POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Rapat
Evaluasi Program Kerja dan Anggaran Kodam I/BB TA 2018 Bid. Teritorial yang
dilaksanakan di Ruang rapat Manunggal Lt V Makodam I/BB dipimpin Aster Kasdam
I/BB Kolonel Inf Parluhutan Marpaung, S.I.P. Selasa (8/1/2019).
Melalui
amanat yang dibacakan Aster Kasdam I/BB kepada peserta rapat yang dihadiri para
pejabat teritorial satuan jajaran Kodam I/BB berharap penyelenggaraan rapat
evaluasi ini dapat membahas sejumlah agenda evaluasi dalam upaya meningkatkan
kualitas kinerja kita guna mewujudkan profesionalisme Insan Teritorial, sejalan
dengan tema Rapat Evaluasi kali ini
yaitu : Evaluasi Program Kerja dan Anggaran Kodam I/BB TA 2018 Bid. Ter, Kita
Tingkatkan Profesionalisme Sebagai Insan Teritorial.
Adapun
Tujuan rapat evaluasi yang diselenggarakan ini adalah, Pertama, untuk
mengetahui pencapaian sasaran program termasuk hambatan atau kendala yang
ditemui dalam implementasi pelaksanaan program sehingga dapat dinilai dan
dipelajari untuk perbaikan program atau kegiatan di kemudian hari.
Kedua,
hasil evaluasi digunakan untuk peningkatan pelaksanaan program kerja dan
anggaran bidang Teritorial pada tahun 2019.Ketiga, sekaligus sebagai ajang
silaturahmi Insan Teritorial guna bertukar pikiran.
“Hal-hal
yang perlu saya sampaikan dalam amanat ini tentunya berkaitan dengan tujuan dan
sasaran rapat yaitu hal-hal penting terkait evaluasi kegiatan Binter baik yang
dilaksanakan oleh Satkowil maupun Satnonkowil,” kata Pangdam dalam amanat
tertulisnya.
Pertama,
dari hasil pelaksanaan Wasev maupun Wasgiat Proggiatter dengan sasaran Satkowil
dan Satnonkowil, masih ditemukan ketidaktaatan terhadap ketentuan-ketentuan
yang diberikan baik berupa Keputusan Kasad, Peraturan Kasad, Direktif dan Surat
Telegram yang telah diberikan.
Hal
tersebut menunjukkan ketidakcermatan dan ketidakpahaman pejabat teritorial
dalam pembuatan administrasi kegiatan sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
ditemukan pula tingkat daya serap anggaran dibeberapa Satkowil dan Satnonkowil
yang masih rendah baik untuk program dan kegiatan yang penyaluran anggarannya
menggunakan sistem otorisasi berjenjang maupun menggunakan sistem DIPA Daerah.
Kedua,
berkaitan dengan daya serap anggaran teritorial dari seluruh kegiatan Satkowil
dan Satnonkowil sampai dengan Triwulan IV (Januari sampai dengan Desember 2018)
terdiri dari DIPA Pusat tercapai 99,9 %
sedangkan untuk daya serap DIPA Satker daerah tercapai 99,9 %.
Dikarenakan
Yon komposit 1/Garda Pati baru diresmikan pada tanggal 6 Agustus 2018, sehingga
serapan anggaran tidak sesuai target
yang diharapkan. disisi lain dalam pelaporan daya serap masih terulang
keterlambatan laporan, hal tersebut harus dibenahi dengan peningkatan Kinerja
yang lebih baik karena kedepan mekanisme anggaran berada pada kewenangan Kantor
Daerah (KD) yang tersebar pada tiap Satker.dalam arti perencanaan penggunaan
anggaran maupun pengendaliannya harus dilakukan dengan cermat dan
teliti.apabila anggaran tidak diserap maka kegiatan yang dilaksanakan akan
dianggap fiktif dan anggaran yang tersedia akan ditarik kembali oleh Negara.
Ketiga,
arah kebijakan pimpinan dalam menghadapi TA 2019 baik pada dimensi
keamanan di wilayah terkait dengan masih
adanya kelompok-kelompok radikal yang secara laten terus mengembangkan
pengaruhnya, sehingga koreksi dan evaluasi yang ditemukan pada TA 2018 terkait
hal tersebut harus dapat dieliminir sehingga aparat kewilayahan lebih tajam dan
peka terhadap perkembangan kelompok radikal tersebut.
Sasaran-sasaran
Binter ditajamkan baik pada lokasi yang berpotensi terpapar paham radikal
maupun pada perubahan mindset masyarakat yang terpengaruh paham
radikal.sasaran-sasaran fisik pada Binter merupakan sarana untuk memperbesar
hasil pada sasaran non fisik yaitu terebutnya hati dan pikiran rakyat untuk
berpihak kepada TNI.
Kemudian
pada tahun politik di tahun 2019, agar Aparat Satkowil dan Satnonkowil perlu
mewaspadai kepentingan pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan posisi TNI
ataupun ingin memecah belah soliditas TNI yang telah terbangun selama ini dan yakinkan
betul sikap Netral TNI dipahami sampai dengan prajurit terendah.
Keempat,
dalam TA 2019 ini utamanya dalam peningkatan kualitas prajurit Satkowil akan
dilaksanakan Latnister tingkat Kodim yang didalamnya telah dipadukan dengan
pihak Pemda maupun Polres, dimana dari awal sampai dengan Desember 2018,
Pusterad menyelenggarakan latihan sebagai Pilot Project dari Latnister Terpadu
tersebut yang telah dilaksanakan di Kodam I/BB dengan menghadirkan anggota
Kodim, Pegawai Pemda dan personel Kepolisian Republik Indonesia, dimana Kodam
I/BB dilaksanakan di Kodim 0201/BS.
Kelima,
capaian kegiatan yang bersinergi dengan Kementerian Pertanian utamanya kegiatan
Cetak sawah maupun Serapan Gabah Petani (Sergap) yang pada intinya adalah untuk
membantu program Pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat. Para Dansat Kowil
perlu melihat kendala-kendala yang di alami di lapangan mengingat capaian
target dari Komando atas seluas 1.776 Ha, kesanggupan akhir untuk Prov. Kepri
seluas 1.464,76 Ha dan kesanggupan akhir untuk Prov. Sumbar seluas 148 Ha
dengan realisasi keseluruhan sampai dengan saat ini perluasan Cetak Sawah baru
606,38 Ha atau 80,44 %.
Namun
target yang sudah disepakati oleh Provinsi masing-masing masih ada perbandingan
dengan target yang disanggupi oleh Kalakgiat (khusus Korem 033/WP yaitu seluas
608,52 Ha) agar perselisihan luas target lahan tersebut diselesaikan dan segera
ambil keputusan bersama antara Dinas Pertanian Provinsi Kepri dengan Korem
033/WP agar tidak terjadi kesalahan administrasi dalam penyelenggaraan kegiatan perluasan cetak sawah TA 2018 di
wilayahnya, serta kendala-kendala dalam pelaksanaan Sergap ditiap-tiap wilayah,
perlu menjadi bahan koreksi untuk dapat diselesaikan sesuai target capaian pada
TA 2018.
Keenam,
guna meningkatkan semangat bela negara seluruh komponen bangsa melalui kegiatan
komunikasi Sosial yang melibatkan aparat pemerintahan, komponen masyarakat yang
terdiri dari para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda
serta organisasi Keluarga Besar TNI (KBT).
Berkaitan
dengan persoalan yang terjadi dalam organisasi Keluarga Besar TNI hendaknya
dapat segera diselesaikan dengan mengedepankan musyawarah dan mempedomani
petunjuk dari Pimpinan TNI selaku pembina organisasi Keluarga Besar TNI.
Ketujuh,
pada kegiatan Bakti TNI utamanya kegiatan TMMD agar dapat mengkoordinasikan
dengan Pemda setempat agar dukungan kegiatan TMMD dapat alokasi anggaran yang
signifikan, sehingga capaian sasaran
fisik menjadi lebih banyak untuk percepatan pengentasan kemiskinan di wilayah
atau membuka daerah terisolir, sehingga kegiatan TMMD dapat secara utuh kita
dapatkan outputnya kemudian pelaksanaan kegiatan Karya Bakti Satkowil maupun
Satnonkowil terkait gerakan 1 Juta Jamban, walaupun pada tahun ini untuk
Semester II terdapat pemotongan anggaran dukungan operasional Kegiatan Babinsa.
Namun
harus dipahami oleh Aparat Satkowil maupun Satnonkowil bahwa anggaran yang
diberikan dalam jumlah yang terbatas adalah merupakan dana Stimulus, harus
mengajak para pemangku kepentingan lain yang ada di wilayah sehingga tidak
hanya closet yang dapat diberikan namun dapat dilengkapi dengan sarana lainnya
sehingga representatif untuk digunakan oleh masyarakat.
Lebih
lanjut lagi Pangdam I/BB Mayjen TNI MS.Fadhillah memberikan penghargaan kepada
Satuan Kerja (Satker) sebagai satuan terbaik penyerapan anggaran tahun 2018
kodim 0201 / BS Meraih Juara1, kodim 0204
/DS meraih Juara 2, kodim 0212 /
TS meraih Juara 3.
Turut
hadir pada acara tersebut Aster Kasdam I/BB, Para Asisten, Kapendam I/BB, dan
seluruh Dandim jajaran Kodam I/BB.(PS/ALFAN)