Dugaan Pelecehan Seksual Antara Oknum Kepala Sekolah Dan Siswinya Diselesaikan Dengan Cara Kekeluargaan.

/ Selasa, 03 September 2019 / 18.32.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM - MEDAN
Dugaan Pelecehan Seksual Antara Oknum Kepala Sekolah disalah satu Perguruan  Yayasan Amal Sosial Al Jam'iyatul Alwasliyah Medan dengan salah seorang siswinya  yang belakangan ini hangat diberitakan serta sempat membuat heboh akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak Perguruan.

Oknum Kepala Sekolah dengan inisial MH yang diduga melakukan tindakan Pelecehan Seksual terhadap salah seorang siswinya yang bernama D, Sempat membuat heboh Perguruan Al Jam'iyatul Alwasliyah. Persolan tersebut sempat memancing aksi demo yang dilakukan oleh para Siswa/i di Perguruan yang beralamat dijalan Ismlaiyah Medan serta sempat menjadi tontonan warga yang melintas pada saat kasi demo tersebut berlangsung.

Para Siswa/i melakukan aksi demonya di halaman perguruan tersebut dan menuntut Pihak Yayasan untuk mengganti oknum Kepala Sekolah mereka yang diduga telah melakukan perbuatan pelecehan terhadap teman mereka. Perbuatan tersebut dianggap para Siswa/i sangat tidak pantas dilakukan apalagi dalam lingkungan Sekolah. Aksi Demo yang dilakukan sepekan yang lalu berbuntut terganggunya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) disekolah tersebut. 

Seperti diberitakan sebelumnya peristiwa dugaan Pelecehan Seksual tersebut terjadi setahun yang lalu disaat MH dan D serta dua siswi lainnya sedang pergi untuk meninjau lokasi study tour dikawasan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. MH diduga  melakukan perbuatan tidak sopan terhadap D dengan membersihkan tumpahan Snack yang jatuh diatas rok D dengan mengunakan tissue. Belakangan peristiwa tersebut diketahui oleh teman-temannya D, sehingga memancing aksi demo para siswa/i sepekan yang lalu.
Aksi demo tersebut juga berbuntut dengan pemecatan terhadap seorang siswa sekolah tersebut yang bernama FR beberapa hari yang lalu.

Kepada wartawan salah seorang Pengurus perguruan Al Jam'iyatul Alwasliyah Muhammad Nasir saat ditemui mengatakan, persoalan itu diselesaikan dalam perdamaian secara kekeluargaan.

"Masalahnya ini telah kita selesaikan secara kekeluargaan antara MH dan keluarga dari D dengan membuat surat pernyataan yang ditanda tangani kedua belah pihak serta disaksikan oleh Pengurus Perguruan" ujarnya.

Muhammad Nasir juga menambahkan kalau ini semua murni salah paham dan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.

Ustadz Nasir meminta ini tidak lagi dibesar-besarkan karena tidak ada unsur pelecehan yang terjadi. Disinggung mengenai Pemecatan FR Ustadz Nasir mengatakan, langkah tersebut diambil karena yang bersangkutan tidak mampu mengikuti Tata Tertib Sekolah dan absensi kehadirannya yang buruk. Namun begitu buat FR pihak sekolah berjanji akan memberikan surat pindah kepada FR apabila dia telah mendapat Sekolah yang baru nantinya.

"Terhadap MH pihak perguruan memberikan sangsi yang tegas dengan menggantikan posisi MH sebagai Kepala Sekolah di Perguruan Al Jam'iyatul Alwasliyah ini," ujar Ustadz Nasir. (PS/DIAN W)


Komentar Anda

Terkini: