Satlantas dan Dishub Tanjung Balai Dituding Cuek, Truk Pasir Berkeliaran di Inti Kota

/ Sabtu, 20 Oktober 2018 / 13.59.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TJBALAI-Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tanjung Balai dan Dinas Perhubungan (Dishub) dituding cuek.

Pasalnya meski telah disepakati dalam rapat gabungan guna menertibkan lalu lalang truk pasir, namun hingga kin, Sabtu (20/10/2018) mobil berbadan besar itu masih hilir mudik di inti kota Tanjung Balai.

Tentu operasional truk-truk mengangkut pasir itu meresahkan masyarakat karena mengganggu pengguna jalan lain dan menyebabkan debu dan lainnya.

Masyarakat meminta, aktivitas pengangkutan pasir dari Galian C di Kecamatan Sungai Kepayang itu beroperasi pada malam atau subuh. "Kalau bisa operasional truk pasir di inti kota pada malam atau subuh. Jangan saat-saat jam sibuk," ujar warga yang namanya enggan ditulis.

Sebelumnya, 20 September 2018, Pemko dan Polres Tanjung Balai yang beranggotakan Kasatlantas AKP P Butar Butar bersama KBO Satlantas Iptu V Situmorang, Kanit Dikyasa Ipda Zainuddin.

Hadir juga dalam rapat, Kadis Perhubungan Tanjung Balai Khairul SH, Sekretaris Dishub Elvaniandia dan jajaran.

Dalam rapat itu dibahas tentang penertiban truk pengangkut material yang masuk dalam kawasan KTL dan masalah PKL serta lainnya.

Dalam rapat telah disepakati diacara truk - truk angkutan material di kecamatan Sei Kepayang kabupaten Asahan agar beraktifitas pada malam dan subuh hari serta dipasangi tenda plastik.

Namun hingga kini, kesepakatan penertiban truk pasir tersebut tak kunjung terealisasi. Tak terlihat aksi penertiban aktivitas truk pasir di siang hari.

Menanggapi hal ini aktivis Kota Tanjung Balai Nazmi Hidayat SH meminta aparat pemerintah dan hukum segera merealisasikan hasil rapat.

"Saya melihat hasil rapat atas penertiban truk pasir ini belum dilaksanakan. Sampai saat ini belum direalisasikan," tegas aktivis yang dikenal vokal ini.

Dia menegaskan, selaku bagian dari masyarakat kota Tanjungbalai dia meminta Satlantas, Dishub dan Satpol PP agar menerapkan hasil kesepakatan pada rapat tersebut, jika masih tidak dipatuhi harus ada sanksi tegas," pungkas Nazmi.

Terpisah dari Ketua GPK RI kota Tanjungbalai Ahmad Dhai Robby mengaku kecewa atas lambannya penertiban truk pasir yang beroperasi pada siang hari di inti Kota.

"Saya selaku masyarakat dan juga penggiat sosial, sangat kecewa dengan pihak Satlantas kota Tanjungbalai  yang terkesan tebang pilih terhadap penanganan pelanggaran lalu lintas di kota Tanjungbalai terutama kepada truk-truk yang melintas in," kata Robby.

Dia menilai, masyrakat sudah jenuh melihat aksi suoir truk yang ugal ugalan serta bertaburannya pasir yang dibawa truk berakibat debu dan membahayakan pengguna jalan.

"Kita ketahui beberapa waktu silam, truk tersebut sudah memakan korban di jalan Sudirman, pengguna jalan ditabrak truk pengangkat pasir," tegasnya.

Selain itu, lanjutnya, debu dan pasir yang diakibatkan jatuh dari proses pengangkutan truk mengakibatkan inspeksi pernafasan. (PS/SAUFI)

Komentar Anda

Terkini: