Puluhan Tahun Jalan Inpres Desa Bumi Ayu Bak Kubangan Kerbau

/ Rabu, 19 Desember 2018 / 00.00.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-MUBA-Sudah puluhan tahun Jalan Inpres di Desa Bumi Ayu Kecamatan Karang Watan, kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) belum tersentuh pembangunan jalan yang memadai dari Pemerintah setempat hingga bagai kubangan kerbau.

Warga setempat menuturkan, hingga kini akses satu satunya masyarakat disana, masih menggunakan jalan tanah merah penuh lumpur, kondisi ini membuat ratusan warga yang tinggal di kawasan tersebut seakan terisolasi di tengah gemerlapnya pembangunan Kabupaten MUBA.

"Jalan ini tidak pernah dibangun, sejak tahun 1985 silam, padahal jalan ini merupakan jalan terdekat untuk kami bisa sampai ke talang, Kalau musim hujan kami harus melewati jalan karang ringin yang jarak tempuhnya bisa puluhan kali lipat," tutur Faizar (48) salah satu warga setempat, Selasa (18/12).

Padahal menurutnya banyak sekali orang yang punya jabatan penting di Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin yang berasal dari Desa Bumi Ayu, namun sepertinya mereka tidak peduli dengan kondisi jalan yang ada di Desa mereka itu sendiri.

Faizar juga mengungkapkan, bahwa jalan tersebut merupakan akses penting bagi ribuan masyarakat disana, karna di sepanjang jalan terdapat beberapa rompok atau talang (sekelompok penduduk,red) yang dimayoritasi oleh warga Desa Bumi Ayu dan sekitarnya.

Dituturkannya lagi, jika selama ini warga bergotong royong untuk memperbaiki jalan tersebut, tentunya dengan alat dan bahan seadanya tapi hal itu tentu saja tidak bertahan lama hanya untuk sementara waktu saja lalu rusak lagi apalagi di musim penghujan.

"Kami minta pemerintah turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi jalan dan kami disini, agar jalan tersebut secepatnya dibangun dan warga yang tinggal di Talang ini dijadikan kampung sehingga ada yang memerintah disini seperti Kadus,"harapnya.

Dari Pantauan wartawan, kondisi jalan tersebut memang nyaris hancur, jauh dari kata layak, selain berlumpur disepanjang jalan diselimuti semak belukar yang nyaris menutupi badan jalan, sehingga jalan sepanjang 6 kilometer itu nampak tidak tidak pernah dirawat.

Tidak jarang kendaraan roda dua sebagai alat transportasi warga mengalami rusak akibat memaksakan kendaraannya menerobos genangan air bercampur lumpur disepanjang jalan untuk mengeluarkan hasil pertanian mereka dan berbelanja guna memenuhi kebutuhan sehari hari keluarga mereka. (PS/SUHERMAN)

Komentar Anda

Terkini: