Sekretaris DPD l Partai Golkar Sumut Mendukung Penuh Presidium KAAMU

/ Sabtu, 13 Juli 2019 / 15.52.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Presidium KAAMU (Kami Aliansi Anak Medan Utara) dalam gerakannya bertekad memperjuangkan aspirasi masyarakat Medan Bagian Utara yang terdiri dari empat Kecamatan, yakni Medan Marelan, Medan Labuhan, Medan Belawan dan Medan Deli.

Terbentuknya Presidium KAAMU selama ini mendapat respon positif dari berbagai pihak diantaranya dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama, menyambut baik keberadaan aliansi masyarakat tersebut.

Berdasarkan kondisi perkembangan pembangunannya sangat tertinggal dari Kecamatan lain di Kota Medan. Diantaranya masalah infrastruktur, pendidikan, kesehatan sosial dan masalah lapangan kerja di utara Kota Medan ini. 

Hal itu disampaikan Drs. Ali Nafiah Marbun, disela-sela diskusi santai Presidium KAAMU dengan salah seorang tokoh masyarakat Medan Bagian Utara Riza Fakhrumi Tahir yang juga sebagai Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumatera Utara.

Disebutkannya, Hal ini terlihat dari kondisi pembangunan di Medan Bagian Utara, diantaranya pembangunan Jembatan Titi Sicanang yang bermasalah, Pergudangan yang masih banyak tidak memiliki izin ditambah banyaknya truck di daerah ini yang tidak memenuhi standar keamanan sehingga sering sekali menimbulkan korban jiwa dan berbagai persoalan di kawasan Medan Bagian Utara.

“Kami berharap, kegiatan diskusi ini tidak hanya sebagai seremonial belaka, tapi hasil diskusi ini kedepannya bisa menjadi solusi. Karena ini memang aspirasi masyarakat Medan Bagian Utara,” ujar salah seorang dari Presidium KAAMU ini, Jum’at (12/7/2019) malam sekira pukul 21.00 Wib. .

Begitu pula Zainudin, SE yang juga salah satu dari Presidium KAAMU ini., menyampaikan kekecewaannya dengan sikap Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang sepertinya masih belum maksimal melakukan pembangunan di kawasan Medan Bagian Utara.

“Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan Medan Bagian Utara selalu mengalami banjir berkali-kali, masyarakat selalu khawatir dan was-was. Sebab, sewaktu-waktu rumah mereka mengalami kebanjiran tanpa mengenal waktu,” ungkap Zainudin.

Hal senada diungkapkan oleh Presidium KAAMU yaitu Bobbi Tobing, mengatakan pembangunan kawasan Medan Bagian Utara masih jauh tertinggal. Kawasan tersebut terkesan kumuh dan tidak tertata rapi. Di sejumlah kawasan yang masuk wilayah kawasan bagian Utara Kota Medan

“Belawan merupakan salah satu pintu gerbangnya perekonomian di Provinsi Sumatera Utara dari Laut, tapi Belawan juga yang terkesan paling jorok dan kumuh. Bukan hanya sampah saja yang berserak di sana sini, tapi kondisi jalan yang bergelombang dan lampunya pada mati pun kurang dapat perhatian serius dari pemerintah,” ungkap Bobbi Tobing.

Oleh karena itu, masih kata Bobbi, KAAMU hadir untuk menyatukan tokoh-tokoh yang ada di Medan Bagian Utara, agar serius memikirkan bagaimana agar kawasan Utara Kota Medan ini dapat berkembang baik dari pembangunan fisik maupun dari kesejahteraan masyarakatnya. 
Pada kesempatan kali ini, Riza Fakhrumi Tahir mengucapkan terima kasih kepada Presidium KAAMU yang sudah mengundang dalam acara diskusi santai tersebut.

“Sejumlah penggiat sosial yang tergabung dalam Presidium KAAMU mengundang saya diskusi ringan. Awalnya saya agak terkejut juga, karena dianggap sebagai salah satu tokoh di Medan Bagian Utara,” ucap Riza.

Dikatakan Riza, siapapun yang mengundang diskusi, dan dalam kapasitas apapun, dirinya tidak bisa menolak. Apalagi jika topik diskusinya soal Medan Bagian Utara. 

“Ini sebuah isu yang sudah lama tidak terdengar, sampai subuh pun saya sanggup untuk membahasnya,” tuturnya.

Belajar dari masa lalu, lanjut Riza, bahwa ia mengusulkan agar KAAMU menjadi wadah gerakan perubahan di Medan Bagian Utara. 

“Bahwa akhirnya bergerak untuk pemekaran Medan Bagian Utara, itu soal lain. Menuntut pemekaran tentu tidak bisa secara dadakan, harus didukung dengan dalil-dalil yang kuat dan butuh waktu,” lanjut Sekretaris DPD I Sumatera Utara dari Partai Golkar ini. 

Di penghujung diskusi, Riza mengingatkan bahwa sebuah gerakan bisa gagal karena beberapa hal, yakni pertama tidak ada skala prioritas program kerja, yang kedua pengkhianatan orang dalam, lalu yang ketiga pengelolaan gerakan secara one man show, selanjutnya yang keempat minimnya dana operasional, dan terakhir yang kelima ingin cepat mendapatkan hasil.

“Saya berharap, Diskusi seperti ini dapat terus dilakukan agar pembahasannya bisa terarah dan memiliki capaian khusus sehingga ada hasil dari pembahasan yang dilakukan. Saya sangat merespon positif akan gerakan KAAMU ini. Dan siap membantu serta mensupport demi terwujudnya apa yang diinginkan masyarakat Medan Bagian Utara,” tutupnya mengakhiri. 

Dalam diskusi santai itu, beberapa pengurus KAAMU yang berkesempatan hadir terlihat sangat senang karena mendapatkan kesempatan langsung berbincang-bincang, serta melakukan diskusi ringan bersama Riza Fakhrumi Tahir.(PS/RIADI)
Komentar Anda

Terkini: