Dituding Arogan, Walikota Medan Diminta Copot Afrizal dari Camat Medan Marelan

/ Selasa, 02 April 2019 / 23.57.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Suasana panas menjelang Pemilu 17 April 2019 mendatang, makin panas akibat dugaan kearoganan Afrizal selaku Camat Medan Marelan.

Masyarakat di Utara Kota Medan ini mulai pemuda hingga tokoh masyarakat dan agama meminta Walikota Medan memecat Afrizal dari jabatannya sebagai Camat Medan Marelan.

Pengurus KNPI Medan Marelan Hafifudin ditemui, Selasa (2/3/2019) dengan lantang menyuarakan agar Walikota Medan benar-benar memperhatikan tipikal pejabat yang ditempatkan di Kecamatan Medan Marelan.

Ditegaskan Ketua DPAC Partai Demokrat Medan Marelan ini, semasa Bapak Abdillah lalu Rahudman Harahap menjadi Walikota Medan, Kecamatan Medan Marelan ini bagian zona daerah percepatan pembangunan, namun naasnya saat ini ditempatkan pejabat yang amat arogan dan seolah penguasa di kerajaan.

“Jangan lagi melakukan support guna percepatan pembangunan berupa peningkatan kemajuan ekonomi, SDM dan insfrastruktur. Malah kini ulah Camat macam-macam yang berkonotasi negatif. Misalnya Gapura bernuansa Melayu dibongkar, arogan pada bawahan dan merendahkan harga diri masyarakat Medan Marelan,” tegas pengurus GM Kosgoro Medan Marelan ini.

Dia mengatakan, dengan segala kerendahan hati Walikota Medan Dzulmi Eldin agar menarik kembali Afrizal ke Pemko Medan dan mengganti Camat Medan Marelan dengan ASN yang lebih familiar, merakyat dan mampu berinovasi.

Hal senada disampaikan Ketua Muslimat Nahdatul Ulama Medan Marelan Bunda Kiki. Dalam siaran persnya diterima wartawan, Selasa (2/3/2019) siang, aktivis perempuan ini menyampaikan Camat silahkan arogan namun tak bisa merendahkan dengan mengatakan Medan Marelan tak ada apa-apanya.

“Kalau Marelan tak ada apa apanya, ya keluar aja  dari Marelan. Cari tempat yang ada apa apanya. Saya atasnama masyarakat tidak mau Marelan ini direndahkan. Dulu memang Desa. Sekarang sudah Kecamatan paling ramai untuk Indonesia,” ungkapnya melalui laman Whats App nya.

Dia meminta DPC LPM Kecamatan Medan Marelan untuk turun tangan dalam mengatasi sikap arogan Camat Medan Marelan ini dan jika diperlukan dengan maju beramai-ramai ke kantor kecamatan.

Bunda Kiki menyayangkan, sikap pimpinan yang merendahkan Kepala Lingkungan yang telah bekerja mati-matian yang gaji kecil yang kadang tidak tiap bulan dibayar. Belum lagi potongan-potongannya dan lain lain.

“Kenapa terlalu hina sama Kepling. Dianggapnya Kepling Marelan ini orang bodoh semua. Padahal dia yang terbodoh tak bisa menyayomi perangkat kerjanya. Enggak adil Camat kayak gini. Minta ganti ajalah,” tegas Bunda Kiki.

Diberitakan sebelumnya, saat Apel pagi, Senin (1/3/2019) di halaman Kantor Camat Medan Medan Marelan, tiba tiba Camat Medan Marelan Afrizal seolah mengamuk dengan mengeluarkan kata-kata berapi api dengan mengatakan ucapan menyayat hati .

“Medan Marelan ini tak ada apa-apanya. Saya tak takut berhadapan dengan masyarakat Medan Marelan. Tong kosong nyaring bunyinya,” ucap Afrizal sebagaimana ditirukan Kepala Lingkungan di Medan Marelan, Senin (1/3/2019) siang di Balaikota saat berdelagasi ke pejabat Pemko Medan guna melaporkan ulah Camat Medan Marelan yang diduga arogan ini.

Bak mendengar halilintar, sikap kasar pimpinan menyakiti hati Kepling. Kerja keras mereka 24 jam dalam melayani masyarakat dengan pendapatan tergolong kecil dengan wilayah kerja yang luas serta tugas yang menggunung misalnya menjelang Pemilu 17 April 2019 ini, ngurus PBB, Sampah dan lain lain menjadi terasa amat berat meski selama ini secara ikhlas mereka jalani tak kenal panas dan hujan.

“Alamak pak. Sok kalilah Camat kami ini. Dimana lagi etikanya saat dibilangnya kampung halaman kami tak ada apa-apanya,” ujar Kepling bernada parau.

Tak kali ini saja, ungkap sumber, Afrizal acapkali menyakiti hati bawahan. Misalnya saat digelarnya Sholat Subuh berjamaah di Pasar 2 Timur Kelurahan Rengas Pulau beberapa waktu lalu. Meski Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi usai Sholat Subuh mengajak Kepala Lingkungan sarapan bersama, namun Camat Medan Marelan melarangnya dengan alasan takutnya ‘Walikota Medan enggak selera makan kalau bersama Kepling’.

“Walikota ngajak kami sarapan bersama, tapi Camat Medan Marelan nyuruh kami pergi. Sakitnya lagi, dia bilang nanti Walikota Medan enggak selera makan kalau ada kami,” ujar Kepling yang namanya enggan ditulis.

Akibat aksi Camat Medan Marelan Afrizal yang dinilai Kepling telah melampaui batas, puluhan Kepling se Kecamatan Medan Marelan melaporkan arogansi pimpinan mereka ke Walikota Medan.

Puluhan Kepling berbondong-bondong ke Balaikota Medan dan 5 delegasi mereka diterima Walikota Medan diwakili Kepala BKD dan SDM Medan Muslim Harahap dan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Syahrul Rambe, Senin (1/3/2019) siang. Usai menyampaikan uneq-uneq nya, para pemimpin di Lingkungan ini kembali bertugas menjalankan amanah di tengah masyarakat.

Guna mengkonfirmasi informasi tersebut, poskotasumatera.com mencoba menghubungi Camat Medan Marelan Afrizal. Namun mantan Sekretaris Camat Medan Petisah ini tak mengangkat ponselnya meski nada deringnya menyala.
Kepala BKD dan SDM Medan Muslim Harahap yang dihubungi terpisah membenarkan adanya delegasi Kepala Lingkungan yang melapor padanya soal Camat Medan Marelan. Senada dengan itu, Kabag Tapem Medan Syahrul Rambe juga membenarkan informasi itu.

Namun kedua pejabat Pemko Medan membidangi kepegawain dan tata pemerintahan itu senada menyatakan kejadian itu hanya miss komunikasi antara Kepling dan Camat saja. “Hanya miss komunikasi aja dinda. Udah kami tengahi kok. Semoga makin baik kedepan,” ujar mereka. (PS/TIM)





 


Komentar Anda

Terkini: