GM Pekat IB Tanjungbalai Demo Soroti Pembangunan Proyek Jembatan Sei Merbau Senilai 5 Miliar

/ Minggu, 16 Juni 2019 / 13.55.00 WIB
Pimpinan Daerah GM Pekat IB Tanjungbalai Mahmuddin SP Saat Diwawancarai Wartawan Di Lokasi Pembangunan Lroyek Jembatan. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Generasi Muda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (GM PEKAT IB) Kota Tanjungbalai gelar aksi unjuk rasa guna menyampaikan keluhan masyrakat di Teluknibung akan Pembangunan Jembatan Sei Merbau senilai Rp. 5 Miliar yang terbengkalai, Jum'at (14/6/2019).

Ketua Pimpinan Daerah GM PEKAT IB Kota Tanjungbalai Mahmuddin SP atau yang kerap disapa dengan sebutan Kacak Alonso berorasi berteriak di Lokasi Pembangunan Proyek tersebut mengatakan, bahwa Pembangunan Jembatan di Jalan Besar Teluk Nibung Kota Tanjung Balai, keberadaannya sangat meresahkan masyarakat dan menggangu akses lalu lintas bagi Pengguna Jalan.

"Menghambat Akses Jalan masyarakat, dan Pengerjaannya terkesan terbengkalai, sehingga menimbulkan image muring terhadap Proyek Milyaran ini disebut - sebut jadi ajang Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)", ucap Kacak.

Dalam orasinya, Kacak bersama masyarakat di lokasi tersebut, juga mengutarakan kekecewaannya akan minimnya Akses Jalan alternatif yang ditawarkan oleh pihak Kontraktor atau Rekanan kepada masyarakat Pengguna Jalan.

Menurutnya, bahwa selama 240 Hari masyarakat harus lalu lalang melintasi Jalan Lingkar baik Siang maupun Malam Hari yang berdebu dan rawan akan tindak kejahatan, dikarenakan Akses Jalan itu sunyi pada Malam harinya.

"Secara tidak langsung, pihak Rekanan mendukung tindakan kriminalitas terjadi pada warga, seperti Rampok, Pembunuhan dan lain sebagainya", teriak Kacak dalam orasinya

Sebelumnya, juga diketahui, GM PEKAT IB Kota Tanjung Balai melakukan Pengumpulan 1000 Tanda Fangan Masyarakat sebagai bentuk protes yang meminta kembali ke Akses Jalan Alternatif.

Papan Plang Proyek Penggantian Jembatan Sei Merbau Terpampang Dirumah Warga. POSKOTA/SAUFI

Tuturnya, sampai hari ini pihak Rekanan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai, terkesan tutup mata dan tidak perduli akan apa yang menjadi tuntutan masyarakat.

Mahmuddin juga menambahkan, tuntutan mereka tetap sama seperti sebelumnya, menuntut agar pihak Rekanan dan Pemerintah Kota Tanjung Balai melalui Walikota Termuda se Indonesia HM Syahrial SH MH memperhatikan kepentingan kemaslahatan masyarakat demi tidak terganggunya Roda Perekonomian masyarakat dan Akses Jalan yang baik terhadap gangguan dari sekitar Pembangunan Proyek Jembatan tersebut.

Massa Demo juga mendesak Kejaksaan Negeri Kota Tanjungbalai untuk memeriksa Proses Pembangunan Jembatan yang berbiaya sebesar Rp. 5 Miliar itu.

"Mendesak Kejaksaan Negeri Tanjungbalai melalui TP4D agar segera turun memantau, bila perlu periksa seluruh Progres Pengerjaan Jembatan yang bernilai Milyaran Rupiah tersebut yang diduga sarat akan KKN", tegas Kacak.

Untuk itu, GM PEKAT IB Tanjungbalai bersaerta masyarakat juga mendesak juga kepada pihak rekanan dan Pemkot, juga DPRD Kota Tanjungbalai, agar serius menanggapi permasalahan yang ada, serta dapat mengevaluasi kinerja Camat, Lurah, hingga Kepling yang diduga tidak berkompeten dalam melaksanakan tugasnya", tuntut Kacak lagi dalam orasinya.

Hingga massa membubarkan diri dengan tertib dan tanpa aksi brutal, namun tidak satupun pihak terkait yang ada di Lokasi Pengerjaan Proyek Jembatan tersebut.

Saat dikonfirmasi Wartawan, pihak Pengawas maupun Rekanan yang berkompeten juga tidak ada di Lokasi Proyek. (PS/SAUFI).

Pengguna Jalan Terpaksa Antri Panjang Akibat Akses Jalan Alternatif Terganggu Akibat Pembangunan Jembatan Sei Merbau. POSKOTA/SAUFI
Komentar Anda

Terkini: