POSKOTASUMATERA.
COM-KARO-Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dan Wakil Bupati Karo Cory Sriwaty Br
Sebayang bersama anggota DPRD Sumut tinjau pembangunan jalur evakuasi jalan
tembus Karo-Langkat yang sedang dikerjakan dan sudah mulai ramai dilalui
masyarakat menuju objek-objek wisata di Kabupaten Karo, Senin (07/01 2019).
Dalam
peninjauan itu, anggota DPRD Sumut dari Komisi D diwakili Drs Baskami Ginting
dari Fraksi PDIP dan Leonard Samosir dari Fraksi partai Golkar, sedangkan
pihak Pemkab Karo turut hadir Kepala Bappeda Kabupaten Karo Ir. Nasib Sianturi,
Camat Namanteran Dwikora Sitepu, anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting
dan 16 Kepala Desa se - Kecamatan Namanteran.
Di kesempatan
itu, anggota DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan, pihaknya menyambut baik pembangunan jalan yang
sedang dilaksanakan penyelesaiannya. “Dan untuk melengkapi
pembangunan jalan tembus Karo-Langkat itu belum sempurna sebagai
infrastruktur jalan kalau drainasenya belum ada, begitu juga Lampu
Penerangan Jalan Umum (LPU), ini pun akan kita perjuangkan anggaran
pembangunannya supaya ditampung di P-APBD Provsu 2019 mendatang, mengingat APBD
induk sudah disahkan,” sebutnya.
Dia mengaku,
perjuangan tidak sia-sia, yang telah bersusah payah bersama Pemkab
Karo memperjuangkannya hingga ke pihak Balai Besar Taman
Nasional Gunung Lauser (BBTNGL) dibawah naungan UNESCO, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta termasuk ke Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara di Medan.
Pembangunan
jalan tembus Karo-Langkat, monumental bagi Komisi D sekaligus hadiah untuk
masyarakat Sumut. Perjuangan Komisi D terhadap jalan tembus Karo-Langkat sudah
bertahun-tahun dilakukan, yang akhirnya disetujui Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan melalui surat izin prinsip yang diberikan Menteri dengan sejumlah
persyaratan berupa kajian akademik.
Ini
juga merupakan perjuangan semua pihak di Provinsi Sumut, baik itu DPRD Sumatera
Utara maupun Pemprovsu melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, Pemkab
Karo, Pemkab Langkat dan juga dukungan dari dan Balai Besar Taman Nasional
Gunung Leuser (TNGL) serta Ikatan Cendikiawan Karo (ICK), karena jalan tembus
sepanjang 5,362 KM sangat urgen bagi masyarakat khususnya Sumut.
“Apresiasi
juga kepada Bupati Karo, Terkelin Brahmana yang sangat progresif memperjuangkan
jalan tersebut,” ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumut, Baskami Ginting .
Dijelaskannya,
Kabupaten Karo harus maju dan berkembang serta memiliki banyak akses jalan
keluar dan masuk sebagai jalur alternatif sekaligus sebagai jalur untuk
mengurai kemacetan lalulintas Medan-Karo yang akhir-ahir ini menjadi
sorotan berbagai elemen masyarakat.
“Untuk
lebih memajukan daerah ini (Karo), sekaligus mendukung pembangunan Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, langkah kita tidak berhenti
disini, tetapi selanjutnya kami anggota DPRD Sumut akan fokus memperjuangkan
jalan tol Medan-Berastagi,” tegas Baskami Ginting.
Selain
itu, sambung Baskami Ginting, DPRD Sumut bersama Pemkab Karo dan Pemkab
Deliserdang akan memperjuangkan jalan alternatif lain yakni Desa Serdang
Kecamatan Barusjahe (Karo) – Desa Rumah Liang Kecamatan STM Hulu (Deliserdang),
hanya sekitar 3 Km lagi yang belum dibuka karena berada di kawasan kehutanan,
namun selebihnya sudah dibuka, yang awal pelaksanaannya sudah dimulai dan
terlaksana melalui kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD)
tahun 2017 dan selanjutnya dilanjutkan lagi melalui Karya Bhakti TNI AD
tahun 2018.
Menjawab
pertanyaan wartawan soal kemungkinan pelebaran jalan alternatif itu,
anggota DPRD Sumut Leonard Samosir dari Farkasi Partai Golkar mengatakan, tidak
bisa lagi diperlebar. “Karena janji kitapun waktu itu dengan Kementerian
Kehutanan RI dan pihak Unesco hanya yang penting bisa dilalui, itu saja,”
ujarnya.
Dikatakannya,
karena yang bertanggung jawab tidak hanya Indonesia saja, tetapi dunia. “Untuk
itu saya menghimbau kepada Dinas Kehutanan Pemprovsu supaya segera
membentuk pos penjagaan hutan melalui UPT nya untuk menjaga kelestarian hutan
yang berada di kawasan TNGL, termasuk masyarakat Karo dan Langkat, harus
berperan aktif menjaga hutan yang ada dikawasan ini, supaya jangan dirusak
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, karena memperjuangkan jalan tembus
Karo - Langkat itu cukup lama proses memperjuangkannya,” ujar Leonard Samosir.
Dia
mengaku, juga sudah menghimbau masyarakat supaya memanfaatkan jalur ini, karena
bagi masyarakat yang berada di Langkat sudah bisa mempersingkat jarak
menuju Tanah Karo yang ingin berwisata maupun mengunjungi keluarga di Karo.
Disela-sela
kunjungan ke jalan tembus Karo-Langkat, Bupati Karo Terkelin Brahmana
didampingi Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang mengatakan pihaknya
menyambut baik proyek peningkatan jalan tembus Karo-Langkat, karena sudah
dapat dilalui berbagai jenis kenderaan untuk berwisata ke Kabupaten Karo maupun
sebaliknya.
“Terbukti
menjelang tahun baru 2019 kemarin jalan Medan Berastagi sudah berkurang tingkat
kepadatan lalulintasnya, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang macet
total jelang tutup tahun,” ungkapnya.
Bupati
juga mengucapkan terimakasih kepada DPRD Sumut khususnya Komisi D yang tidak
jenuh-jenuhnya memperjuangkan pembangunan jalan tembus itu hingga ke Pemerintah
Pusat dan UNESCO. Begitu juga kepada Pemprovsu dan Ikatan Cendikiawan Karo
(ICK).
“Saya
selaku Bupati Karo mengucapkan terimakasih kepada Pemprovsu yang telah
menampung anggaran pembangunan jalan alternatif Karo-Langkat melalui APBD
Sumut tahun 2018 sebesar Rp.14 Miliar lebih,” ujar Terkelin Brahmana dan Cory
Sebayang. (PS/BUDIMAN S)