Kecewa Atas Mahal & Langka Gas LPG 3 Kg Ditanjungbalai, Aktivis Pemuda Geruduk Rumah Dinas Walikota

/ Rabu, 07 November 2018 / 12.08.00 WIB
Aktivis Pemuda Kota Tanjungbalai Saat Melakukan Aksi Demo Di Rumah Dinas Walikota Tanjungbalai HM Syahrial SH MH. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Terkait kelangkaan serta mahalnya Gas LPG 3 Kg yang diperuntukkan untuk subsidi masyarakat di Kota Tanjungbalai, kini semakin menjadi sorotan dan menimbulkan kekecewaan mendalam bagi masyarakat Tanjungbalai, Selasa,(6/11/2018).

Pantauan POSKOTASUMATERA.COM, para Pengunjuk Rasa aksi spontan  berbondong - bondong ramai menuju Rumah Dinas Walikota Tanjungbalai, para pemuda  menggeruduk Rumah Dinas Walikota Tanjungbalai HM Syahrial SH MH dengan membawa Gas LPG 3 Kg yang langka dan mahal yang selama ini diderita saat warga Tanjungbalai .

Aksi turun ke Jalan tersebut dengan spontan dilakukan Aktivis Penggiat  Sosial Kota Tanjungbalai Ahmad Dhairobby, Fauzi Hasibuan SH, Rudi Bakti, Muhammad Ryanda Panjaitan, Kacak Alonso dan rekan Penggiat Aktivis lainnya.

Terlihat, para Pengunjuk Rasa juga membakar sebuah ban bekas, tanda bukti kekecewaan dan kekesalan mereka terhadap Pemerintah Kota Tanjungbalai saat ini.

Aksi juga sempat diwarnai kericuhan para apengunjuk Rasa dengan Petugas Kepolisian yang berjaga saat akan memadamkan api yang telah dibakar di depan Rumah Dinas Walikota Tanjungbalai.

Kepada Wartawan saat dikonfirmasi, Ahmad Dhairobbi menyatakan, hal ini untuk menyampaikan bahwa masyrakat Kota Tanjungbalai kecewa dan kesal terhadap Pemerintah  Tanjungbalai HM Syahrial SH MH yang diduga tutup mata dan tidak mau tau, seakan tidak perduli dengan kondisi permasalahan yg dihadapi masyrakatnya .

"Sudah hampir satu Minggu masyarakat Kota Tanjungbalai mengalami kelangkaan Gas LPG 3 Kg yang di peruntukan bagi masyrakat menengah ke bawah, bahkan pendritaan tersebut bukan hanya sulitnya mendapatkan pasokan Gas LPG 3 Kg saja, masyarakat juga mengeluhkan tentang harganya yang begitu mahal senilai Rp 30 Ribuan Pertabung", sebut Ahmad.

Sehingga, tambahnya, membuat lengkap Penderitaan masyarakat. Sementara diketahui, jika mayoritas masyrakat Kota Tanjungbalai adalah berpenghasilan rendah.

"Saat ini, bagi masyrakat uang 30 ribu tersebut begitu berat bagi mereka untuk sebuah Tabung Gas LPG 3 Kg, hal serupa pun di rasakan bagi para Pedagang Pelaku Usaha Micro yg menggantungkan hidup mereka pada Gas 3 Kg tersebut", tandas Ahmad.

Sementara, lanjutnya, pihak Pemko Tanjungbalai melalui Kabag Ekonomi kerap mengatakan, kalau masyarakat Tanjungbalai tidak akan kekurangan pasokan Gas, di karenakan Pasokan Gas LPG 3 Kg di Tanjungbalai telah memadai, yaitu 500 Tabung per hari bagi setiap Pangkalan dan Agen yang berada di Tanjungbalai, namun kenyataannya, berbanding terbalik dengan situasi yang dirasakan di tengah - tengah masyarakat Kota Tanjungbalai.

"Terkhusus buat Walikota Tanjungbalai harus bisa mengambil sikap tegas akan permasalahan ini, mengingat Gas LPG 3 Kg tersebut adalah menjadi kebutuhan pokok masyarakat sehari - hari mu, baik untuk memasak maupun untuk berusaha guna menafkahi keluarganya", cetus Ahmad.

Menurutnya, sudah seharusnya Pemerintah Tanjungbalai harus cepat tanggap dalam menyikapi permasalahan ini, jangan sampai masyarakat melakukan tindakan yang tidak diinginkan dikarenakan hal tersebut menyangkut hajat masyrakat banyak.

Ungkapan tersebut diaminkan Rudi Bakti dengan menambahkan, meminta tanggapan yang signifikan dari Pemerintah Kota Tanjungbalai terkait langkanya Gas 3 Kg atau Gas Bersubsidi dari Pemerintah Kota Tanjungbalai.

"Kita ketahui Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Pemerintah LPG 3 Kg dijual seharga Rp.16.000, tapi realitanya saat ini, sangat berbanding terbalik dari yang kita lihat di Agen/Panglakan - Pangkalan/Parkode yang ada di Kota ini, dijual hingga mencapai Rp. 20.000 - Rp. 30.000 Per Tidak", ujar Rudi.

Menurutnya, harga tersebut sangat fantastis jika harus ditanggungjawabi  masyarakat kalangan menengah ke bawah.

"Kita juga kesal dan kecewa, kalau Kabag Ekonomi dan Disperindag tidak bisa kerja, Kami minta Walikota Tanjungbalai HM Syahrial SH MH  untuk segera mencopot mereka yang tidak bisa kerja", tandas Rudi. 

Terpisah, Aktivis Vokal Tanjungbalai Nazmi Hidayat Sinaga SH saat diminta tanggapannya oleh POSKOTASUMATERA.COM memaparkan, terkait menyikapi melejitnya harga LPG 3 Kg di Tanjungbalai. Dan banyaknya Aktivis Penggiat Sosial yang telah melakukan aksi bersama masyarakat terkait harga Gas LPG 3 Kg yang aduhai cukup fantastis.

"Ini membuktikan bahwa Pemerintah tidak serius menanggapinya, khususnya Walikota Tanjungbalai HM Syahrial SH MH, demikian pula Instansi terkait sigap memproses hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak, bukan malah sebaliknya terkesan dibiarkan", kata Nazmi.

Maka Selaku Penggiat Sosial, dikatakannya lagi, pihaknya mendukung sepenuhnya aksi yang dilakukan para Aktivis Pemuda, mendesak Pemerintah Kota melalui Kabag Perekonomian, Kasubbag Pengembangan Usaha Ekonomi serta Perindag Kota Tanjungbalai, segera melakukan survei dan menindak tegas Agen atau Pangkalan yang terindikasi bermain.

Serta Mendesak Pertamina Regional Medan, tambahnya, untuk benar - benar melakukan evaluasi terkait kelangkaan dan melonjaknya harga Gas LPG 3 Kg di Tanjungbalai, Aparat penegak Hukum (Polres Tanjungbalai) juga segera lebih serius, sesegera mungkin melakukan monitoring untuk menyelidiki motif melonjaknya harga Gas LPG 3 Kg, kenapa bisa langka dan mahal ? Apalagi beredarnya informasi menyebutkan jika kondisi tersebut diduga kuat ada permainan, sehingga membuat Gas LPG 3 Kg menembus harga jual yang sangat luar biasa.

"Ya, sesuai dengan banyaknya informasi miring yang beredar, disinyalir ada kegiatan oplosan dari Gas Bersubsi milik Rakyat Miskin tersebut. Hal itu dilakukan, untuk kepentingan sepihak atau pribadi Pengusaha guna meraup keuntungan besar, dimana diduga Gas LPG 3 Kg dijadikan 12 Kg oleh Pengusaha Agen/Pangkalan yang tidak bertanggung jawab, diprediksikan juga sebagai pemicu mahalnya Gas Bersubsidi 3 Kg ini di Tanjungbalai. Kita minta dalam hal ini, Kepolisian Polres Tanjungbalai  dapat mengungkap dan mencari motif langka dan mahalnya Gas Bersubsidi Gas LPG 3 Kg dikota Tanjungbalai", tegas Nazmi. (PS/SAUFI).
Komentar Anda

Terkini: