Aksi Demo Pegawai PDAM Tirta Kualo Ricuh Dengan Petugas Kepolisian Dan Satpol PP, Wali Kota Tanggapi Dingin

/ Jumat, 30 November 2018 / 21.36.00 WIB
Aksi Saling Dorong Masa Pendemo Dengan Kepolisian. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Aksi Demo Puluhan Pegawai PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai bersama masyarakat serta Aktivis Pemuda Kota Tanjungbalai diwarnai kericuhan dengan Petugas Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tanjungbalai yang berjaga di Gedung DPRD Kota Tanjungbalai, Kamis (29/11/2018).

Dalam aksinya tersebut, Ratusan Karyawan Serikat Pekerja PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai & Pensiunan serta Aktivis Masyarakat meminta Dirut PDAM Ruri Prihatini Lubis "Dicopot" dari Jabatannya, karena dinilai Gagal Total dan tidak mampu membangun PDAM ke arah yang lebih baik.

Pantauan Wartawan di Lokasi Unjuk Rasa menemukan, Kericuhan tersebut terjadi setelah hampir satu jam Pendemo melakukan Aksi dan Orasi, tidak ditanggapi satupun oleh pejabat DPRD dan Pemerintah Kota yang sedang melakukan Rapat Paripurna, bahkan terkesan enggan menjumpai mereka untuk mendengarkan Tuntutan Sikap, Aspirasi dari Pengunjuk Rasa.

Dalam aksinya, para Pegawai PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai, meminta kepada Walikota Tanjungbalai untuk "Mencopot" Direktur PDAM dan hal tersebut disampaikan sebagai bentuk usaha Penyelematan PDAM di Tanjungbalai, agar tidak semakin terpuruk dan Gagal Total.

Menurut mereka, Kinerja Direktur PDAM Tanjungbalai dalam massa kepemimpinan Seratus Hari Kerja dinilai "Gagal Total" dan tidak dapat membangun PDAM, tetapi malah sebaliknya, terksesan semakin Hancur Lebur alias Kolep.

"Beberapa Karyawan PDAM, terancam tidak menerima Gaji dan tidak sejahtera, karena Keuangan dan Sistem Management Perusahaan yang semakin Gagal Total dan Kolep", cetus Pendemo dalam Orasinya.

Menurut salah seorang Pendemo Yudi Gobel, para Pegawai PDAM akan melakukan Aksi Unjuk Rasa kembali dan mengancam "Aksi Mogok Kerja" dari PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai, jika Pemerintah Kota tidak mendengarkan aspirasi mereka.

Hal senada juga dikatakan Tuti Armalini, bahwa ini murni Aspirasi teman - teman dari Pegawai PDAM, karena selama 3 bulan ini sudah memberikan kesempatan kepada Direktur untuk menjalankan PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai dengan tujuan untuk membangun pada awalnya.

"Tapi setelah 3 bulan ini, Kami melihat indikasi tidak baik dari kinerja yang dilakukannya", sebut Tuti.

Dugaan itu, kata Tuti, dengan adanya Pencairan Dana yang diduga fiktif. Dimana baru satu minggu bekerja sudah diajak Staff - Staff nya untuk melakukan Pencairan Fiktif di Tehnik. Kemudian, SPJ Fiktif yang dilakukannya pada Perjalanan Dinas, sementara Ia berada ditempat, tetapi dilakukan SPJ mengeluarkan Biaya untuk kepentingan pribadi dirinya. 

"Bahkan banyak lagi yang diduga Pencairan Mark Up yang tidak sesuai dengan Analisa Bahan, contohnya Watermeter yang diduga Mark Up nya cukup fantastis dianggarkan, sehingga, Kami 2 bulan tidak Gajian dan sering terlambat Gajian", cetus Tuti dengan nada kesal.

Dengan ini, pihaknya meminta kepada Walikota Tanjungbalai HM Syahrial SH MH sebagai Owner, segera memberhentikan Ruri Prihatini Lubis dari Jabatannya sebagai Direktur PDAM Tirta Kualo Tanjungbalai. 

"Apabila Walikota Tanjungbalai memberhentikan Ruri Prihatini Lubis dari PDAM Tanjungbalai, Kami Pegawai PDAM Tirta Kualo berjanji akan kompak bekerja sama membangun kembali PDAM Tanjungbalai", katanya.

Sementara itu, Walikota Tanjungbalai HM Syahrial SH MH saat dikonfirmasi sejumlah Awak Media usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD terkait Demonstrasi Ratusan Karyawan PDAM yang berunjuk rasa meminta Walikota Tanjungbalai segera mencopot Direktur PDAM dengan berbagai alasan, karena dinilai Direktur telah sewenang - wenang dalam memimpin dan terkesan menggerogoti Uang Perusahaan, sepertinya menanggapinya dengan nada dan sikap yang dingin.

Kepada para Wartawan Wali Kota  Tanjungbalai HM Syarial SH MH hanya mengutarakan, masih melihat aspirasi apa keinginan dari Aktivis dan kawan - kawan sekalian, apa sebenarnya terjadi.

Setelah itu, tambahnya, akan melakukan Rapat dengan Dewan Pengawas yang telah diberikan mandat ataupun amanah, tentunya nanti akan mengambil solusi dan kebijakan agar tidak memblunder.

Ditanyakan lagi, bahwa sebelumnya Dewan Pengawas telah dikonfirmasi dan menyatakan, mereka sudah mengingatkan kebijakan - kebijakan Direktur yang dianggap salah. Dan Dewan Pengawas mengaku telah menyampaikan laporan - laporan ini kepada dirinya, namun apakah secara Lisan atau tertulis, Wali Kota menjawab,

"Ya kalau itu belum, secara lisan boleh saja, sedangkan secara tertulis belum, Secara lisan pernah, ya sebatas itu aja", sebut Wali Kota. (PS/SAUFI).

Wali Kota Tanjungbalai HM Syahrial SH MH Saat Dikonfirmasi Para Awak Media. POSKOTA/SAUFI
Komentar Anda

Terkini: