DIBONGKAR: Depan kantor Camat Medan Marelan di Jalan Kapten Rahmad Budin Medan Marelan kini tak terlihat lagi Gapura bernuansa Melayu yang dibanggakan masyarakatnya. Gapura ini dibongkar kala Afrizal menjabat Camat di daerah itu. POSKOTA/ DOK
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Gapura
bernuansa budaya melayu yang dibuat di gerbang masuk Kantor Camat Medan Marelan
atas swadaya masyarakat sudah ada sejak Armansyah Lubis Camat Medan Marelan
terdahulu telah dibongkar Afrizal yang baru menjabat Camat Medan Marelan.
Kini
pemandangan depan kantor Camat Medan Marelan, Rabu (27/3/2019) kosong melompong
tanpa ada pernak pernik indah budaya Melayu, Padahal saat, Parlindungan
Nasution menjabat Camat sempat diperbaiki dan saat Tengku Yudi Khairuniza,
Gapura itu masih berdiri kokoh.
Sumber
wartawan menyebutkan, beberapa hari Afrizal menjabat Camat Medan Marelan,
Gapura bernuansa melayu dan pos penjagaan di gerbang masuk Kantor Camat di
Jalan Kapten Rahmad Budin Lingkungan 6 Kelurahan Terjun Medan Marelan dibongkar
tanpa koordinasi dengan lembaga masyarakat yang ada.
Pengurus
DPC Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Medan Marelan Hafifuddin,
Rabu (27/3/2019) mengaku tak dikoordinasikan dalam pembongkaran Gapura
bernuansa Melayu.
“Kami
pengurus LPM Kecamatan Medan Marelan tak ada dikoordinasikan dengan
pembongkaran gapura bernuansa Melayu yang merupakan swadaya masyarakat bersama
Camat Medan Marelan sebelumnya S Armansyah Lubis SH yang masa itu memang dekat
dengan warga dan tokoh agama dan tokoh budaya,” ujarnya.
Hafifuddin
yang juga Ketua Partai Demokrat Medan Marelan meminta Camat Medan Marelan harus
menjelaskan ke masyarakat atas pembongkaran gapura yang dinilai berbagai pihak
indah dan mengasrikan Kantor Medan Marelan.
Dia
juga meminta, Inspektorat Medan memeriksa perilaku sewenang-wenang Camat Medan
Marelan Afrizal yang melakukan kebijakan yang mencederai hati masyarakat. “Kami
minta inspektorat memeriksa kinerja Camat Medan Marelan ini, kalau memang
ditemukan pelanggaran agar dilakukan tindakan tegas,” tegasnya.
Lebih
tegas lagi Tokoh Pemuda Kecamatan Marelan Khairul Anwar meminta Walikota Medan
mencopot Camat Medan Marelan yang telah dinilai ngawur membongkar lambang salah
satu budaya Kota Medan khususnya Kelurahan Terjun yang mayoritas masyarakat
bersuku Melayu.
“Copot
saja Camat Medan Marelan kalau tak menghargai kultur dan budaya setempat. Masak
gapura indah bernuansa Melayu yang dibangun swadaya masyarakat dibongkarnya
seenaknya,” ujar Ketua GM Kosgoro Medan Marelan ini.
Camat
Medan Marelan Afrizal dihubungi media via ponselnya tak merespon. Sementara
Sekretaris Camat Medan Marelan Suhariadi mengaku, pembongkaran Gapura guna memperluas
pandangan agar tidak menghalangi pandangan ke jalan serta menambah luas
lapangan.
Soal
anggaran, Sekcam Medan Marelan mengaku tak ada hubungan dengan anggaran manapun
karena berbiaya sendiri atau swadaya. “Tak ada anggaran manapun, biaya sendiri
itu, swadaya itu,” ujarnya singkat.
Mantan Camat Medan Marelan Tengku Yudi Khairuniza mengaku saat kepemimpinannya Gapura itu masih ada di depan kantor Camat. Namun soal kebijakan pembongkaran Gapura itu oleh Camat Medan Marelan saat ini tak bisa dikomentarinya. "Kalau soal dibongkar itu tak bisa saya tanggapi," katanya di seberang Ponsel.
Sementara S Armansyah Lubis SH yang saat ini menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan tak mengangkat saat ponselnya dihubungi. (PS/ALFAN)
Mantan Camat Medan Marelan Tengku Yudi Khairuniza mengaku saat kepemimpinannya Gapura itu masih ada di depan kantor Camat. Namun soal kebijakan pembongkaran Gapura itu oleh Camat Medan Marelan saat ini tak bisa dikomentarinya. "Kalau soal dibongkar itu tak bisa saya tanggapi," katanya di seberang Ponsel.
Sementara S Armansyah Lubis SH yang saat ini menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan tak mengangkat saat ponselnya dihubungi. (PS/ALFAN)