Terkait Napi Tewas Gantung Diri,Ini Penjelasan KPR Rutan Labuhan Deli

/ Kamis, 01 Agustus 2019 / 11.36.00 WIB
Erwin Siregar,Amd,IP,SH Kepala Pengamanan (KPR) Rutan Labuhan Deli, saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Rabu (31/7/2019)

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN LABUHAN-Terkait tewasnya salah satu warga binaan rutan (WBR) atau narapidana (napi), Rumah Tahanan Negara Klas II Labuhan Deli Jalan Titi Pahlawan No.34/35 Kecamatan Medan Labuhan,Sumatera Utara yang dinyatakan tewas akibat bunuh diri oleh pihak Rutan,membuat kru media poskotasumatera.com tertarik untuk melakukan penelusuran mencari fakta yang akurat ke Lembaga Permasyarakat tersebut. 

Berawal dari kunjungan yang dilakukan kru media online ini untuk konfirmasi langsung kepada Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Nimrot Sihotang, akhirnya kru media online ini diarahkan ke ruang kerja Erwin Siregar,Amd, IP, SH yang menjabat sebagai Kepala Pengamanan Rutan (KPR), Rabu (1/8/2019) sekira pukul 11.15 Wib.

Dalam konfirmasi yang dilakukan kru media online poskotasumatera.com, Erwin Siregar menjelaskan napi yang tewas atas nama Endi Poli (30) warga Lingkungan 7 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan.

"Napi yang tewas tersebut atas nama Endi Poli, karena mengalami sakit yaitu kanker mulut yang sudah parah,maka kami membawa napi tersebut ke RSU Mitra Sejati Jalan Abdul Haris Nasution Medan untuk dilakukan pengobatan," jelas Erwin mengawali keterangan.

Ket foto : Sejumlah wartawan saat melakukan konfirmasi terkait napi tewas gantung diri,diterima Erwin Siregar KPR Labuhan Deli,Rabu (31/7/2019) 

Lanjut Erwin,kondisi napi sebelum menjadi warga binaan rutan (WBR) Labuhan Deli sudah mengindap penyakit kanker mulut yang kronis dan napi sudah menjalani Kemosotrafi sebanyak 7 (tujuh) kali di berbagai rumah sakit.

Ditanya prihal kronologis tewasnya napi dengan cara bunuh diri, Erwin Siregar menjelaskan, kejadian bunuh diri diperkirakan terjadi pada pukul 1O.OO  s/d 11.OO Wib. "Disaat kejadian aksi bunuh diri terjadi penjagaan dilakukan oleh petugas Rutan bernama Batra,"sebutnya. 

Saat ditanya mengapa sampai bisa napi yang sedang dirawat dirumah sakit melakukan aksi nekat bunuh diri? Dijelaskan Erwin lagi. "Napi dirawat di ruang bangsal, sebenarnya dari pihak Rutan ada melakukan penjagaan dengan jumlah petugas satu orang dengan cara aplusan atau bergantian 3 shift. "Telah dijaga. Namunyang namanya atau koteksnya orang mau bunuh diri biasa sembunyi - sembunyi," urainya.

TEWAS GANTUNG DIRI DENGAN TALI KOLOR

Masih menurut Erwin, peralatan dan cara untuk bunuh diri,napi menggunakan tali kolor (celana pendek) napi itu sendiri, yang diikatkan pada leher napi selanjutnya tali kolor dikaitkan pada jerjak jendela rumah sakit.

Ditanya soal apakah napi sempat di visum dirumah sakit, dijelaskannya, tidak ada dilakukan visum berhubung ada keluarga napi berkeberatan dan bersedia membuat surat pernyataan dihadapan  pihak kepolisian.

TERSANDUNG KASUS NARKOBA

Disinggung permasalahan kasus Endi Poli yang menjadi salah satu warga binaan Rutan Labuhan Deli,Erwin Siregar menerangkan,Napi tersebut tersangkut kasus tindak pidana narkotika yang divonis 4 tahun denda 1 Miliar Subsider 4 Bulan.

"Napi masuk menjadi warga binaan lapas Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli jalan Titi Pahlawan No.34/35 Labuhan Deli,Kecamatan Medan Labuhan mulai per April 2018 sampai dengan Juli 2019 hingga napi tersebut melakukan aksi bunuh diri. Kesimpulannya napi sudah menjalani hukuman 1 Tahun 3 bulan," ungkapnya.

DAYA TAMPUNG RUTAN LABUHAN DELI 'OVER KAPASITAS'

Terakhir, dalam wawancara langsung yang dilakukan kru media online ini mempertanyakan kepada Erwin Siregar berapa jumlah total warga binaan yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli, Erwin Siregar menyebutkan,saat ini 1.643 jumlah napi yang ditampung di Rutan Labuhan Deli kelas II.

"Dengan jumlah napi yang ditampung sebanyak 1.643 orang, artinya daya tampung Rutan sudah 'over kapasitas' yang melebihi 4 kali lipat dari jumlah daya tampung napi yang sesungguhnya hanya 400 orang saja sesuai kapasitas," tutup Erwin Siregar dalam keterangan persnya.(PS/RIADI)


Komentar Anda

Terkini: