Perawat/Bidan TKS - Magang Diduga Dapat Acaman Intimidasi Dilarang Aksi, Aktivis Wahapi dan ANJ Indonesia Siap Kawal Dan Suarakan

/ Sabtu, 24 November 2018 / 14.34.00 WIB
Aksi Long March Yang Dilakukan Ratusan Perawat/Bidan TKS - Magang Se Kota Tanjungbalai Menuntut Nasib Gajinya Ke Pemko Tanjungbalai. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - TAMJUNGBALAI - Terkait Aksi Unjuk Rasa para Perawat/Bidan TKS - Magang se Kota Tanjungbalai tergabung dalam Forum Tenaga Kesehatan  (FTK) Kota Tanjungbalai, ternyata para Pendemo tersebut sebelumnya mendapat Intimidasi Keras dari Instansinya masing - masing agar jangan melakukan Aksi Unjuk Rasa.

Beredarnya Isu dugaan Intimidasi kepada Ratusan Para Medis yang melakukan Aksi Unjuk Rasa pada Jum'at (23/11/2018) tersebut, kini menjadi buah bibir di tengah - tengah masyarakat Tanjungbalai, apalagi Ancaman Intimidasi tersebut untuk membungkam Hak Kebebasan para Perawat/Bidan TKS - Magang untuk menyampaikan aspirasi di depan umum.

Usut punya usut, Intimidasi tersebut diduga datang dari Direktur RSUD Tengku Masnyur kepada para Tenaga Medis Perawat/Bidan se Kota Tanjungbalai yang ikut aksi, dengan bunyi Intimidasi, akan dipecat, Putus Kontrak dan tidak dibantu.

Menyikapi hal itu, Aktivis Penggiat Sosial di Tanjungbalai yakni Ketua Wahana Anak Pinggiran Jalan (Wahapi) Kota Tanjungbalai Andrian Sulin SH kepada Wartawan mengatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai dalam hal ini dinilai gagal untuk mensejahterakan para Medis Perawat/Bidan TKS - Magang se Kota Tanjungbalai. 

Terkait ketidakpedulian Direktur RSUD Tanjungbalai terhadap para Perawat/Bidan TKS - Magang, pihaknya menyikapi, bahwa apabila hal itu benar adanya ancaman Intimidasi yang dilakukan Direktur RSUD untuk membungkam Hak Berorasi dan Unjuk Rasa para Perawat/Bidan TKS - Magang, guna menyampaikan Aspirasi kebebasan didepan umum.

"Maka dengan itu, lebih dari 3 x 24 jam, lebih baik Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Umum Tanjungbalai mundur dari Jabatannya, karena selaku pimpinan mereka itu harus berjuang buat para Medis Perawat/Bidan TKS - Magang  se Kota Tamjungbalai, bukan malah mengintimidasi", sebut Andrian.

Andrian juga mengatakan, terkait adanya dugaan Ancaman Tertulis yang disinyalir di keluarkan oleh Direktur RSUD Tanjungbalai, pihaknya selaku Aktivis Penggiat Sosial di Tanjungbalai, dengan ini siap memback - up Perjuangan para Perawat/Medis yang dinilai tidak mendapatkan keadilan.

Ia juga mengharapkan, hal ini harus menjadi perhatian serius Pemko Tanjungbalai dalam mensejahterakan para Tenaga Medis, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah TA 2019 nantinya.

Menurutnya, seharusnya Pemko Tanjungbalai lebih pro aktif dan fokus memperhatikan terkait Gaji/Upah para TKS - Magang untuk memasukkannya dalam Rancangan APBD TA 2019 sesuai tuntutan keadilan akan Gaji/Upah para Medis TKS - Magang se Kota Tanjungbalai, baik Profesi Perawat/Bidan yang mengabdi di RSUD dan Puskesmas/Pustu se Kota Tanjungbalai.

Disisi lain, menanggapi hal yang sama, Aktivis Vokal Tanjungbalai Ketia ANJ - Indonesia Nazmi Hidayat Sinaga SH saat dikonfirmasi wartawan menuturkan, sangat menyesalkan hal tersebut.

"Kami dari rekan - rekan Penggiat Sosial di Kota Tanjungbalai mendukung sepenuhnya aksi yang dilakukan para Tenaga Medis TKS - Magang yang tergabung dalam FTK Kota Tanjungbalai, baik dari Rumah Sakit/Puskesmas maupun Pustu", ucap Nazmi.

Sebab, katanya, Tenaga Kesehatan merupakan instrumen penting ditengah - tengah masyarakat dari segi Kesehatan masyarakat.

Ratusan Perawat Berunjuk Rasa Di Kantor Walikota Tanjungbalai Tuntut Keadilan Nasib Para Medis TKS - Magang se Kota Tanjungbalai. POSKOTA/SAUFI

Menurutnya, Alangkah naifnya jika kesejahteraan para Tenaga Kesehatan dikesampingkan dan dipandang sebelah mata, intinya, para Perawat bukan minta Uang Tunjangan, bukan minta Uang Sayur dan lain - lain,  mereka hanya minta berikan Upah yang layak dan pantas.

Terkait adanya Dugaan Pengancaman atau Teror, pihaknya juga siap mendampingi para TKS - Magang untuk hal itu.

"Kami dari kawan - kawan Penggiat Sosial siap mendampingi rekan -  rekan Tenaga Kesehatan, karena ini telah melanggar Undang - Undang No 9 Tahun 1998 tentang kebebasan menyampaikan aspirasi didepan umum. Kepada kawan - kawan Tenaga Kesehatan se Kota Tanjungbalai, jagalah solidaritas tetap kompak terus berjuang, jika ada yg diberhentikan, Kita harus siap berhenti secara keseluruhan dan ini akan Kita disuarakan lantang", cetus Nasmi.

Ia juga mengatakan, Pemko harus memperhatikan hal ini dengan jelas, jika ini terus berlanjut berarti Walikota HM Syahrial SH MH sebagai pemangku kebijakan Kota  Tanjungbalai dinilai gagal dalam memimpin Kota Tanjungbalai tercinta.

Sebelumnya, Ketua FTK Kota Tanjungbalai Dholly Firmansyah Marpaung AMk beserta Ratusan para Medis TKS - Magang se Kota Tanjungbalai melakukan Aksi Unjuk Rasa dengan diwarnai Aksi Long March mendatangi Kantorwalikota Tanjungbalai untuk menyuarakan beberapa tuntutannya.

Dengan itu, FTK Kota Tanjungbalai mendesak Walikota Tanjungbalai agar segera memperhatikan dan mengambil kebijakan terhadap nasib Tenaga Medis khususnya para TKS - Magang yang ada di RSUD Tanjungbalai dan Puskesmas/Pustu se Kota tanjungbalai.

Terkait Ancaman Intimidasi bagi para Medis yang Unjuk Rasa akan dipecat/Putus Kontrak yang diduga dilakukan Direktur RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai, tidak dihiraukan oleh para TKS - Magang, karna mereka hanya menuntut keadilan kepada Pemko tanjungbakai, karena selama bertahun - tahun tidak kunjung diperhatikan dan diperjelas kedusukan Gaji/Upah mereka.

Justru para  TKS - Magang dengan tegas balik mengancam akan melakukan aksi "Mogok Kerja" dan tetap menyuarkan hal itu kepada Walikota Tanjungbalai dan DPRD Kota Tanjungbalai, pada Senin depan (26/11/2018) dengan jumlah massa yang lebih besar lagi.

Direktur Rumah Sakit Umum Tengku Mansyur Tanjungbalai dr Hj Nurhidayah Agafa Ritonga, saat dikonfirmasi Wartawan terkait Intimidasi dan Pengancaman tersebut Via Seluler, membantah tudingan tersebut.

"Nggak tau la Saya, Saya rasa nggak ada lho, yang jelas Saya nggak ada bilang, yang Saya bilang kalau ada begitu tidak akan Saya bantu oleh karna itu silakan jangan demo, kalau mau orasi baik - baik, silakan, nggak ada masalah, Kita mengasih tau unek - unek awak sama orang tuanya nggak masalah kan itu", kata Nurhidayah.

Nurhidayah juga mengatakan, pihaknya hanya mengatakan jangan Demo, kalau mau silahkan Satu atau Dua Orang mewakili boleh.

"Saya bilang mereka jangan Demo, kalau mau silakan Satu, Dua Orang mewakili boleh dan Saya suruh mereka masuk kerja seperti biasa dan itu aja dan kalau pun saat itu mereka pasti seperti itu", sebut Nurhidayah. (PS/SAUFI)

Jeritan Dan Rintihan Ratusan Para Medis TKS - Magang Se Kota Tanjungbalai Menyuarakan Sksi Damai Disepanjang Jalan Tuntut Keadilan Nasib Mereka Bertahun - Tahun Tidak Digaji. POSKOTA/SAUFI
Komentar Anda

Terkini: