Jalan Alternatif Berdebu, GM Pekat IB Sindir Pemko Tanjungbalaj Lewat Aksi Bagi Masker

/ Kamis, 27 Juni 2019 / 08.39.00 WIB
Massa GM Pekat IB Berbagi Masker Kepada Pengguna Jalan yang Melintas. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Sehubungan Jalan Alternatif yang ada diindikasi Rawan Kejahatan terhadap pengguna jalan pada malam hari dan berdebu di Siang Hari, Gerakan Muda Pemuda Pembela Kesatuan Indonesia (GM - Pekat IB) Kota Tanjungbalai, setelah aksi unjuk rasa kemarin, kini kembali Sindir Rekanan dan Pemko Tanjungbalai dengan menggelar bagi - bagi masker kepada warga pengendara yang melintasi alternatif dimaksud yaitu Jalan Lingkar Utara yang penuh debu. 

Ketua GM Pekat IB Tanjungbalai, Mahmuddin SP atau yang kerap disapa Kacak Alonso menyatakan, bahwa pembagian masker 
ini salah satu bentuk kepedulian GM Pekat IB guna menjaga kesehatan agar para pengguna Jalan tidak langsung menghirup debu di Jalan Lingkar Utara yang terpaksa dilintasi akibat tidak adanya akses Jalan Alternatif lain dari Pembangunan Penggantian Jembatan Sei Merbau yang merupakan Proyeksi dari APBN Tahun 2019 senilai Rp. 5 M lebih oleh CV AL ABRAR.

"Dengan tidak adanya Jalan Alternatif lain, diprediksikan, selama 240 Hari Progers masa kerja Jembatan tersebut, para pengendara dan masyarakat yang melintas harus terus menerus menghirup Debu. Dan pada Malam Harinya juga harus dihadapkan dengan kerawanan situasi di seputar area Jalan Lingkar Utara yang sepi dan mencekam", sebut Kacak menjelaskan usai pembagian masker di sejumlah titik jalan.

Menurutnya, pembagian masker tersebut juga sebagai kritik dan sindiran bagi instansi terkait, baik kepada Pemko Tanjungbalai maupun pihak Rekanan (Kontraktor) serta kepada Walikota Tanjungnalai HM Syahrial SH MH sebagai pemangku kebijakan Pemerintahan dan merupakan orang nomor satu di Kota Tanjungbalai yang terkesan tidak tanggap dalam mengambil sikap dan kebijakan, terkait hal yang dialami masyarakatnya saat ini di Teluknibung.

Pasalnya, lanjut Kacak, Jalan Umum yang jadi alterantif ini selain macet panjang, tetapi warga harus terpaksa melintas karena tidak ada Jalan Alternatif lain dibuat. Apa lagi ditambah dengan lalu lalang Truk bermuatan  yang mengakibatkan Jalan menjadi macet dan berdebu.

"Akibat debu ini, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya infeksi saluran pernafasan", ungkapnya.

Pihaknya juga berharap, agar pemerintah setempat dapat memeberikan Win Solusi bagi masyarakat sekitar dan pengguna Jalan.

 "Aksi Kami ini untuk menyindir Pemerintah dan pihak Rekanan (Kontraktor) Pengawas Proyeksi Jembatan agar lebih peduli terhadap lingkungan yang ada di Teluknibung untuk dilintasi, akibat adanya pekerjaan Pembangunan Jembatan tersebut", tutupnya. (PS/SAUFI).
Komentar Anda

Terkini: