POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Ketua
Komisi VII DPR-RI H Gus Irawan Pasaribu SE. Ak. MM. CA menutup secara resmi
seminar dengan Tema "Peningkatan Kemandirian Lembaga-Lembaga Umat Untuk
Meningkatkan Kesejahtetaan Masyarakat Islam demi Mencapai Sumut
Bermartabat" yang diikuti oleh 200
orang Nazir Mesjid dan 50 Pimpinan Pondok Pesantren se-Tapanuli Bahagian
Selatan ditambah utusan dari Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Tapanuli
Tengah, Senin (7/1/2019).
Dikatakan
Gus dihadapan seluruh peserta seminar yang digelar di Pesantren Darul Mursyid
Desa Sidapdap Simanosor Kecamatan Saipar Dolok Hole Kabupaten Tapanuli Selatan
bahwa Agama Islam merupakan konsep terbaik dalam mengelola kemiskinan melalui
Zakat Infaq dan Shadaqoh (ZIS).
“Sebanyak
85% Penduduk Indonesia yang beragama islam memiliki potensi zakat sebesar 217
Triliun yang apabila terdata, ter-input
dan terkelola dengan baik maka persoalan kemiskinan akan segera teratasi,
"ucap Politisi senayan tersebut.
Untuk
itu dia berharap dengan seminar yang dilakukan oleh Darul Mursyid ini bisa
menjadi motivasi dan dilakukan lembaga lainnya seperti Badan Kenaziran Masjid
dan Pondok Pesantern yang hadir ini.
Gus
Irawan juga mengatakan, sangat berbahagia dan bangga hadir di Darul Mursyid
dengan berbagai prestasi yang didapat oleh siswa/i nya. Selain sekolah dengan
segudang prestasi anak didiknya, Pondok
Pesantern Darul Mursyid juga sudah memiliki pabrik kopi sendiri. “Untuk itu kata Gus, Komisi VII DPR-RI yang
dipimpinnya bermitra dengan Riset & Teknologi akan mendukung sepenuhnya
untuk teknologi pengolahan kopi di daerah ini, "pungkasnya.
Sementara
Wakil Bupati Tapanuli Selatan Ir. Aswin Efendi Siregar MM saat membacakan
sambutan Pidato Bupati Tapanuli H Syahrul M Pasaribu SH mengapresiasi Pondok
Pesantern Darul Mursyid yang telah melaksanakan kegiatan seminar tersebut dan
ini juga menjadi bukti semakin berkembangnya Pesantren dengan Lahirnya
Peraturan Presiden RI No 22 tahun 2015 yang menetapkan tgl 22 Oktober menjadi
Hari Santri Naional.
Lebih
jauh Syahrul mengatakan bagi umat Islam, masjid dan pondok pesantern tidak
hanya menjadi tempat ibadah dan sekolah semata namun memiliki memiliki peran
strategis dalam mendorong pengembangan peradaban ummat Islam, salah satunya
dalam perekonomian.
“Selama
ini, sejarah telah mencatat masjid Nabawi oleh Rasulullah SAW difungsikan
sebagai pusat ibadah, pusat pendidikan dan pengajaran, pusat penyelesaian
problematika umat dalam aspek hukum (peradilan), pusat pemberdayaan ekonomi
umat melalui Baitul Mal (ZISWAF), pusat informasi Islam, hingga sebagai pusat
pelatihan militer dan urusan-urusan pemerintahan Rasulullah, serta fungsi
lainnya sehingga kesimpulannya, pada zaman Rasulullah, masjid dan pondok
pesantern bisa dijadikan sebagai pusat peradaban Islam,"paparnya.
Pada
kesempatan tersebut Gus Irawan Pasaribu juga melakukan peletakan Batu pertama
pembangunan Gedung Serba Guna Pondok Pesantern Darul Mursyid yang turut
didampingi dan disaksikan oleh Wakil Bupati Tapsel, Kepala BNNK Tapsel, Wakapolres Tapsel, Ketua Umum MUI Sumut Prof. Dr. H.
Abdullahsyah, Ketua PW Dewan Masjid
Indonesia Sumut Drs. H. Sotar Nasution, Direktur Pondok Pesantern Darul Mursyid
Jafar Syahbuddin Ritonga, Wakil Ketua
DPRD Tapsel Husin Sogot Simatupang dan Sekretaris KNPI Tapsel Dolly Putra
Pasaribu.(PS/BERMAWI)