Banyak Pohon Tumbang Diterpa Angin Kencang, Medan Butuh Peremajaan Pohon

/ Rabu, 24 Juli 2019 / 00.05.00 WIB
Ket Foto: Ilustrasi

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Anomali cuaca di Sumatera Utara akhir-akhir ini berbuah musibah. Terpaan angin kencang dan hujan deras membuat beberapa pohon tua di kawasan Kota Medan tumbang. Mirisnya peristiwa itu sempat menimbulkan korban.

Teranyar peristiwa yang terjadi di Jalan Sekip, Kelurahan Sei Putih, Kecamatan Medan Petisah, Selasa (23/7/2019). Pohon mahoni tak jauh dari rel perlintasan kereta api tumbang dan menimpa satu unit mobil serta merusak jaringan fiber optik milik salah satu perusahaan telekomunikasi.

Rentetan peristiwa tersebut menimbulkan berbagai tanggapan di tengah-tengah masyarakat. Pihak yang paling bertanggungjawab tentu saja Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan. Banyak tudingan miring yang ditujukan kepada dinas tersebut.

Menyikapi tudingan tersebut, Kepala DKP Kota Medan, HM Husni ketika dikonfirmasi, Selasa (23/7/2019) malam mengaku, semua peristiwa tersebut di luar kendali pihaknya. Anomali cuaca yang sering terjadi akhir-akhir ini, ujar Husni, menjadi penyebab rentetan musibah tersebut.

"Namanya faktor cuaca yang lagi ekstrim. Siapa pun tidak bisa mengendalikan kemauan alam," ujarnya.

Begitupun, tambahnya, bukan berarti dinas yang dipimpinnya hendak melepas tanggungjawab. Justru sebaliknya, selama ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan secara rutin terus melakukan pemangkasan di beberapa ruas jalan di Kota Medan agar angin dan hujan tidak sampai membuat pohon tumbang.

Sayangnya, cuaca ekstrim terus berlangsung di beberapa wilayah Sumatera Utara, termasuk Medan. Hujan deras disertai angin kencang hampir terjadi setiap hari. Akibatnya, pohon-pohon yang belum sempat dipangkas tak mampu menahan terpaan angin kencang dan tumbang.

"Kebetulan saat pohon tumbang di Jalan Imam Bonjol simpang Sudirman Medan hari Jumat lalu menimpa pengendara sepeda motor. Tidak ada human error dalam peristiwa tersebut. Semua karena faktor alam dan kita tidak bisa mencegahnya," ujar Husni.

Ke depan, ujar Husni, pihaknya berupaya lebih keras untuk melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon tua yang ada di Kota Medan agar tidak roboh jika terjadi hujan dan angin kencang.

Sementara itu pemerhati lingkungan, MH Haekal sependapat dengan Husni. Menurutnya, upaya paling efektif untuk mencegah hal serupa terjadi adalah peremajaan pohon-pohon di pinggir jalan Kota Medan.

Alasannya, ujar Haekal, sebagian besar pohon-pohon yang ada di pinggir jalan sudah berusia puluhan tahun. Bahkan ada yang berusia seratusan tahun. "Jadi wajar jika tak lagi mampu menahan terpaan angin kencang dan hujan deras," ujarnya.

Meski akan mengganggu nilai estetika, karena Kota Medan akan terlihat gersang pasca penebangan, tapi upaya itu masih lebih baik jika pohon-pohon itu dipertahankan. "Saat ini pohon-pohon besar di pinggir jalan Kota Medan memang menambah keindahan dan membuat terihat asri dan hijau. Tapi kita tentu tak ingin menanggung risiko tertimpa pohon," ujarnya.

Haekal juga mengingatkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan harus lebih selektif dalam pemilihan pohon untuk penghijauan. Di ruang terbuka dan publik, hendaknya ditanam pohon keras dan kuat serta memiliki daya tahan dari terpaan angin kencang seperti mahoni maupun trembesi. Terutama trembesi karena sudah teruji seperti di Lapangan Merdeka Medan. Meski usianya sudah seratusan tahun, namun lebih kuat," ujarnya.

Untuk di kawasan pemukiman penduduk, pria ini menyarankan ditanami pohon yang memberi manfaat, seperti pohon buah-buahan. "Sehingga selain membuat wajah Kota Medan asri, indah dan sejuk, ada manfaat yang bisa dipetik masyarakat dari pohon tersebut," sarannya.

Lebih dari itu, Haekal juga menyarankan, agar DKP Kota Medan menyertakan ahli botani dalam program penghijauan. Sehingga kondisi pohon-pohon yang ada di Kota Medan bisa terawasi, baik usia maupun ketahanannya.(PS/RYANT)
Komentar Anda

Terkini: