Unjuk Rasa 'Rabu Keramat' Para Guru Harga Mati "Copot Kadis Pendidikan Tanjungbalai"

/ Kamis, 06 Desember 2018 / 11.35.00 WIB
Ratusan Para Guru Bangsa Di Tanjungbalai Saat Menggelar Unjuk Rasa 'Rabu Keramat'. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Forum Guru Pendidikan Dasar Bersatu yang membentuk kesolidaritasan dari Aliansi Aktivis Wahana Anak Pinggiran Indonesia (Wahapi) beserta Pergerakan Pemuda Anti Koruptor (Predator) Kota Tanjungbalai dengan antusias semangatnya tebarkan Statmen Sikap sebagai bentuk kekecewaan di depan Bundaran PLN Jalan Jendral Sudirman Kota Tanjungbalai, Rabu (5/12/2018) tuntut Walikota Tanjungbalai "Copot Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai Tety Juliany ST MT".

Hal ini dikatakan, Eza Budiono Ketua FGSDB didampingi Fitra Ramadhan Ketua Predator, serta Ratusan Para Guru Bangsa di Tanjungbalai kepada Wartawan saat dikonfirmasi pada hari yang sama di Tanjungbalai.

Kepada Awak Media, Mereka juga mengatakan, sangat menyesalkan keberadaan Kota Tanjungbalai diindikasi saat ini semakin kehilangan jati diri, sejak Kota ini di pimpin oleh Walikota Tanjungbalai Termuda se - Indonesia HM Syahrial SH MH.

"Ternyata kondisi Kota Tanjungbalai tidak lebih baik dari Priodesasi kepemimpinan sebelumnya", kata Eza.

Hal itu diaminkan Andiran Sulin SH Ketua Wahapi, katanya, bahkan dengan ini melihat dan merasakan langsung timbulnya Problematika Sosial yang sampai saat ini tidak mampu dijawab oleh Walikota Tanjungbalai.

"Salah satunya, adalah carut marutnya sistem Pendidikan di Kota Tanjungbalai, diduga Korupsi dalam tubuh Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai kian menggurita, dimana kesejahteraan para Guru kian terpuruk dan arogansi Kepala Dinas Pendidikan kian merajalela. Itu terlihat dari fakta gerakan saat penyampaian aspirasi penolakan secara besar - besaran yang dilakukan oleh para Guru meminta dengan Tegas Walikota Tanjungbalai HM Syahrial SH MH agar segera mencopot Jabatan Kepala Dinas Pendidikan Tety Juliany ST MT itu terus berkumandang.

"Ironisnya, hingga kini Walikota tutup mata dari nilai kebenaran yang disampaikan oleh para Guru Bangsa di Kota Tanjungbalai, ditambah lagi banyaknya temuan Hasil Audit Badan Pemeriksa Kuangan Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara (BPK-RI) Nomor 64.B/LHP/XVIII.MDN/06/2018", sebut Eza.

Ketua Predator Kota Tanjungbalai Fitra Ramadhan juga mengutuk keras kebobrokan yang ada ditubuh Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai yang diduga banyak indikasi terjadi Mega Korupsi Penggunaan Anggaran APBD Tahun 2017 senilai Rp. 33.142.998.750 sesuai dengan SOMASI pihaknya Nomor 150/B/SOMASI/X/2018 yang ditujukan kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) Medan.

"Ini juga berdasarkan fakta - fakta Kami, untuk mendesak Walikota Tanjungbalai untuk segera "COPOT" Jabatan Tety Juliany ST MT dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai, karena dinilai 'GAGAL TOTAL' dalam mengemban amanah Jabatannya", sebut Fitra.

Pihaknya juga meminta dan mendesak Kapolres melalui Unit Tipikor Polres Tanjungbalai untuk segera melakukan tindakan Proses Hukum atas Laporan SOMASI Nomor 155/B/SOMASI/XI/2018 tentang Dugaan Mega Korupsi Anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2017 senilai Rp. 21,9 Miliar yang diduga kuat melibatkan seluruh Bendahara dan Kepala Sekolah se Kota Tanjungbalai. 

"Dan Kami juga meminta pihak Polres Tanjungbalai, agar segera memanggil, memeriksa dan menetapkan Tersangka kepada Bendahara, Kepala Sekolah, Manager BOS dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai yang diduga terindikasi terlibat dalam Persekongkolan Jahat dengan dugaan Korupsi berjamaah terkait Anggaran Dana BOS Tahun 2017", cetus Fitra.

Aksi bagi - bagi statmen dan Aksi Unjuk Rasa para Guru ini akan terus berlanjut dan digelar dengan istilah 'Rabu Keramat' dan memberi Harga Mati meminta Walikota Tanjungbalai H Syahrial SH MH segera "Copot" Jabatan Tety Juliany ST MT dari Kadis Pendidikan Kota Tanjungbalai.

Mengenai indikasi Mega Korupsi sesuai Temuan BPK - RI  Nomor 64.B/LHP/XVIII.MDN/06/2018 serta dinilai bobroknya Sistem Pendidikan di Tubuh Dinas Pendidikan Tanjungbalai itu, para Ratusan Guru Bangsa akan Gelar 'Rabu Keramat' dan terus berlanjut hingga Walikota Tanjungbalai "Copot" Tety Juliany ST MT dari Jabatan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai.

Tety Juliany saat dikonfirmasi Awak Media Via seluler tidak dapat dihubungi. Demikian pula saat dikontak Via Whatssapp (WA), Wartawan juga tidak mendapat balasan hingga berita ini diterbitkan. (PS/SAUFI)

Para Guru Bangsa Di Tanjungbalai Gelar "Rabu Keramat" Minta Walikota Tanjungbalai "Copot" Tety Juliany ST MT Dari Jabatan Kadis Pendidikan. POSKOTA/SAUFI
Komentar Anda

Terkini: