POSKOTASUMATERA.COM-SIMALUNGUN-Koperasi Produktif
Fajar Surya Mandiri di Desa Kerasaan Kabupaten Simalungun bergerak dalam bidang
pertanian dan peternakan membuat terobosan yang cukup maju dengan melakukan
kerjasama dengan pihak-pihak pemangku ilmu pengetahuan dan riset yaitu
perguruan tinggi.
Kegiatan
yang diberi tajuk “pelatihan dan pendampingan pemanfaatan limbah kotoran ternak
dalam pembuatan pupuk organik padat (POP) dan pupuk Organik cair (POC)”,
kegiatan tersebut di laksanakan dengan mengambil tempat di Aula MTs. Al- Mukhlisin
Kabupaten Simalungun.
Hadir
dalam kegiatan tersebut Ketua Koperasi Fajar Surya Mandiri Budianto, ST, Ketua
Kelompok peternak Sukses Mandiri, Irwan Fauzi ,Tim Ahli Pusat Studi
Pendampingan Rakyat (Puspera) Deo D Panggabean, M.Pd, Kepala Laboratorium
Fisika Universitas Negeri Medan Mukti Hamjah, M.Si, Praktisi dan Dosen Jurusan
Kimia Unimed Ahmad Nasir Pulungan, M.Sc dan anggota kelompok koperasi dan
peternak serta masyarakat.
Ketua
Program Halim Simatupang, M.Pd yang di dampingi oleh Yeni Megalina, M.Si dan
Salman, ST., MT yang di temui pada Kamis (24/07) mengungkapkan bahwa kegiatan
ini merupakan bentuk kerjasama antara pihak Univeritas Negeri Medan dengan
Kelompok Fajar Surya Mandiri.
“Beranjak
dari permasalahan di Masyarakat tentang pencemaran lingkungan yang dihasilkan
oleh limbah kotoran ternak, serta mahalnya pupuk sehingga mempengaruhi
pendapatan masyarakat, maka dari itu Kampus merasa terpanggil untuk
menyelesaikan Permasalahan tersebut dengan memberikan Solusi yaitu Pembuatan
POC dan POP,” kata Dosen
Biologi yang merupakan Putra Daerah Simalungun Hataran.
Lanjutnya,
bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara kontiniu mulai dari pelatihan
pembuatan, yang hasilnya nanti akan di uji di Laboratorium yang ada di Unimed,
selain itu untuk mesin proses pembuatan pupuk ini akan kita berikan kepada
Kelompok Koperasi agar hasilnya dapat lebih optimal.
“Bila
hasilnya sesuai dengan Standart Nasional indonesia (SNI) dan layak jual maka kita
upayakan untuk dapat di edarkan di kalangan petani dengan harga yang bersahabat,” papar
aktivis pendamping masyarakat yang aktif di NGO internasional USAID.
Hal
senada juga diungkapkan oleh salah Seorang Pemateri Ahmad Nasir Pulungan, yang
mengungkapkan bahwa dengan menggunakan Pupuk Organik Cair ini akan memangkas
biaya produksi dan biaya kebutuhan untuk akomodasi pupuk, dari 100 kg Pupuk
kandang akan menghasilkan 60-70 liter pupuk organik cair.
Dan
setiap liternya dapat di campur 100 liter air yang dapat langsung di semprotkan
ke akar, batang dan daun pada tumbuhan palawija petani. dan pupuk cair tersebut
dapat langsung di serap oleh tanaman baik pada daun dan akarnya sehingga hal
ini dapat menaikan produksi tanaman secara Optimal.
Menganggapi
hal tersebut ketua Koperasi Fajar Surya Mandiri Simalungun, mengungkapkan terima
kasih kepada pihak Unimed yang mau memberikan Ilmunya secara langsung kepada
kelompok Masyarakat, sehingga permasalahan-permasalahan yang selama ini terjadi
di masyarakat dapat terselesaikan.
“Selama ini kotoran ternak menjadi limbah dan
mengganggu masyarakat dengan di buat pupuk seperti seperti ini pasti masyarakat
juga akan berduyun-duyun untuk ikut mengelola. Karena selama ini untuk
mendapatkan POC masyarakat harus membeli 100-200 ribu setiap liternya, dengan
potensi ternak yang kita miliki, saya optimis puluhan liter akan dapat kita
produksi,” pungkas
tokoh pergerakan masyarakat Simalungun tersebut. (PS/REL/DIAN)