Membaca Buku Filsafat & Hukum, Pedoman Serta Kegemaran OK Henry

/ Rabu, 19 Juni 2019 / 14.35.00 WIB
DR Drs H OK Henry MSi. POSKOTA/OKTA

POSKOTASUMATERA.COM - MEDAN - Usia Tua dan masa Pensiun dari aktifitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, bukan menyurutkan niatnya untuk tetap membaca Buku, khususnya Buku Filsafat dan Hukum yang menjadi Soko Guru dan Pedoman baginya dalam Perjalanan Hidup maupun Kariernya selama ini.

Kegemarannya membaca Buku, bagi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Keluarga Melayu Langkat (PB IKMAL) DR Drs H OK Henry MSi, sudah mendarah daging baginya sejak saat usia muda, terkhusus Buku Filsafat.

Kepada POSKOTASUMATERA.COM saat terlibat Wawancara di Kediamannya belum lama ini, OK Henry mengatakan, bahwa membaca Buku, terkhusus Buku Filsafat dan Hukum adalah keharusan baginya, untuk menimba maupun menyerap Ilmu Pengetahuan dan menambah Perbendaharaan Sosial, Agama, Sejarah, Hukum, Kebudayaan serta manfaat Umum lainnya dalam menjalani kehidupan sehari - hari. Sehingga, dirinya juga senang dan gemar mengkoleksinya.

"Ya, Saya sangat senang membaca Buku, khususnya Buku Filsafat dan Hukum, untuk menyerap berbagai Bidang Ilmu Pengetahuan yang tercantum didalamnya, sebagai tolak ukur dalam menjalani hidup dan karier selama ini", ucapnya.

OK Henry juga mengakui, jika kegemarannya membaca Buku tersebut, menurun dari keluarga besarnya, khususnya dari Sang Ayah. Mulai sejak tamat SMA, apalagi sejak dirinya dipercayakan oleh Pemerintah untuk turut sebagai bahagian dari Penyelenggara Pemerintahan di Daerah, seperti di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) hingga akhirnya memasuki masa Purna Bhakti dari Pemprovsu.

Dari hasil membaca tersebut, Ia banyak memahami tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan serta selalu bersinergi menjalankan tugas dan fungsinya selaku Aparat Pemerintah dengan tetap dan terus menjaga Integritas diri.

OK Henry bercerita, sesuatu yang berkesan baginya, adalah saat menjabat sebagai Sekretaris DPRD di Kabupaten Sergai. Disatu sisi pihaknya harus loyal dan patuh kepada Pemerintah Kabupaten Sergai, sementara disisi lain, pihaknya juga harus dapat memenuhi segenap unsur yang ada bagi kepentingan terlaksananya tugas - tugas para Anggota Legislatif dalam Roda Kepemerintahan.

Hal yang sama juga ditemukannya saat menjabat sebagai Kepala Inspektorat Provsu. Dimana, selaku bahagian dari Pelaksana Kepemerintahan, mengambil suatu kebijakan dalam melakukan Audit sangat diperlukan. Bukan hanya secara teknis, tetapi lebih kepada Pembinaan dalam konteks Penggunaan Anggaran dan Mental Spiritual, serta Akhlak Aparat Kepemerintahan.


Sehingga, dapat membentuk jajaran PNS atau ASN yang berdedikasi dan penuh tanggungjawab, Loyal serta Berintegritas. Hasilnya, menciptakan perjalanan Roda Kepemerintahan yang bersih atau Good Goverment, bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Dengan berbekal Ilmu yang diserapnya dari membaca, khususnya Buku Filsafat dan Hukum Pidana, hal itu dapat dilaksanakannya sesuai dengan amanah jabatan yang diembannya.

Menurut Mantan Ketua Forum Inspektur Propinsi Seluruh Indonesia ini menjelaskan, Filsafat mencakup hal yang sangat umum, membahas tentang nilai akan baik - buruknya sesuatu, Estetika, Pengetahuan, dan Subjek Umum lainnya. Karena Filsafat membahas latar belakang sesuatu, apakah akan berpengaruh positif atau sebaliknya, adakah yang dirugikan ? Dan bagaimana seharusnya keputusan atau kebijakan yang dilahirkan untuk itu. 

Sedangkan Hukum, tambahnya, sesuatu yang pantas untuk dipelajari dan diketahui, dalam rangka menempah diri sebagai Warga Negara dan Aparat Pemerintah yang taat hukum dan peraturan, supaya dapat menerapkannya di tengah - tengah masyarakat, agar terlaksana secara demokrasi dan adil.

Konotasi tersebut juga dijalankannya ditengah - tengah Masyarakat Melayu Langkat saat ini, dimana Dirinya telah mendapat kepercayaan memimpin suatu Wadah Budaya yang sangat memiliki Visi Misi dan Integritas Program kerja pada peningkatan Budaya dan Adat Istiadat Melayu serta Nuansa Religius, guna disandingkan dengan tingginya tingkat kemajuan pembangunan disegala bidang pada masa Milenial ini.

OK Henry peraih Gelar Doctor dari Universitas Sumatera Utara dengan Tesis : Faktor - Faktor Penyebab Kemiskinan Dan Kaitannya Dengan Perencanaan Wilayah di Medan Utara ini juga mengatakan, membina dan memimpin suatu Wadah Kultur Budaya yakni PB IKMAL sangat memerlukan persiapan diri yang matang selaku Ketua. Dalam hal ini, Budaya Melayu harus dilestarikan, tetapi juga harus dikembangkan sesuai dengan kemajuan Teknologi agar selaras dengan Perkembangan Zaman.

Dibidang lain, Sumber Daya Manusia yang ada didalamnya, juga harus dibina menjadi Kultur Human yang dapat menanamkan jiwa dan semangat dalam mempertahankan dan melestarikan, serta mengembangkan Budaya Melayu agar tidak tergerus zaman. Juga memiliki dedikasi dan kualitas menjaga dan mengembangkan Budaya secara berkelangsungan. 

Wakil Ketua 1 Sapu Bersih (Saber) Pungli Sumatera Utara ini juga menyebutkan, hal itu adalah sebagai suatu giat usaha mengingat sejarah Melayu sejak dahulu kala adalah bahagian dari NKRi. Dan berharap nantinya, konsep ini dapat melahirkan seta membangun Program Kerja yang bisa menjadikan Budaya Melayu sebagai tujuan Destinasi Wisata, Pendidikan maupun Sosial baik bagi Bangsa Sendiri maupun Internasional.

"Untuk memenuhi itu, maka Kita saat ini semakin berusaha memperbanyak Ilmu Pengetahuan secara umum dengan membaca, terkhusus bacaan Filsafat", ucap OK Henry Sang Doctor Ilmu Perencanaan Wilayah USU  ini mengakhiri Wawancara. (POSKOTA/OKTA)

Komentar Anda

Terkini: