Gedung SMPN 1 Berampu Rusak, Disdik Dairi Terkesan Tutup Mata

POSKOTASUMATERA.COM-DAIRI-Ada beberapa ruangan kelas belajar SMP Negeri 1 Berampu Kecamatan Beramp ,Kabupaten Dairi yang plafon langit-langit ruangan tersebut bolong-bolong atau mengalami kerusakan dan sampai saat ini dibiarkan dan belum mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Dairi. Instansi itu terkesan tutup mata.

Itulah pantauan wartawan ketika berkunjung ke sekolah SMP Negeri 1 Berampu, Rabu (06/02/2019).

Kerusakan nampak terlihat pada bagian-bagian penting sekolah dan biasa dijadikan lokasi belajar murid seperti, plafon pada langit-langit yang berlubang karena jebol.

Di sekolah itu plafonnya sudah mulai bolong-bolong seperti kelihatan dalam gambar di ruang belajar para murid-murid sekolah tersebut, hingga rawan ambruk. "Kondisinya memang sudah banyak yang rusak bangunan sekolah ini," kata Kepala SMP Negeri I Berampu Drs.Elisman Sitinjak diruang kerjanya.

Elisman mengaku, usaha untuk meminta renovasi bangunan sekolah sudah berulangkali dilakukan. Namun, hingga sekarang belum ada kabar adanya upaya perbaikan.

"Banyak ruang kelas yang kondisinya sudah bolong. Kondisi ini harus segera diperbaiki, khawatir serpihan atap bisa ambruk dan mengenai siswa yang sedang belajar," tambahnya.

Elisman Sitinjak berharap Dinas Pendidikan menanggapi ,agar sekolah tersebut sejuk dan siswa/i merasa nyaman ketika belajar.

Terkait sejumlah bangunan sekolah yang mengalami rusak, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Besli Pane kepada wartawan ketika dijumpai diruang kerjanya, pada hari yang sama,membenarkan, kondisi sekolah di SMP Negeri I Berampu tersebut.

Dia membantah Dinas Pendidikan bukan tidak perduli dengan kondisi sekolah tersebut. Dia mengaku sudah banyak perhatian diberikan ke sekolah tersebut.

Namun dijelaskannya, adanya keterlambatan pembangunan sekolah rusak kepada sekolah biasanya karena disebabkan beberapa faktor. Salah satunya faktor anggaran dan faktor kegiatan lanjutan. "Paling banyak faktor yang menyebabkan keterlambatan pembangunan masalah anggaran," ujarnya. (PS/KOTING TUMANGGER)