Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo, Selasa (7/5/2019). POSKOTA/BUDIMAN
POSKOTASUMATERA.COM - KARO - Saat ini beberapa Desa dan Kota yang ada di Kabupaten Karo diguyur debu Vulkanik mencapai ketebalan 1 - 2 CM pada Selasa (7/5/3019) pagi. Sehingga mengakibatkan aktivitas warga terganggu dan mengurungkan niat keluar rumah.
Demikian dikatakan Bangsawan Nasution warga Desa Perteguhen dan Pdt Polman Bakkara serta Pdt Tobatta Sembiring warga Desa Ndokum Siroga kepada Awak Media ini, saat di konfirmasi, Selasa (7/5/2019) pagi.
Pantauan Wartawan, Guyuran Debu Vulkanik tersebut juga disertai Pasir. Kondisi ini bukan saja terjadi di Desa Perteguhen, Ndokim Siroga, Berastagi, Kabanjahe dan lainya. Desa lainnya juga diguyur debu yang terbawah angin, termasuk wilayah Jalan Lintas Kabanjahe ke Berastagi dari Simpang Desa Ketaren, Sumbul, dan Raya Berastagi.
Informasi yang didapat dari Pos Pemantau Gunung Api Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat, Ka Pos Armen Putra mengatakan, bahwa Gunung Sinabung pada Tanggal 7 Mei 2019 Pukul 07 : 48 WIB telah Erupsi.
"Tinggi Kolom Debu yang dilontarkan dari Puncak Sinabung teramati 2.000 Meter", ujar Armen.
Menurutnya, Kolom Debu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas Tebal condong ke Arah Tenggara. Erupsi ini terekam di Seismogram dengan Amflitudo Maksimum 120 MM dan Durasinya selama 42 Menit 49 Detik.
Armen mengharapkan, kiranya hanya Erupsi ini aja yang terjadi, sehingga tidak menjadi kekhawatiran warga masyarakat Karo, khususnya sekitar Radius 3 KM Gunung Sinabung yang masih masuk Kawasan Zona Merah Level 4 (Awas) sampai saat ini. Ia juga berpesan sembari mengajak masyarakat agar menjauhi Zona Merah dan Pakai Masker bila keluar rumah.
Pantauan POSKOTASUMATERA.COM pasca Erupsi Gunung Sinabung, di sekitaran Kota Berastagi dan Kabanjahe, banyak warga yang langsung mengunakan Pengaman (Masker) akibat Abu Vulkanik yang meluas ke berbagai penjuru di Kabupaten Karo. (PS/BUDIMAN)
Demikian dikatakan Bangsawan Nasution warga Desa Perteguhen dan Pdt Polman Bakkara serta Pdt Tobatta Sembiring warga Desa Ndokum Siroga kepada Awak Media ini, saat di konfirmasi, Selasa (7/5/2019) pagi.
Pantauan Wartawan, Guyuran Debu Vulkanik tersebut juga disertai Pasir. Kondisi ini bukan saja terjadi di Desa Perteguhen, Ndokim Siroga, Berastagi, Kabanjahe dan lainya. Desa lainnya juga diguyur debu yang terbawah angin, termasuk wilayah Jalan Lintas Kabanjahe ke Berastagi dari Simpang Desa Ketaren, Sumbul, dan Raya Berastagi.
Informasi yang didapat dari Pos Pemantau Gunung Api Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat, Ka Pos Armen Putra mengatakan, bahwa Gunung Sinabung pada Tanggal 7 Mei 2019 Pukul 07 : 48 WIB telah Erupsi.
"Tinggi Kolom Debu yang dilontarkan dari Puncak Sinabung teramati 2.000 Meter", ujar Armen.
Menurutnya, Kolom Debu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas Tebal condong ke Arah Tenggara. Erupsi ini terekam di Seismogram dengan Amflitudo Maksimum 120 MM dan Durasinya selama 42 Menit 49 Detik.
Armen mengharapkan, kiranya hanya Erupsi ini aja yang terjadi, sehingga tidak menjadi kekhawatiran warga masyarakat Karo, khususnya sekitar Radius 3 KM Gunung Sinabung yang masih masuk Kawasan Zona Merah Level 4 (Awas) sampai saat ini. Ia juga berpesan sembari mengajak masyarakat agar menjauhi Zona Merah dan Pakai Masker bila keluar rumah.
Pantauan POSKOTASUMATERA.COM pasca Erupsi Gunung Sinabung, di sekitaran Kota Berastagi dan Kabanjahe, banyak warga yang langsung mengunakan Pengaman (Masker) akibat Abu Vulkanik yang meluas ke berbagai penjuru di Kabupaten Karo. (PS/BUDIMAN)
