Ketum dan Sekjen JOB Dampingi Jasa Rahard arja Putera Sambangi Keluarga Korban Penumpang KM Kelud

/ Selasa, 18 Juni 2019 / 00.47.00 WIB


 
POSKOTASUMATERA.COM-BELAWAN-Bahrum Efendi Siregar (51) warga lingkungan V Blok B Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Medan Sumatera Utara, seorang penumpang KM. Kelud yang meninggal dunia saat perjalanan menuju Pelabuhan Belawan.

Sebelumnya, sesuai surat berita acara kematian yang dikeluarkan PT. Pelayaran Indonesia (Pelni) No. 06.13/1/119//2019, yang ditandatangani oleh Capt. Charles Roriwo Nrp 05991, selaku nakhoda kapal dan dr. Dody Heriyadi S, Nrp 07209 selaku bagian kesehatan kapal.

Berdasarkan hal tersebut, penumpang KM. Kelud atas nama Bahrum Efendi Siregar (51) warga Blok B Sicanang Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Medan Provinsi Sumatera Utara, dengan nomor tiket 101.779.526.6 di kelas ekonomi, pada 13 Juni 2019 lalu sekira pukul 23.30 Wib. Petugas kesehatan menyimpulkan penumpang tersebut meninggal dunia. Berdasarkan diagnosa sementara Susp (Suspect) Miocard Infark (MCI) Acute.

Menyikapi hal ini, Ketua Umum Jurnalis Online Bersatu (JOB), Riadi bersama Sekretaris Ridwan Fahlevi dan Diki pihak dari Jasa Raharja Putera menyambangi keluarga duka yang berdomisili di lingkungan V Blok B Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Senin (18/06/2019)pukul 11.30 Wib.

Sekretaris JOB, Ridwan Fahlevi menjelaskan kedatangan JOB ke rumah duka dalam rangka meninjau langsung kondisi pihak keluarga almarhum Bahrum Efendi Siregar sekaligus menepis informasi hoax yang sempat beredar dikalangan masyarakat.

"Tujuan JOB kemari ingin mengetahui secara langsung kondisi keluarga almarhum, kami juga ingin menepis informasi hoax yang beredar selama ini," jelas Ridwan kepada keluarga duka.

Saat dikonfirmasi, Poniyem (49) istri almarhum Bahrum Efendi Siregar, menjelaskan bahwa keberangkatan almarhum Bahrum dari Batam menuju Belawan dikarenakan ingin mengantarkan anaknya yang pada saat itu akan mengikuti ujian sekolah. "Almarhum berangkat bersama Adelia Pratiwi Siregar (14) anaknya (almarhum-red) yang paling kecil," jelas Poniyem.

Ia mengatakan, dari hasil pernikahan dirinya bersama almarhum Bahrum Efendi Siregar dianugerahi empat orang anak yang keseluruhannya berjenis kelamin perempuan.  "Sudah 15 tahun kami tinggal di lingkungan sekolah, karena almarhum selain tukang becak, juga bekerja sebagai penjaga dan bagian kebersihan sekolah," lanjutnya.

Poniyem juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu evakuasi hingga proses pemakaman. "Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Dengan kedatangan dari pihak Jasa Raharja Putera semoga BOS meringankan beban kami," ucap Poniyem.

Sementara itu, Diki dar pihak Jasa Raharja Putera turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum Bahrum Efendi Siregar. "Saya mewakili dari Jasa Raharja Putera turut berduka cita atas meninggalnya almarhum bapak Bahrum Efendi Siregar, semoga amal ibadahnya beliau diterima Allah SWT," ujar Diki.

Dikatakan Diki, bahwa dirinya ditugaskan untuk mensurvei tempat tinggal keluarga duka dari almarhum Bahrum Efendi Siregar. "Alhamdulillah saya sudah sampai sini, Insya Allah dengan data dan kejelasan dari tempat tinggal beliau yang saat ini saya lihat sudah benar, dana bantuan ini akan langsung dicairkan oleh PT. Pelni bekerjasama dengan Jasa Raharja Putera," katanya kepada wartawan.

Saat disinggung tentang jangka waktu pencairan dana, Diki menyampaikan bahwa pihak Jasa Raharja Putera secepatnya akan segera melakukan pencarian dana asuransi tersebut. "Apabila berkas sudah dilengkapi, Insya Allah secepatnya akan kami cairkan," ungkapnya.

Selain itu, Putera (26) menuturkan sebelum jenazah tiba di Belawan, pihak dari KM. Kelud sudah memberikan informasi kepada keluarga duka bahwasanya almarhum telah meninggal dunia. "Sekira pukul 23.30 Wib, kami langsung dikabari oleh pihak KM. Kelud, bahwa bapak sudah meninggal," tutur Putera.

Dijelaskan Putera, bahwa almarhum Bahrum Efendi Siregar meninggal dunia bukan dikarenakan adanya penganiayaan ataupun kecelakaan. "Karena Adelia anak dari almarhum, pada saat itu menyaksikan sendiri tidak adanya penganiayaan ataupun kecelakaan. Bapak meninggal dunia murni karena memang kuasa Tuhan (ajal-red),"  jelas dari menantu almarhum.

Ia mengatakan, sempat terkejut pada saat jenazah tiba di Pelabuhan Belawan, semua instansi pemerintah seperti pihak Kesyahbandaran Utama Belawan, Karantina Belawan, PT. Pelni, TNI AL, Kepolisian dan Otoritas Pelabuhan Belawan menyambut serta membantu kedatangan jenazah.

"Kami sangat terharu dan berterima kasih kepada semua instansi terkait yang sudah membantu evakuasi dan mengantarkan jenazah hingga ke rumah duka. Kepada pihak Jasa Raharja Putera kami juga mengucapkan terima kasih sudah mensurvei tempat kami ini. Semoga bisa meringankan beban dari keluarga almarhum," pungkasnya. (PS/RIADI)

Komentar Anda

Terkini: