TGB dan Romo Beny Bersama Ulama Perkuat Ukhuwah Kebangsaan

/ Selasa, 26 November 2019 / 00.12.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN -  Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk Tokoh Agama Sumut dan Romo Benny Susatyo bersama para ulama adakan dialog untuk memperkuat ukhuwah kebangsaan.

Kegiatan yang diikuti sekitar 100 alim ulama dari MUI, Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Wasliyah dan kaum cendikiawan ini digelar di Rumah Sufi dan Peradaban Jalan Suluh No 51 Medan, Senin malam (25/112019).

Kegiatan yang dipandu Pengurus DPP KNPI, Sugiat Santoso, menghadirkan TGB Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk dan Romo Benny Susatyo sebagai pembicara, serta memberikan sesi tanya jawab. Acara sangat hikmat, penuh interaktif dan berkesan.

TGB menyampaikan bahwa dialog kerukunan dan kebangsaan ini digelar setelah ia melalukan diskusi dengan Romo Beny di Jakarta tentang persoalan kerukunan, kebangsaan serta persoalan kekinian yang terlihat adanya pengaruh faham-faham luar yang intoleransi dan dapat merusak pesatuan dan kesatuan bangsa, serta dapat merongrong Pancasila dan keutuhan NKRI.

“Saya merasa prihatin dengan adanya faham-faham intoleransi yang banyak berkembang. Dan faham ini berpotensi menjadi paham radikal. Kita selalu mengajarkan bahwa agama sumber kedamaian dan kebahagiaan. Jadi orang yang berhasil menekuni agamanya akan melahirkan kondisi bathin yang lapang, sejuk dan memiliki sifat-sifat perdamaian dan humanity (kemanusiaan) serta cinta dan kasih sayang,” ujar TGB.

TGB juga menceritakan situasi Pondok Pesantren Parsulukannya di Simalungun yang diapit 2 gereja besar namun tetap dapat hidup berdampingan. Bahkan setiap kegiatan yang dilakukan di Parsulukan juga kerap mendapat dukungan dan bantuan dari kaum Nasrani yang ada di Simalungun. Antara umat Islam dan Nasrani dapat hidup berdampingan, saling menghargai dan saling bantu membantu.

Sementara Romo Benny menyampaikan bahwa dunia digital yang saat ini berkembang juga bisa menjadi ancaman, karena dunia digital bisa membuat orang mudah terpengaruh. Orang juga kurang memahami ajaran agamanya secara menyeluruh karena banyak ajaran yang diikuti orang dari media sosial diterima secara sepotong-sepotong.

Romo Beny juga sepakat dengan TGB bahwa jika umat beragama memahami agamanya secara benar maka akan melahirkan insan-insan yang cinta kasih, menghargai perbedaan dan toleran. Karenanya Romo Beny juga menyarankan perlu ada satu kajian untuk bisa mencari titik temu antara agama-agama di Indonesia untuk bisa menangkal paham luar yang intoleran serta mencari solusi untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran. (PS/HASAN)



Komentar Anda

Terkini: