POSKOTASUMATERA.COM-TANJUNGBALAI-Lembaga
Aktivis Pemuda dari Barisan Rakyat Anti Penindasan Tanjungbalai-Asahan (Brantas TB-A) gelar aksi demo di Dinas Pemuda
dan Olahraga (Dispora) Tanjungbalai serta Kejari Tanjungbalai, Kamis (20/12/2018).’
Mereka menyampaikan
laporan temuan LHP BPK-RI pada tahun 2016 yang terjadi kerugian Negara mencapai
250 juta yang sampai saat ini menjadi tanda tanya, sehingga dalam
pertanggungjawaban rentan dengan indikasi akal akalan (rekayasa) bahkan bisa
bermuara pada tindak pemalsuan pertangungjawaban.
Hal ini
ditegaskan Aktivis Brantas TB-A Martin Lase,SH didampingi Viky Suprayoto saat berorasi menjelaskan kepemimpinan
Kadispora,Siman SH yang saat ini dinilai "Bobrok" dikarenakan pembinaan
olahraga yang belum terarah serta lemahnya peran lembaga bidang penelitaan dan
pengembangan olahraga dan masih terbatasnya sarana dan prasarana olahraga yang
masih meliputi masih sulitnya pemanfaatan fasilitas olahraga karena masih
terbatas.
Diteruskan
Martin saat orasi, di Tanjungbalai masih terbatasnya sarana prasarana olahraga
itu sehingga sangat sulitnya pemanfaatan fasilitas olahraga masih terbatas dan kurang memadainya infrastruktur olahraga seperti
Gedung Olahraga yang terbengkalai yang sampai sekarang memberikan pertanyaan
besar dan sarat akan indikasi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Sementara
itu saat menyambut pendemo, perwakilan kejari berjanji akan mengusut tuntas
persoalan laporan yang diterima ini, sedangkan dari dispora tidak ada yang
menyambut bahkan kepala Dinas Dispora tidak berada ditempat apalagi mau
menyambut pendemo padahal masih jam kerja. (PS/SAUFI)