POSKOTASUMATERA-COM
- JAKARTA - Demi kemaslahatan negeri, TNI dan Kementerian Agama (Kemenag) RI
saling mengisi dan bersinergi mengejawantahkan Sapta Marga dan misi institusi
dalam TMMD 104.
Hal tersebut
disampaikan Menteri Agama (Menag) RI
Lukman Hakim Saifuddin, pada pembukaan Rakornis TMMD ke-104, di Balai Sudirman,
Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2019).
"Sesuai
amanat Panglima Besar Jenderal (Pangsar) Sudirman, TNI adalah satu satunya hak
milik nasional yang tetap utuh,"ujar Lukman.
"Sedangkan
Jenderal Besar TNI Dr. Abdul Haris Nasution, Pengabdian TNI adalah abadi
bersama- sama dengan timbul-tenggelamnya negara"imbuhnya.
Menurut
Menag, semangat kebersamaan seluruh umat beragama adalah mitra TNI dalam
mengawal NKRI.
"Sejarah
mencatat kelahiran TNI tidak dapat dipisahkan dari denyut jantung perjuangan
umat beragama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan," tegas Lukman.
Lebih
lanjut secara singkat, dirinya mengulas tentang sejarah perjuangan TNI dan umat
Islam serta umat beragama lainnya dalam merebut kemerdekaan Bangsa Indonesia
dari penjajahan asing.
"Kita
semua menyadari kemanunggulan TNI dengan rakyat adalah kekuatan besar yang
dimiliki bangsa ini sejak proklamasi, sehingga wajib dijaga dan dipelihara
sebagai modal ketahanan nasional,”tandasnya.
Lebih
lanjut disampaikannya bahwa ketahanan nasional bersifat multidimensi, baik dari
aspek Ipoleksosbudhankam serta keluarga.
Terkait
tersebut, Kemenag mencanangkan moderasi beragama, kebersamaan umat dan
integrasi data sebagai mantra untuk seluruh program pembangunan di sektor agama
secara nasional dan tahun ini disinergikan dengan program TNI yaitu, TMMD.
“TMMD
diharapkan dapat membentengi masyarakat dari perembesan radikalisme dan menangkal
kemerosotan nilai budaya bangsa akibat pengaruh budaya global,"harapnya.
Menurutnya,
Itu akan terwujud jika seluruh elemen bangsa bersatu-padu mengembangkan
kehidupan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara
itu Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam
amanat tertulisnya yang dibacakan Asisten Teritorial Kasad (Aster Kasad)
Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari mengatakan bahwa TMMD sebagai sarana membantu
percepatan pembangunan.
"Desa
sasaran TMMD menjadi desa percontohan yang berwawasan kebangsaan dan untuk
berintegrasi dengan masyarakat sekitar guna memantapkan kemanunggalan TNI
dengan rakyat," jelas Kasad.
Disampaikan
Kasad, untuk menunjang kepentingan masyarakat, pada TMMD 104 beberapa sasaran
fisik yang akan dikerjakan diantaranya pembangunan maupun renovasi rumah
ibadah, distribusi kitab suci serta sarana dan prasarana infrastuktur/fisik
lainnya.
“Sedangkan
sasaran non fisik berupa ceramah-ceramah, pembekalan wawasan kebangsaan, temu
tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan aparat TNI/Polri diserta kegiatan
kolektif bersama sekaligus mensinergikan kegiatan ini dengan Kuliah kerja
nyata/Lapangan (KKN/KKL) mahasiswa yang berada di bawah naungan Kementerian
Agama RI,”ungkapnya.
“Diharapkan
dengan kebersamaan ini kemanunggalan TNI-Rakyat betul-betul nyata dalam
kegiatan TMMD,”pungkasnya.
Menambahkan
yang disampaikan Kasad dalam amanatnya tadi, Kadispenad Brigjen TNI Chandara
menyampaikan bahwa selama pelaksanaan TMMD diterjunkan 50 Satgas yang terdiri
dari personel TNI, Polri, Kementerian/LPNK, dan masyarakat.
"Yang
tersebar di 50 Kabupaten/Kota, 72 Kecamatan dan 77 Desa. Kemudian selama
pelaksanaan, mereka akan bergabung di rumah warga setempat,"ujar Candra
Wijaya.
Kemudian,
lanjut Candra Wijaya, secara simbolis, kepada empat Aster Kasdam, Menag
menyerahkan dana ASN peduli bencana alam sebesar 1 Milyar Rupiah.
"Yaitu
masing-masing 10 lokasi, empat sasaran di NTB dan Palu, serta 1 sasaran di
Banten dan Lampung,"pungkasnya.
Hadir
dalam kegiatan ini Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, Danjen Kopassus
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Danpusterad Mayjen TNI Arif Rahman dan Sekjen
Kementerian Agama M.Nur Kholis Setiawan. (PS/ALFAN)