Klarifikasi Viral Bayi Meninggal, Junimart Girsang Sidak ke RSUD Sidikalang

/ Minggu, 24 Maret 2019 / 17.32.00 WIB

POSKOTASUMATERA-SIDIKALANG-Anggota DPR RI DR.Junimart Girsang, SH MBA MH melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang Kabupaten Dairi, Sabtu (23/3/2019) ketika viral di medsos atas meninggalnya seorang bayi berusia 8 bulan, Amelia Putri Karolina Pinem.

Junimart langsung menemui direktur RSUD Sidikalang diruang kerjanya dan telah berkumpul dengan para dokter dan perawat yang menangani proses pengobatan terhadap Amelia pada malam itu.

"Informasi yang saya ketahui dari pihak keluarga menuding bayi itu meninggal karena kurang mendapat pelayanan medis secara maksimal dari pihak rumah sakit. Karena saya dengar ceritanya bahwa Amelia meninggal dunia pada, Jumat (22/3/2019), sekira pukul 22.00 WIB. Kasus ini viral di media sosial setelah diunggah akun facebook," katanya.

Sesuai pengakuan keluarga, pada Jumat (22/3/2019), sekitar pukul 15.00 Wib sore mereka membawa Amelia berobat ke RSUD Sidikalang. Setiba di IGD, Amelia ditangani petugas medis. Mereka menyebutkan  membawa Amelia ke rumah sakit karena sudah 3 hari demam dan mencret.

"Tetapi, dalam proses mau rujuk itu kami menunggu sangat lama. Kata petugas di sana kepada kami, malam itu semua rumah sakit di Medan lagi tidak ada dokter anak. Hanya RS Bina Kasih yang tersedia dokter anak, itupun pihak rumah sakit memberitahu kepada keluarga Amelia agar menyediakan uang Rp.10 juta untuk uang panjar atau DP. Keluarga pun menyetujui hal itu, namun dalam proses mau berangkat rujuk, tiba-tiba pihak rumah sakit mengatakan tidak ada oksigen untuk dipakai selama perjalanan ke Medan," papar Rugun keluarga bayi yang meninggal.

Sehingga, terangnya, proses pemberangkatan sempat tertunda. Kata Rugun maupun Rikardo, selama perawatan di ruang Melur sebenarnya tabung oksigen yang dipakai bayi itu sudah habis. Sehingga bukan ketika mau dibawa ke mobil ambulans oksigen baru diketahui habis.

Ketika dibawa ke ambulan, kata Rikardo, sebenarnya keponakannya itu sudah tidak bernyawa lagi. Tetapi pihak rumah sakit tidak jujur dan berusaha hendak membawa ke Medan. Kejadian itu sekitar pukul 23.00 WIB.

Menurut pihak keluarga, Amelia meninggal karena kelalaian dan lambatnya tindakan penanganan medis. Bahkan, pihak keluarga sempat menawarkan kepada pihak rumah sakit agar mereka membawa sendiri Amelia ke Medan menggunakan mobil pribadi. Tetapi pihak rumah sakit tidak memperbolehkan.

"Dan beginilah jadinya. Kami berharap jangan ada lagi korban seperti dialami Amelia. Kami belum bisa menerima kejadian ini. Semoga ke depannya tidak ada korban berikutnya atas kelalaian dilakukan pihak RSUD Sidikalang," uja Rikardo.

Direktur RSUD Sidikalang, dr Hendri Manik dalam penjelasannya kepada anggota DPR RI itu dihadapan para wartawan dan para media membenarkan bahwa pasien atas nama Amelia dirawat di rumah sakit tersebut.

Menurutnya pasien datang dan diterima di IGD. Pasien diperiksa oleh dokter, ternyata ada indikasi demam dan diare.

"Dokter spesialis melihat bahwa kondisi si pasien tidak baik dan harus dirujuk karena kita juga tidak punya ruang ICU untuk bayi,"ungkapnya.

Ketika kondisi tersebut disampaikan ke pihak keluarga, kata Hendri Manik, pihak keluarga belum bersedia dan mereka mengatakan tunggu berembuk dulu. Tetapi dalam proses itu, petugas terus memberikan pelayanan pengobatan. Kemudian sekitar pukul 21.30 WIB, pihak keluarga menyetujui.

"Kemudian setelah mereka mau, kita mencari ambulans, karena kebetulan 4 ambulans kita lagi keluar merujuk pasien lain. Kita menghubungi Puskesmas Batang Beruh. Selanjutnya kita mengontak 5 rumah sakit di Medan, hanya Bina Kasih yang bersedia menerima pasien rujukan. Lalu, kita hendak berangkatkan pasien itu, tetapi pas dimobil tiba-tiba berhenti napas bayi itu. Lalu dibawa lagi ke ruangan, namun nasib berkata lain, Amelia meninggal," paparnya.

Hendri membantah bahwa oksigen kosong saat bayi mau dirujuk. "Oksigen kita ada pak. Begitu juga proses ambulans tidak langsung ada kalau kita pesan, kan pasti menunggu beberapa menit baru datang. Kami sudah melakukan penanganan terbaik. Kami tidak bisa bermain-main demi menyelamatkan nyawa orang lain," ujar Hendri Manik yang disampaikan kepada anggota DPR RI yang putra Dairi itu.

Akhirnya  Junimart menganjurkan supaya dari pihak rumah sakit  mendatangi pihak keluarga korban, supaya pihak keluarga atau orangtua Amelia merasa dihargai dan memberikan penghiburan.

"Bila perlu kita sama-sama kerumah orang tua Amelia," ungkap Girsang.


Dengan keprihatinan anggota DPR RI itu melihat apa yang dirasakan oleh orangtua Amelia,saat itu juga beranjak dari RSUD Sidikalang menuju rumah orangtua korban di Perumnas Lae Mbulan Kecamatan Sitinjo.

"Namun sayang sekali orang tua mereka telah berangkat ke Tigalingga membawa jenazah Amelia malamnya juga ketempat orangtua Pinem atau Nenek si korban,"sebut tetangganya.

Dalam gambar Kelihatan Anggota DPR RI, Junimart Girsang pake baju batik berhadapan dengan Direktur RSUD Sidiklang dr.Hendri Manik beserta para dokter dan para medis di ruangan direktur rumah sakit. (PS/KT)

Komentar Anda

Terkini: