Kematiannya Tidak Wajar, IPW Desak Kapolda Sumut & Propam, Proses Oknum Polisi Diduga Penganiaya Tersangka Narkoba Di Labuhanbatu

/ Senin, 08 Oktober 2018 / 05.51.00 WIB
Ilustrasi Penganiayaan Tersangka Oleh Aparat. POSKOTA/OKTA - R1

POSKOTASUMATERA.COM - JAKARTA - Pacsa Kematian Tidak Wajar Seorang Terduga Pelaku Peredaran Narkotika Jenis Sabu, Suheri alias Eri Lantong (43), seusai ditangkap dan dibawa, serta diperiksa Satuan Reserse Narkoba Polres Labuhanbatu, Sabtu (6/10/2018) sekira Pukul 01.30 Wib membuat berbagai Kalangan dan Elemen yang ada di Indonesia, khususnya Kabupaten Labuhanbatu - Sumatera Utara (Sumut) melahirkan berbagai pertanyaan dan dugaan miring, ada apa dibalik hilangnya Nyawa Eri Lantong ?

Pasalnya, saat ditangkap dan diamankan oleh Personil Sat Resnarkoba Polres Labuhanbatu lantaran diduga terlibat Peredaran Narkoba Jenis Sabu - Sabu, kondisi Eri Lantong dikabarkan dalam Keadaan Sehat sesuai penuturan warga dan kerabatnya. 

Namun kenapa bisa, setelah berselang hanya 3 Jam saja dibawa Anggota Sat Res Narkoba Polres Labuhanbatu, Eri Lantong hanya Tinggal Nama alias Tewas dengan kondisi di sekujur tubuhnya penuh Lebam dan Memar, seperti habis menerima Penyiksaan Berat. 

Dimana, pada Bahu Kiri Membiru. Tengkuk hingga Punggung Memar. Pada Leher Kiri juga terdapat Lebam dan di Keningnya terlihat bekas luka seperti terkena Tusuk Benda Runcing.

Menanggapi hal ini, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, sebaiknya Keluarga Korban segera melaporkan Dugaan Penganiayaan yang menyebabkan Kematian Anggota Keluarganya, Suheri alias Eri Lantong kepada Kapolda Sumut atau Propam Polda. 

“Keluarga Korban sebaiknya melaporkan Dugaan Penganiayaan yang menyebabkan Kematian yang diduga dilakukan Anggota Polisi ini ke Propam Polda Sumut. Foto Korban yang penuh luka bisa menjadi Bukti. Warga yang menyaksikan, bahwa Korban dalam keadaan sehat saat dibawa polisi bisa menjadi saksi", kata Neta kepada Wartawan saat dikonfirmasi Via HP, Minggu (7/10/2018)

Neta juga menyebutkan, IPW mendesak Propam Poldasu menangani kasus ini dengan serius. Kapolda Sumut juga harus mengawasi Penanganan Kasus Dugaan Penyiksaan yang diduga dilakukan oleh Oknum Satres Narkoba Polres Labuhanbatu.

“Kapoldasu perlu mengawasi Penanganan Kasus ini, karena Penyiksaan yang menyebabkan Kematian Tersangka adalah Tindakan Biadab yang tidak boleh dibiarkan. Polisi adalah Aparatur Penegak Hukum dan Bukan Algojo Pembunuh Tersangka", sebut Neta.



Neta menambahkan, Tugas Polisi adalah memproses Kasus Tersangka, hingga membawanya masuk ke Meja Pesakitan atau Pengadilan, bukan masuk ke Kuburan.

“Jika terbukti Anggota Polres Labuhanbatu menganiaya Tersangka hingga Tewas, mereka harus diadili dan dihukum berat. Namun sebelum diproses para Oknum Polisi yang diduga terlibat harus ditahan Propam Poldasu agar mereka tidak menghilangkan Barang Bukti. Tindakan biadab Anggota Kepolisian harus diperangi segenap Anggota Polri, agar Polri bisa benar - benar menjadi Aparat Penegak Hukum yang Profesional",  sebut Ketua IPW ini.

Sayangnya, hingga Berita ini diterbitkan, konfirmasi maupun tanggapan resmi belum bisa didapat dari Pihak Teras maupun Petinggi di Mapolres Labuhanbatu tersebut. Hal yang sama juga didapat dari Polda Sumut.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Kasat Res Narkoba Polres Labuhanbatu AKP I Kadek Heri Cahyadi terkait hal ini saat dikonfirmasi Wartawan mengatakan, Suheri alias Eri ditangkap bersama rekannya Gunawan, Jumat (5/10/2018) sekitar Pukul 22.00 Wib dari sebuah rumah di Daerah Pindoan Rantauprapat - Labuhanbatu - Sumut, setelah adanya informasi dari masyarakat yang menyebutkan adanya Peredaran Narkoba Jenis Sabu - Sabu.

Saat penangkapan, kata Kadek, Personilnya berhasil menemukan Barang Bukti sebanyak 19 Plastik Sabu - Sabu, diantaranya ditemukan dari Tersangka Gunawan alias JK dan dari sekitar Rumah Eri.

Setelah diamankan keduanya dibawa ke Mapolres Labuhanbatu. Namun, saat diturunkan dari mobil di Mapolres Labuhanbatu, Korban mengalami kejang - kejang.

Selanjutnya, Korban dilarikan ke RSUD Rantauprapat. Namun, saat diperjalanan, Nyawa Korban tak terselamatkan.

Tapi, saat ditanya apakah ada Catatan Medis yang diberikan Dokter untuk memastikan Penyebab Kematian Eri, Kadek mengaku, bahwa Dokter tidak ada memberi Rekam Medis. (PS/R1)


Komentar Anda

Terkini: