Unjuk Rasa Terkait Proyek Jembatan Senilai Rp. 5 M, Pihak Rekanan Pelototi Pendemo

/ Selasa, 25 Juni 2019 / 23.42.00 WIB
Massa GM Pekat IB Geruduk Proyek Jembatan Senilai Rp. 5 M Di Teluknibung. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Puluhan Pendemo mengatasnamakan Pimpinan Daerah Gerakan Muda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (GM - Pekat IB) Tanjungbalai - Asahan mendatangi Pembangunan Proyek Penggantian Jembatan Sei Merbau dari APBN senilai Rp. 5 M yang diduga sebagai ajang Korupsi menggerogoti Uangan Negara, terkesan tidak mementingkan solusi progres terbaik akses Jalan Alternatif. 

Aktifis Pemuda di Tanjungbalai, Mahmuddin SP atau disapa Kacak Alanso saat menyuarakan hal itu bersama puluhan massanya mengatakan, bahwa pihak dari Rekanan saat ini tidak memikirkan akses Jalan yang layak bagi masyarakat yang melintas. 

Hal ini dipertontonkan oleh pihak Kontraktor dalam kegiatan pelaksanaan Proyek tersebut, yang mulai dikerjakan terhitung Februari 2019, namun proyek ini dikerjakan pada bulan April lalu. Sehingga melahirkan pertanyaan, ada apa ? 

"Apakah Rp. 5 M lebih itu kurang Pak Kontraktor untuk menggaji pekerja Mu ?, ingat, itu Uang Negara yang dihasilkan dari rakyat !", Cetus Kacak Alanso dengan nada kesal. 

Selain itu, tambah Kacak Alanso pihak Rekanan (Kontraktor) Pengawasnya juga dinilai arogan dan tidak matang dalam melakukan kajian - kajian Proyek yang bernilai Miliaran Rupiah tersebut. 

Terbukti, sambungnya, dengan tidak adanya dibuat akses Jalan Alternatif yang layak bagi Pengendara maupun masyarakat dari Bagan Asahan - Teluknibung, begitu pula halnya dari Tanjungbalai - Teluknibung ke Bagan Asahan untuk melintas selama progres pengerjaan yang mencapai 240 hari massa kerja. Sehingga diprediksikan akan menjadi polemik dan menjadi keluh kesah bagi masyarakat sekitar.

"Saat ditemui dilokasi pekerjaan, pihak Rekanan enggan memberi tanggapan, namun saat Kami memberikan orasi aspirasi, pihak rekanan sungguh sangat arogan dan terkesan menghadangi Kami sambil melototi ke arah Kami", sebut Kacak Alanso. 

Sambung Kacak Alanso lagi, bahwa akses Jalan saat ini, masyarakat atau pengendada terpaksa saat ini melintasi Jalan Lingkar Utara yang penuh debu dan sangat gelap, rawan kriminal seperti perampokan, pembunuhan dan lain sebagainya yang dapat memicu tindak kejahatan melintas ditempat yang sepi tersebut. 

Pihaknya berharap kepada penegak hukum, kiranya dapat memantau berjalannya pembangunan Jembatan yang menelan anggaran fantastis tersebut, karena diduga sarat tindakan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN). 

Ia juga mendesak pihak Rekanan agar sesegera mungkin untuk serius menanggapi keluhan masyrakat dan menyelesaikan persoalan akses Jalan Alternatif yang layak bagi Pengendara yang melintas. 

"Sampai keluhan itu juga tidak disahuti, Kami akan terus melakukan aksi yang lebih besar untuk menyikapinya", cetus Kacak Alanso. (PS/SAUFI).

Massa GM Pekat IB Geruduk Proyek Jembatan Senilai Rp. 5 M Di Teluknibung. POSKOTA/SAUFI
Komentar Anda

Terkini: