Mengejar Cita-cita Diantara Tumpukan Sampah

/ Selasa, 04 Desember 2018 / 22.56.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN MARELAN-Sungguh Mulia anggota Bhabinkamtibmas Polsek Medan Labuhan yang satu ini. Selain menjadi aparat Penegak hukum, Aiptu Amril Andi adalah Sosok Pendiri Rumah Pintar Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah yang beralamat di kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.

Dia bersama aktivis pendidikan lain memfasilitasi cita cita anak didik diantara membumbung tinggi nya tumpukan sampah.

Kapolsek Medan Labuhan Kompol Rosyid Hartanto SH SIK MH bersama Wakapolsek dan Bhabinkamtibmas kelurahan Terjun Aiptu Amril Andi melaksanakan mengajar Rumah Pintar TPA, Selasa (04/12/2018).

Kegiatan yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari ini dihadiri oleh Kompol Rosyid Hartanto SH SIK MH,Wakapolsek Medan Labuhan AKP Ponijo Spi, Kanit Binmas Iptu Sutrisno, Kabag TPA Drs Pahala Rajaguguk, Guru Relawan Rumah Pintar TPA dan Murid-murid  Rumah Pintar TPA.

Disela-sela kesibukannya yang sangat padat, Kapolsek Medan Labuhan menyempatkan mengajar anak SD paket A yang perlu perhatian khusus karena merupakan anak-anak pemulung yang kondisi nya serba kekurangan dan sangat memprihatinkan, karena pada pagi hari nya mereka membantu orang tuanya untuk memulung namun demikian mereka terlihat sangat bersemangat saat bersekolah di Sekolah Pintar bahkan ada yg bercita-cita menjadi Polisi.

Kompol Rosyid Hartaanto mengatakan sangat bangga mempunyai anggota seperti Bhabin yang satu ini. "Saya apresiasi kinergia kerja anggota saya ini, diluangkan hari-harinya untuk mengajar di Sekolah Pintar ini, harus saya dukung apapun yang di butuhkan Sekolah Pintar ini," pungkas Rosyid.

Pada kesempatan itu Kapolsek Medan Labuhan juga memberi bantuan berupa buku pensil, alat tulis dan Papan Tulis kepada Bhabinkamtibmas Kelurahan Terjun Aiptu Amril Andi yang telah merintis Sekolah Pintar ini.

Harapan nya semoga di kelurahan-kelurahan lain juga bisa mendirikan sekolah serupa agar memberi kesempatan bagi mereka yang kurang beruntung untuk tetap dapat menikmati pendidikan.

Lain halnya di sampaikan Aiptu Amril. Dia mengaku, awalnya sangat prihatin dengan kondisi anak-anak pemulung, belum pantas mereka memikirkan mencari uang.

"Dengan modal yang pas-pas an saya gandeng Relawan-relawan Guru yang mau memberikan Waktu dan ilmunya untuk mendirikan Sekolah Pintar," kata Amril.

Tak sampai di situ Amril juga bercerita Pahit Getirnya awal mendirikan Sekolah Pintar.

"Dengan beralaskan lantai anak-anak pemulung semangat belajar. Sudah banyak juga murid kita yang melanjutkaan ke SLTP maupun SMK.
Alhamdulillah pengabdian saya dan teman-teman membantu sesama memerangi buta aksara," tutupnya.(PS/RIADI)
Komentar Anda

Terkini: