POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Pemko
Medan segera membangun Light Rapid Transit (LRT) di Kota Medan pada tahun 2020
mendatang. Mengingat arus lalu lintas yang kian memadat dimana tidak ada
lagi "jam sibuk” di jalanan Kota Medan melainkan setiap saat merupakan
"jam sibuk" seperti yang terjadi saat ini. Jika keadaan ini terus
dibiarkan maka pada tahun 2024 diprediksi Kota Medan akan mengalami gridlock.
Demikian
disampaikan Walikota Medan Drs H T
Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Sekretaris Daerah Kota Medan Ir. Wiriya Alrahman
MM saat menghadiri rapat Rencana Pembangunan LRT Kota Medan di Ruang Rapat
Kaharuddin Lantai VIII Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (16/1).
"Jika
sampai tahun 2024 transportasi yang ada di Kota Medan tidak segera ditangani
maka Kota Medan akan mengalami gridlock. Artinya, jalur lalu lintas
akan berhenti, tidak ada yang bisa jalan. Sebab, jumlah luas jalan sama dengan
luas kendaraan,” ucapnya.
Tujuan
dibangunnya LRT ini, sambung Sekda, juga untuk menambah minat masyarakat Kota
Medan yang tadinya mengendarai kendaraan pribadi saat bepergian, diharapkan
nantinya mau beralih ke transportasi umum yang sudah disediakan oleh
pemerintah.
“Dengan
dibangunnya LRT ini nantinya dapat membangun minat masyarakat Kota Medan untuk
beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” ujar Sekda.
Nantinya LRT
tersebut akan dibangun dengan panjang 17,3 kilometer (km) dari bagian Selatan
kota Medan, Lau Chi hingga ke bagian utara Medan, Aksara. Dengan Jalur yang
akan melintasi Stasiun Besar Kereta Api Medan, Jalan Williem Iskandar, Jalan M
Yamin, Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Universitas Sumatera
Utara (USU), Jalan Setia Budi, Jalan Djamin Ginting, dan terakhir di Pasar
Induk Laucih, Tuntungan.
"Panjang
LRT ini sendiri sekitar 17,3 km dari Lau Chi ke Aksara atau Pancing yang akan
melintasi Stasiun Besar Kereta Api Medan dan nantinya akan melintasi stasiun
kecil lainnya," sebut Wiriya.
Selanjutnya
Wiriya menambahkan selain pembangunan LRT, Pemko Medan juga akan
membangun Bus Rapid Transit (BRT) yang akan terpadu dengan LRT
mulai dari terminal Amplas hingga terminal Pinang Baris.
“LRT ini
nantinya akan terpadu dengan BRT dari terminal Amplas hingga terminal Pinang
Baris," tuturnya.
Kemudian
dalam kesempatan ini Asisten Pemerintah Provinsi Sumut Drs Jumsadi Damanik, SH,
M.Hum berharap dengan adanya rapat ini diharapkan dapat mempermudah serta
mempelancar pembangunan LRT ini nantinya sehingga berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
“Saya
berharap kedepannya proyek LRT ini dapat berjalan sebagimana mestinya serta
dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan yang mengganggu,” kata
Jumsadi.
Turut hadir
dalam rapat ini Kementerian Perhubungan RI, Bappenas, Kementerian Keuangan, PT.
SMI, Dinas Perhubungan Medan, Dinas Perhubungan Binjai, Dinas Perhubungan Deli
Serdang, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara. (PS/RYANT)