POSKOTASUMATERA.COM-SIANTAR-Penrem
022/PT. Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Koorcab Rem 022 PD I/Bukit Barisan,
kembali melakukan aktivitasnya melaksanakan tugas dan kegiatan Persit Kartika
Chandra Kirana dengan kegiatan pertemuan rutin dalam rangka menjalin
silaturahmi dan meningkatkan kreativitas anggotanya melalui kegiatan membatik
Jumputan yang dilaksanakan di Aula Eks Makodim 0207/Simalungun, Jalan Asahan
Km. 5,5 Pematangsiantar Kabupaten Simalungun, Selasa (22/01/2019).
Pertemuan
rutin dan sekaligus pelatihan keterampilan ini, dihadiri Ketua Persit Kartika
Chandra Kirana Koorcab Rem 022 PD I/Bukit Barisan Ny.Emma R.Wahyu Sugiarto
beserta wakil ketua, Pengurus Koorcab Rem 022, Ketua Persit Kartika Chandra
Kirana Cabang XXXlV Dim 0207/Simalungun beserta wakil ketua dan pengurus serta
perwakilan para pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Cabang sejajaran Persit
Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 022.
Ny.Emma
R.Wahyu Sugiarto dalam sambutannya menyampaikan, Batik adalah kain yang dilukis
menggunakan canting dan cairan lilin malam sehingga membentuk lukisan-lukisan
bernilai seni tinggi diatas kain mori.batik berasal dari kata ambadan tik yang
merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik.
“Kalau
jaman dulu disebutnya ambatik.dari sini bisa dimengertilah ya, kalau yang
dimaksud itu adalah batik tulis yang dilukis dengan canting,tapi sebenarnya
batik dibuat dengan bermacam-macam metode, tidak hanya dengan canting saja,tapi
itu kita bahasnya nanti, sekarang kita kembali ke pengertian batik,” ujarnya.
Dikatakan,
teknik pewarnaan dilakukan dengan mencelupkan kain pada zat pewarna alami dan
memberikan perlindungan pada bagian kain tertentu yang tidak ingin diwarnai, pada
mulanya, zat pewarna untuk kain shibori menggunakan bahan alami seperti kayu
secang, kayu tegeran, rebusan kulit buah jolawe atau kulit kayu manggis.
Seiring
dengan kemajuan teknologi, pewarnaan shibori bergeser pada pewarna tekstil
komersial,sehingga sepintas teknik shibori mirip jumputan atau batik celup di
Indonesia. Yang membedakan adalah, setiap teknik shibori mempunyai nana khusus
yang memiliki arti.
“Secara
teknik, maka teknik shibori melakukan proses eksplorasi lebih pada teknik tekan
atau sekka, lipat atau itajime, ikat atau arashi dan jahit atau nul. Maksud dan
tujuan kegiatan ini, pada satu sisi untuk mengembangkan jiwa kreativitas para
anggota Persit Kartika Chandra Kirana agar setiap waktu wawasannya bertambah,
pengetahuan dan keterampilannya. Pada satu sisi lainnya, untuk menciptakan
peluang wira usaha sekaligus menambah penghasilan ekonomi keluarga apabila
ditekuni dengan baik”, jelasnya.
Ny.Emma
R.Wahyu Sugiarto berharap agar para anggota dapat menyerap dan mempelajari ilmu
keterampilan ini sebaik mungkin, sehingga kedepan para anggota dapat dan mampu
membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Ia juga
berharap, dengan kegiatan ini, ibu-ibu bila bergaul ditengah masyarakat akan
percaya diri dan dihargai karena mempunyai kemampuan dan keterampilan yang
dapat diberikan kepada mereka.
“Bila
ibu-ibu ajarkan pengetahuan dan keterampilan ini kepada masyarakat
dilingkungannya,berarti ibu-ibu telah melakukan perbuatan baik berupa amal
jariyah, karena telah memberikan ilmu pengetahuan, wawasan dan keterampilan
bermanfaat bagi orang lain”, pungkasnya.(PS/ALFAN)