POSKOTASUMATERA.COM
- RIAU - Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah, turut
mendampimgi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengunjungi Pondok
Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Al Islami di Jalan Handayani No. 25, Kel.
Maharatu, Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu malam (23/2/2019).
Turut
hadir pada kunjungan ini diantaranya, Aster Panglima TNI Mayjen TNI George
Elnadus Supit, S.Sos., Pangkoopsau I Marsda TNI Fadjar Prasetyo, Gubernur Riau
H. Syamsuar, M.Si., Wagub Riau Edy Natar Nasution, Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint
Panglima TNI Marsma TNI Kukuh Sudibyanto, Danrem 031/WB Brigjen TNI Mohammad
Fadjar dan Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada.
Pada
kesempatan ini, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan bahwa
Persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting dalam mewujudkan Indonesia yang
maju dan sejahtera. Keberagaman yang kita miliki hendaknya menjadi kekuatan
yang saling mengisi dan melengkapi.
"Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika yang dirumuskan oleh para pendahulu memiliki arti yang
sangat penting bagi masa depan bangsa dan negara. “Umat Islam dengan dimotori
para ulama dan santri harus menjadi ujung tombak persatuan dan kesatuan dengan
umat yang berkualitas, "tegas Panglima TNI di hadapan ratusan
santri/santriwati, para tokoh-tokoh Ulama dan Pengurus Nahdlatul Ulama Provinsi
Riau, di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Islami pimpinan KH. Mas’udi Zamhari.
Selain
itu, kata Panglima TNI,bukti pentingnya persatuan dan kesatuan di era modern
ini diantaranya adalah berbagai even internasional yang kita selenggarakan
tahun lalu, bertepatan dengan terjadinya beberapa bencana alam di berbagai
tempat. “Semuanya dapat kita atasi
berkat kerja keras dan kerja sama berbagai komponen bangsa”, ucap Panglima TNI.
“TNI,
Polri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan berbagai komponen bangsa
lainnya bahu membahu dalam mendukung setiap kegiatan. Sukarelawan banyak
dilibatkan, baik dalam even internasional maupun penanganan bencana. Bahkan
kita juga menerima bantuan internasional. Itulah bukti pentingnya persatuan dan
kesatuan”, jelasnya.
Panglima
TNI juga mengatakan bahwa Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang
sangat strategis. Sejak jauh sebelum
kemerdekaan, pesantren telah membawa pencerahan dan kemajuan kepada umat.
“Pondok Pesantren saat itu tidak hanya memberi pemahaman agama, tetapi juga
kesadaran akan persatuan dan kesatuan serta semangat perjuangan”, ungkapnya.
Oleh
karena itu, lanjutnya, tidak mengherankan dari pesantren lahir tokoh-tokoh
perjuangan negara ini. Tokoh-tokoh pesantren itu bahu membahu bersama-sama
seluruh rakyat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika merebut dan kemudian
mempertahankan kemerdekaan kita.
Menurut
mantan Kasau ini, peran tersebut tidak mengalami perubahan sampai saat ini dan
dimasa mendatang. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama.“Lebih luas
lagi, pesantren memberi pondasi yang kokoh kepada para santrinya untuk menjadi
umat Islam yang kuat. Pesantren sesungguhnya menghasilkan generasi-generasi
penerus yang handal dan menjadi pemersatu bangsa”, terangnya.
“Saya
sangat mendorong agar pesantren terus menerus meningkatkan kualitas para santri
lulusannya. Para santri nantinya harus menjadi suri tauladan di masyarakat.
Suri tauladan dalam hal ahlak yang mulia, prestasi yang gemilang, serta
semangat persatuan dalam membangun bangsa”, kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (PS/ALFAN)