Persit KCK Cabang XXXIV Jalin Silatuhrahmi dan Tingkatkan Kreativitas Membatik Jumputan

/ Rabu, 23 Januari 2019 / 23.56.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-SIANTAR-Penrem 022/PT. Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Koorcab Rem 022 PD I/Bukit Barisan, kembali melakukan aktivitasnya melaksanakan tugas dan kegiatan Persit Kartika Chandra Kirana dengan kegiatan pertemuan rutin dalam rangka menjalin silaturahmi dan meningkatkan kreativitas anggotanya melalui kegiatan membatik Jumputan yang dilaksanakan di Aula Eks Makodim 0207/Simalungun, Jalan Asahan Km. 5,5 Pematangsiantar Kabupaten Simalungun, Selasa (22/01/2019).

Pertemuan rutin dan sekaligus pelatihan keterampilan ini, dihadiri Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 022 PD I/Bukit Barisan Ny.Emma R.Wahyu Sugiarto beserta wakil ketua, Pengurus Koorcab Rem 022, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXlV Dim 0207/Simalungun beserta wakil ketua dan pengurus serta perwakilan para pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Cabang sejajaran Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 022.

Ny.Emma R.Wahyu Sugiarto dalam sambutannya menyampaikan, Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori.batik berasal dari kata ambadan tik yang merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik.

“Kalau jaman dulu disebutnya ambatik.dari sini bisa dimengertilah ya, kalau yang dimaksud itu adalah batik tulis yang dilukis dengan canting,tapi sebenarnya batik dibuat dengan bermacam-macam metode, tidak hanya dengan canting saja,tapi itu kita bahasnya nanti, sekarang kita kembali ke pengertian batik,” ujarnya.

Dikatakan, teknik pewarnaan dilakukan dengan mencelupkan kain pada zat pewarna alami dan memberikan perlindungan pada bagian kain tertentu yang tidak ingin diwarnai, pada mulanya, zat pewarna untuk kain shibori menggunakan bahan alami seperti kayu secang, kayu tegeran, rebusan kulit buah jolawe atau kulit kayu manggis.

Seiring dengan kemajuan teknologi, pewarnaan shibori bergeser pada pewarna tekstil komersial,sehingga sepintas teknik shibori mirip jumputan atau batik celup di Indonesia. Yang membedakan adalah, setiap teknik shibori mempunyai nana khusus yang memiliki arti.

“Secara teknik, maka teknik shibori melakukan proses eksplorasi lebih pada teknik tekan atau sekka, lipat atau itajime, ikat atau arashi dan jahit atau nul. Maksud dan tujuan kegiatan ini, pada satu sisi untuk mengembangkan jiwa kreativitas para anggota Persit Kartika Chandra Kirana agar setiap waktu wawasannya bertambah, pengetahuan dan keterampilannya. Pada satu sisi lainnya, untuk menciptakan peluang wira usaha sekaligus menambah penghasilan ekonomi keluarga apabila ditekuni dengan baik”, jelasnya.

Ny.Emma R.Wahyu Sugiarto berharap agar para anggota dapat menyerap dan mempelajari ilmu keterampilan ini sebaik mungkin, sehingga kedepan para anggota dapat dan mampu membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Ia juga berharap, dengan kegiatan ini, ibu-ibu bila bergaul ditengah masyarakat akan percaya diri dan dihargai karena mempunyai kemampuan dan keterampilan yang dapat diberikan kepada mereka.

“Bila ibu-ibu ajarkan pengetahuan dan keterampilan ini kepada masyarakat dilingkungannya,berarti ibu-ibu telah melakukan perbuatan baik berupa amal jariyah, karena telah memberikan ilmu pengetahuan, wawasan dan keterampilan bermanfaat bagi orang lain”, pungkasnya.(PS/ALFAN)

Komentar Anda

Terkini: