Monitoring Terus Dilakukan, Namun Tak Ada Efek Jera Bagi Agen & Pangkalan, Masyarakat Minta Ketegasan Walikota

/ Selasa, 13 November 2018 / 12.40.00 WIB
MINTS: Aktivis Tanjungbalai Nazmi Hidayat Sinaga SH saat dikonfirmasi wartawan, meminta sikap Pemko Tanjungbalai dibawah kendali HM Syahrial SH MH selaku Walikota Tanjungbalai dan Polres Tanjungbalai terhadap penanganan kelangkaan dan mahalnya gas LPG 3 Kg di Tanjungbalai. POSKOTA/SAUFI


POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Kendati beberapa minggu terakhir ini marak dilakukan pengawasan dan monitoring terhadap pendistribusian LPG 3 Kg, ditambah dengan meningkatnya intensitas keluhan masyarakat akan kelangkaan dan lonjakan harga gas subsidi tersebut LPG 3 di Kota Tanjungbalai yang jelas - jelas menimbulkan kericuhan dan kekecewaan mendalam bagi masyarakat Kota Tanjungbalai, namun sepertinya tidak melahirkan efek jera bagi Agen maupun Pangkalan dan tetap menjual LPG 3 Kg diatas standart Harga Eceran Tertinggi (HET), hingga menembus level harga Rp. 30.000,- per Tabung.

Aktivis vokal Nazmi Hidayat Sinaga SH, saat dikonfirmasi ulang oleh Awak Media, Selasa (13/11/2018) di Tanjungbalai, terkait hal ini menuturkan, walau monitoring telah rutin dilaksanakan oleh Bagian Perekonomian Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai, melalui Satpol PP dan Disperindag, didampingi pihak Intelkam Polres Tanjungbalai, serta beberapa kalangan Aktivis Pemuda, namun kondisi pendistribusian LPG tidak mengalami perubahan dan masih mengecewakan masyarakat Kota Tanjungbalai.

"Dari Monitoring yang Kami ikuti, hampir diseluruh Pangkalan yang merupakan tempat Pendistribusian Gas LPG 3 Kg oleh Agen, tidak ada yang menjual gGs tersebut sesuai HET Rp.16.000,-/ Tabung", sebut Nazmi menjawab konfirmasi Wartawan.

Menurutnya, hingga saat ini, kelangkaan dan meroketnya harga jual gas LPG 3 Kg masih terus berlanjut. Dan apa yang dilakukan oleh Pemko Tanjungbalai, beserta pihak terlibat dalam Pelaksanaan Monitoring dalam rangka menyikapi polemik yang terjadi, terkesan sia - sia dan berarti sama sekali.


Nazmi menambahkan, hal itu dikarenakan, tidak adanya sanksi tegas yang diberikan oleh Pemko maupun Aparat terhadap Pemilik (Pengusaha) Agen maupun Pangkalan yang nakal, karena telah menjual LPG tersebut diatas HET.

"Hal ini kami duga dikarenakan tidak adanya sanksi tegas yang diberikan oleh Pemko maupun Aparat Penegak Hukum terhadap Agen dan Pangkalan nakal, atau mungkin ada indikasi konspirasi kotor untuk meraup keuntungan pribadi (Setoran), sehingga Gas LPG 3 Kg tetap langka dan mahal di Tanjungbalai", ujar Nazmi.

Untuk itu, pihaknya akan terus mendesak Aparat Hukum yakni Polres Tanjungbalai, agar jangan main mata dan segera melakukan Pemberantasan dan Investigasi  terhadap Pangkalan - Pangkalan Nakal, terkait Indikasi Kelangkaan dan Meroketnya Harga Gas LPG 3 Kg.

Selain itu, pihaknya juga akan terus mendesak Pemko dalam hal ini  Walikota Tidak HM Syahria SH MH, agar segera memberi Sanksi Tegas  terhadap Pangkalan - Pangkalan nakal yang terindikasi diduga sengaja melakukan Penimbunan, Pengoplosan dan menaikkan Harga Gas LPG 3 Kg hinhga mencapai Rp. 30.000,- diatas HET Rp.16.000,- sesuai plang yang ada disetiap Pangkalan.

"Pak Walikota Kami, kalau Kabag Perekonomian dan Disperindag tidak bisa mengambil kebijakan dalam bekerja, maka copot mereka. Dan kepada Kabag Perekonomian serta Kabag Disperindag Kota Tanjungbalai, jika Anda tidak bisa bekerja lebih baik mundur", ucap Nazmi.

Nazmi juga mengatakan, dalam waktu dekat ini, akan segera melakukan Aksi Unjuk Rasa yang lebih besar lagi, setelah Aksi Demo yang dilaksanakan kemarin, apabila hal ini masih teta menjadi polemik di tengah - tengah masyarakat.

"Ya, dalam waktu dekat Kita akan melakukan aksi yang lebih besar lagi ke Kantor Walikota Tanjungbalai, jika hal ini tetap menjadi polemik di tengah warga Terkejut", cetus Nazmi. (PS/SAUFI).
Komentar Anda

Terkini: