Dikepung Tim Gabungan Istri Terduga Teroris Sibolga Sumut Meledakkan Diri

/ Rabu, 13 Maret 2019 / 12.51.00 WIB

POSKOTASUMATERA. COM-SIBOLGA-
Polri menyebut istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara meledakkan diri. Istri terduga teroris itu diduga meledakkan diri dini hari tadi.

Saat di kofirmasi Wartawan melalui Via Whaats App (WA), Rabu (13/03/2019) pukul 09.54 wib, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo M HUM MSI mengatakan, info dari lapangan, istri meledakkan diri sekitar pukul 01:30 wib.

"Saat ini masih menunggu tim Labfor dan inafis untuk olah TKP. Tim belum bisa masuk karena di duga masih ada sisa-sisa bom yang bisa membahayakan petugas," Ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Abu Hamzah, pelaku terduga teroris ditangkap tim Densus 88 Antiteror. Bom meledak saat kediaman pria yang diduga berafiliasi dengan ISIS di Sibolga, Sumatera Utara, itu digeledah.

Abu Hamzah ditangkap pada Selasa 12 Maret 2019 sekira pukul 14.23 Wib. Abu Hamzah saat itu tengah berada di luar rumahnya.

Selang beberapa menit kemudian sekira pukul 14.50 Wib, bom meledak saat tim Densus 88 Antiteror hendak menggeledah rumah Abu Hamzah yang berlokasi di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Pancuran Bambu, Sibolga. Bom melukai seorang warga dan polisi.

Sedangkan istri dan anak Abu Hamzah diduga masih berada di dalam rumah. Proses negosiasi dilakukan polisi berjam-jam agar istri Abu Hamzah menyerahkan diri.

Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Sibolga bernama Husain alias Abu Hamzah. Abu Hamzah merupakan anggota jaringan terduga teroris RIN alias Putra Syuhada (PS) yang ditangkap di Lampung.

"Memang diduga terkait dengan jaringan PS yang di Lampung kemarin," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal kepada wartawan, Selasa (12/03/2019).

Lalu, bom meledak saat polisi hendak menggeledah rumah terduga pelaku. Polisi belum memaparkan soal kekuatan bom itu, termasuk sengaja diledakkan atau tidak.

"Ini yang sedang kita dalami, yang paling penting kita melakukan negosiasi. Dari situ langkah-langkah ke depan melakukan penyelidikan, termasuk melakukan pendalaman yang diduga bom," ujarnya.

Sebelumnya, RIN ditangkap di Panengahan, Kedaton, Bandar Lampung, pada Sabtu (09/03/2019) pukul 17.00 wib.Dari informasi yang telah terkonfirmasi, penangkapan ini bermula dari laporan orang tua RIN yang mengetahui anaknya telah terpengaruh paham radikal.

Peristiwa ini terjadi saat polisi hendak menangkap pelaku terduga tindak pidana terorisme, Husain alias Abu Hamzah, pada pukul 14.23 wib, Selasa (12/03/2019).

"Saat akan dilakukan pengecekan awal di rumah pelaku, sekitar pukul 14.30 wib terjadi bom meledak yang melukai petugas," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal saat dimintai konfirmasi.

Polisi masih berupaya meminta istri terduga teroris di Sibolga untuk menyerahkan diri. Di tengah proses, terjadi ledakan di rumah terduga teroris.

Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja saat dihubungi membenarkan peristiwa ledakan tersebut. "Iya, sebentar ya," ujar Edwin.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Sibolga dan Lampung merupakan bagian dari jaringan yang berafiliasi dengan ISIS.

"Mereka adalah kelompok yang berafiliasi dengan paham-paham ISIS," kata Tito setelah menghadiri kegiatan silahturahmi di Pondok Pesantren Al-Kautsar di Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/03/2019).

Husain alias Abu Hamzah, terduga teroris di Sibolga, Sumut, disebut polisi sebagai bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Pelaku Jaringan JAD yang berafiliasi dengan ISIS," ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal.

Polri menyebut istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara meledakkan diri. Istri terduga teroris itu diduga meledakkan diri dini hari tadi.

Saat di kofirmasi Wartawan melalui Via Whaats App (WA),Rabu (13/03/2019) pukul 09.54 wib, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo M HUM MSI mengatakan

"Info dari lapangan, istri meledakkan diri sekitar pukul 01:30 wib,Saat ini masih menunggu tim Labfor dan inafis untuk olah TKP. Tim belum bisa masuk karena di duga masih ada sisa-sisa bom yang bisa membahayakan petugas," Ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo Kepada Wartawan melalui Pesan Whaats App (WA). (PS/RIADI)


Komentar Anda

Terkini: