan Marancar atau disekitaran  Lokasi PLTA dan hal ini juga sebelumnya sudah dipaparkan Bupati ke DAAI TV dan Conservation Internasional (CI) Indonesia pada saat Kunjungan Lapangan ke Ekosistem Batangtoru beberapa Waktu lalu.

Dikatakan Syahrul lagi, dilibatkannya USU dalam MoU tersebut, karena USU merupakan Universitas terkemuka di Sumatera Utara yang memiliki banyak Pakar, Peneliti dan Pemerhati Lingkungan. Untuk itu, kepada semua Pemerhati Lingkungan agar mau meluangkan waktunya datang dan melihat secara langsung Pengaruh Pembangunan PLTA ini hubungannya dengan Ekosistem. 

Syahrul juga mengatakan, kepada Pihak PT NSHE agar Syahrul membuka Access Road dan Fasilitas lainnya dilokasi Proyek supaya seminimal mungkin menebang Pohon, walaupun kewajiban PSDH/DR sudah dipenuhi kepada Pemerintah yang semua itu dimaksudkan untuk tetap menjaga kenyamanan Lingkungan.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi VII DPR RI H Gus Irawan Pasaribu SE Ak MM mengatakan, akan mengawal terus Percepatan Pembangunan PLTA Batangtoru agar lingkungan tetap terjaga, sebab di Marancar sendiri yang merupakan Tanah Leluhur Gus Irawan ada sebuah Kearifan Lokal (Local Wisdom) yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik yaitu HATABOSI (Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok Dan Siranap).

"Dimana kearifan lokal tersebut mengandung makna Air adalah Sumber Kehidupan dan air berasal dari hutan. Untuk itu, warga sampai sekarang masih terus menjaga untuk tidak menebang pohon walaupun di Lingkungan APL", ujar Gus Irawan.

Sementara itu, Pihak PT NSHE Agus dalam paparannya menjelaskan, bahwa PLTA Batangtoru hanya membutuhkan Luas Genangan 90 Ha saja dan dibendung diantara dua tebing yang sempit dan curam yang tingginya dari Dasar Sungai sekitar 200 - 300 M, tidak seperti Bendungan lainnya di Indonesia, seperti Jatiluhur yang membutuhkan Luas Genangan 8000 Ha untuk menghasilkan Daya 150 MW. 

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Wali Amanat USU Panusunan Pasaribu MM, Direktur Dharma Hydro Nusantata - Holding  PT NSHE Anton Sugiono, Sekretaris Bappeda Sumut Munir Tanjung, Pendiri Masyarakat Ekowisata Indonesia Sumatera Utara yang juga Mantan Presidium WALHI Sumatera 1983 - 1989 Ir H Soekirman,  Kepala BLH Sumut Dr Binsar Situmorang, Plt Kepala DPMPPTSP Tapsel Sofyan Adil, Wakil Rektor III, IV, V dan Sekretaris USU, Ketua dan Sekretaris Lembaga Penelitian USU, Ketua dan Sekretaris LPM USU, Dekan dan Wakil Dekan III Fak Tekhnik, Dekan Kehutanan, Dekan Hukum, Dekan FISIP, Dekan Ekonomi dan Bisnis USU, Ka Prodi Teknik Lingkungan Fak Teknik USU, Kepala Bappeda Tapsel Abadi Siregar, Kadis Naker Amros Karangmatua, Staf Ahli Syahgiman, Kaban Kesbang Hamdy S Pulungan, Kabag Humas & Protokol, Kabag Pembangunan Tapsel. (PS/BERMAWI)
Komentar Anda

Terkini: