Ada Kepentingan Ideologis Dibalik Unjuk Rasa Massa Yang Berakhir Rusuh

/ Rabu, 25 September 2019 / 16.50.00 WIB
Ket Foto:Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Dr Aswan Jaya SH M Kom. [POSKOTA/HASAN]

POSKOTASUMATERA.COM -MEDAN - Wakil Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara, Dr Aswan Jaya SH. M.Kom berpendapat, ada kepentingan ideologis yang di susupkan oleh pihak-pihak tertentu dibalik aksi unjuk rasa mahasiswa dan massa. Diketahui, aksi unjuk rasa menolak pengesahan sejumlah rancangan undang-undang (RUU) yang dianggap kontroversi di beberapa daerah di Indonesia beberapa hari belakangan ini berakhir ricuh. 

Aswan Jaya yang juga dikenal sebagai aktivis yang turut membidani peristiwa gerakan mahasiswa 98 di Sumatera Utara, kepada Poskotasumatera.com, Rabu (25/9) menyebutkan, peristiwa rusuh sebagai ujung dari unjuk rasa merupakan hal biasa.

“Tidak perlu ada yang dipersalahkan. Pihak kepolisian dan massa aksi sama-sama menjalankan fungsinya. Pun bila ada korban di unjuk rasa yang rusuh itu adalah konsekuensi dari peserta aksi yang terlibat,” ujarnya.

Saat gerakan menuju peristiwa 98 untuk memaksa turun Soeharto sebagai presiden, sebut Aswan lagi, banyak aktivis yang sampai saat ini dihilangkan dan belum diketahui dimana mereka. Apakah masih hidup atau sudah mati. “Kami menerima itu dengan kesadaran yang penuh. Karena kami pun sadar bahwa gerakan politik melawan kekuasaan memiliki konsekwensi itu,” jelasnya.

Persoalannya, lanjutnya, adalah apakah peserta massa aksi yang ikut gerakan unjuk rasa diberbagai tempat yang terjadi beberapa hari ini seluruhnya mengetahui, bahwa gerakan ini sebuah gerakan politik ekstra parlemen yang inkonstitusional untuk satu tujuan yang di duga mengarah kepada  penggagalan pelantikan presiden terpilih di bulan Oktober akan datang ?

“Dari polarisasi yang terlihat, bahwa gerakan ini memang memiliki kekuatan politik yang ideologis. Tujuannya pun ideologis. Tuntutan meminta Jokowi mundur begitu menggema. Massa aksi itu juga menggemakan ideologi lain selain Pancasila. Inilah mengapa gerakan yang terjadi belakangan ini memiliki kekuatan ideologis,” jelasnya.

Oleh karena itu, sebut Aswan,  pemerintah harus ekstra untuk mewaspadai gerakan aksi massa ini.

“Bagi mahasiswa yang terlibat dalam aksi massa ini, kami menyarankan untuk benar-benar memperhatikan dan menganalisa secara objektif. Agar tidak masuk dalam pusaran politik perebutan kekuasaan yang mereka sendiri tidak mengetahuinya. Akibatnya, hanya akan menjadi korban oleh pihak-pihak yang memiliki syahwat politik tinggi untuk berkuasa dengan mengusung ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI,” tandasnya. (PS/HASAN)
Komentar Anda

Terkini: