POSKOTASUMATERA.COM-BELAWAN-Bahrum
Efendi Siregar (51) warga lingkungan V Blok B Kelurahan Belawan Sicanang
Kecamatan Medan Belawan, Medan Sumatera Utara, seorang penumpang KM. Kelud yang
meninggal dunia saat perjalanan menuju Pelabuhan Belawan.
Sebelumnya,
sesuai surat berita acara kematian yang dikeluarkan PT. Pelayaran Indonesia
(Pelni) No. 06.13/1/119//2019, yang ditandatangani oleh Capt. Charles Roriwo
Nrp 05991, selaku nakhoda kapal dan dr. Dody Heriyadi S, Nrp 07209 selaku
bagian kesehatan kapal.
Berdasarkan
hal tersebut, penumpang KM. Kelud atas nama Bahrum Efendi Siregar (51) warga
Blok B Sicanang Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Medan
Provinsi Sumatera Utara, dengan nomor tiket 101.779.526.6 di kelas ekonomi,
pada 13 Juni 2019 lalu sekira pukul 23.30 Wib. Petugas kesehatan menyimpulkan
penumpang tersebut meninggal dunia. Berdasarkan diagnosa sementara Susp
(Suspect) Miocard Infark (MCI) Acute.
Menyikapi
hal ini, Ketua Umum Jurnalis Online Bersatu (JOB), Riadi bersama Sekretaris
Ridwan Fahlevi dan Diki pihak dari Jasa Raharja Putera menyambangi keluarga
duka yang berdomisili di lingkungan V Blok B Kelurahan Belawan Sicanang
Kecamatan Medan Belawan, Senin (18/06/2019)pukul 11.30 Wib.
Sekretaris
JOB, Ridwan Fahlevi menjelaskan kedatangan JOB ke rumah duka dalam rangka
meninjau langsung kondisi pihak keluarga almarhum Bahrum Efendi Siregar
sekaligus menepis informasi hoax yang sempat beredar dikalangan masyarakat.
"Tujuan
JOB kemari ingin mengetahui secara langsung kondisi keluarga almarhum, kami
juga ingin menepis informasi hoax yang beredar selama ini," jelas Ridwan
kepada keluarga duka.
Saat
dikonfirmasi, Poniyem (49) istri almarhum Bahrum Efendi Siregar, menjelaskan
bahwa keberangkatan almarhum Bahrum dari Batam menuju Belawan dikarenakan ingin
mengantarkan anaknya yang pada saat itu akan mengikuti ujian sekolah. "Almarhum
berangkat bersama Adelia Pratiwi Siregar (14) anaknya (almarhum-red) yang paling
kecil," jelas Poniyem.
Ia
mengatakan, dari hasil pernikahan dirinya bersama almarhum Bahrum Efendi
Siregar dianugerahi empat orang anak yang keseluruhannya berjenis kelamin
perempuan. "Sudah 15 tahun kami
tinggal di lingkungan sekolah, karena almarhum selain tukang becak, juga
bekerja sebagai penjaga dan bagian kebersihan sekolah," lanjutnya.
Poniyem
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu evakuasi
hingga proses pemakaman. "Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu. Dengan kedatangan dari pihak Jasa Raharja Putera semoga
BOS meringankan beban kami," ucap Poniyem.
Sementara
itu, Diki dar pihak Jasa Raharja Putera turut menyampaikan belasungkawa kepada
keluarga almarhum Bahrum Efendi Siregar. "Saya mewakili dari Jasa Raharja
Putera turut berduka cita atas meninggalnya almarhum bapak Bahrum Efendi
Siregar, semoga amal ibadahnya beliau diterima Allah SWT," ujar Diki.
Dikatakan
Diki, bahwa dirinya ditugaskan untuk mensurvei tempat tinggal keluarga duka
dari almarhum Bahrum Efendi Siregar. "Alhamdulillah saya sudah sampai
sini, Insya Allah dengan data dan kejelasan dari tempat tinggal beliau yang
saat ini saya lihat sudah benar, dana bantuan ini akan langsung dicairkan oleh
PT. Pelni bekerjasama dengan Jasa Raharja Putera," katanya kepada
wartawan.
Saat
disinggung tentang jangka waktu pencairan dana, Diki menyampaikan bahwa pihak
Jasa Raharja Putera secepatnya akan segera melakukan pencarian dana asuransi
tersebut. "Apabila berkas sudah dilengkapi, Insya Allah secepatnya akan
kami cairkan," ungkapnya.
Selain
itu, Putera (26) menuturkan sebelum jenazah tiba di Belawan, pihak dari KM.
Kelud sudah memberikan informasi kepada keluarga duka bahwasanya almarhum telah
meninggal dunia. "Sekira pukul 23.30 Wib, kami langsung dikabari oleh
pihak KM. Kelud, bahwa bapak sudah meninggal," tutur Putera.
Dijelaskan
Putera, bahwa almarhum Bahrum Efendi Siregar meninggal dunia bukan dikarenakan
adanya penganiayaan ataupun kecelakaan. "Karena Adelia anak dari almarhum,
pada saat itu menyaksikan sendiri tidak adanya penganiayaan ataupun kecelakaan.
Bapak meninggal dunia murni karena memang kuasa Tuhan (ajal-red)," jelas dari menantu almarhum.
Ia
mengatakan, sempat terkejut pada saat jenazah tiba di Pelabuhan Belawan, semua
instansi pemerintah seperti pihak Kesyahbandaran Utama Belawan, Karantina
Belawan, PT. Pelni, TNI AL, Kepolisian dan Otoritas Pelabuhan Belawan menyambut
serta membantu kedatangan jenazah.
"Kami
sangat terharu dan berterima kasih kepada semua instansi terkait yang sudah
membantu evakuasi dan mengantarkan jenazah hingga ke rumah duka. Kepada pihak
Jasa Raharja Putera kami juga mengucapkan terima kasih sudah mensurvei tempat
kami ini. Semoga bisa meringankan beban dari keluarga almarhum,"
pungkasnya. (PS/RIADI)