Koperasi Fajar Surya Mandiri Gandeng Kampus Manfaatkan Limbah Ternak Menjadi Pupuk Organik Cair

/ Kamis, 25 Juli 2019 / 01.24.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-SIMALUNGUN-Koperasi Produktif Fajar Surya Mandiri di Desa Kerasaan Kabupaten Simalungun bergerak dalam bidang pertanian dan peternakan membuat terobosan yang cukup maju dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak pemangku ilmu pengetahuan dan riset yaitu perguruan tinggi.

Kegiatan yang diberi tajuk “pelatihan dan pendampingan pemanfaatan limbah kotoran ternak dalam pembuatan pupuk organik padat (POP) dan pupuk Organik cair (POC), kegiatan tersebut di laksanakan dengan  mengambil tempat di Aula MTs. Al- Mukhlisin Kabupaten Simalungun.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Koperasi Fajar Surya Mandiri Budianto, ST, Ketua Kelompok peternak Sukses Mandiri, Irwan Fauzi ,Tim Ahli Pusat Studi Pendampingan Rakyat (Puspera) Deo D Panggabean, M.Pd, Kepala Laboratorium Fisika Universitas Negeri Medan Mukti Hamjah, M.Si, Praktisi dan Dosen Jurusan Kimia Unimed Ahmad Nasir Pulungan, M.Sc dan anggota kelompok koperasi dan peternak serta masyarakat.

Ketua Program Halim Simatupang, M.Pd yang di dampingi oleh Yeni Megalina, M.Si dan Salman, ST., MT yang di temui pada Kamis (24/07) mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara pihak Univeritas Negeri Medan dengan Kelompok Fajar Surya Mandiri.

“Beranjak dari permasalahan di Masyarakat tentang pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh limbah kotoran ternak, serta mahalnya pupuk sehingga mempengaruhi pendapatan masyarakat, maka dari itu Kampus merasa terpanggil untuk menyelesaikan Permasalahan tersebut dengan memberikan Solusi yaitu Pembuatan POC dan POP,kata Dosen Biologi yang merupakan Putra Daerah Simalungun Hataran.

Lanjutnya, bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara kontiniu mulai dari pelatihan pembuatan, yang hasilnya nanti akan di uji di Laboratorium yang ada di Unimed, selain itu untuk mesin proses pembuatan pupuk ini akan kita berikan kepada Kelompok Koperasi agar hasilnya dapat lebih optimal.

“Bila hasilnya sesuai dengan Standart Nasional indonesia (SNI) dan layak jual maka kita upayakan untuk dapat di edarkan di kalangan petani dengan harga yang bersahabat, papar aktivis pendamping masyarakat yang aktif di NGO internasional USAID.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah Seorang Pemateri Ahmad Nasir Pulungan, yang mengungkapkan bahwa dengan menggunakan Pupuk Organik Cair ini akan memangkas biaya produksi dan biaya kebutuhan untuk akomodasi pupuk, dari 100 kg Pupuk kandang akan menghasilkan 60-70 liter pupuk organik cair.

Dan setiap liternya dapat di campur 100 liter air yang dapat langsung di semprotkan ke akar, batang dan daun pada tumbuhan palawija petani. dan pupuk cair tersebut dapat langsung di serap oleh tanaman baik pada daun dan akarnya sehingga hal ini dapat menaikan produksi tanaman secara Optimal.

Menganggapi hal tersebut ketua Koperasi Fajar Surya Mandiri Simalungun, mengungkapkan terima kasih kepada pihak Unimed yang mau memberikan Ilmunya secara langsung kepada kelompok Masyarakat, sehingga permasalahan-permasalahan yang selama ini terjadi di masyarakat dapat terselesaikan.

Selama ini kotoran ternak menjadi limbah dan mengganggu masyarakat dengan di buat pupuk seperti seperti ini pasti masyarakat juga akan berduyun-duyun untuk ikut mengelola. Karena selama ini untuk mendapatkan POC masyarakat harus membeli 100-200 ribu setiap liternya, dengan potensi ternak yang kita miliki, saya optimis puluhan liter akan dapat kita produksi,pungkas tokoh pergerakan masyarakat Simalungun tersebut. (PS/REL/DIAN)



Komentar Anda

Terkini: