Aktivis KAMI Desak KTV/PUB Hotel Tresya Tutup,Walikota,H.M.Syahrial Dianggap Penakut dan Kabur Saat Dijumpai.

/ Kamis, 12 Desember 2019 / 22.33.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TANJUNGBALAI-
Setelah Berjam jam berorasi diluar pagar kantor Walikota diiringi kobaran Api   , Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) Kota Tanjungbalai menggeruduk masuk kantor Walikota Tanjungbalai untuk mendesak Pemerintah Kota ,Pemangku Kebijakan tertinggi  Walikota Tanjungbalai H.M.Syahrial SH MH menutup dan mencabut izin hiburan malam hotel Tresya dikilometer 7 Kota Tanjungbalai yang berada tepat dipintu masuk selamat Datang Kota Tanjungbalai.Kamis,(12/12/2019)

Orator Aksi menyebutkan bahwa ini dikarenakan Tempat Hiburan malam tersebut hari ini diduga  menyediakan fasilitas hiburan malam yang  diduga sebagai "sarang" peredaran,penyalahgunaan dan tempat mengonsumsi narkotika dan menjadi tempat prostitusi hingga terjadi korban korban dan dibuktikan adanya dugaan penangkapan 13 orang pada saat di KTV Cantik Hotel Tresya,diantara 9 Positif narkoba dan 4 negatif ditemukan satnarkoba polres Tanjungbalai dan diserahkan ke BNN dan diketahui bahwa ada Anak dibawah umur yang diamankan ditempat tersebut,itu berarti tidak ada kata tolerir lagi buat Hiburan KTV/PUB Hotel Tresya dapat dipertahankan izin nya. Tutup Hiburan PUB/KTV nya. Ucap Nazmi Sinaga SH

Apa lagi ,dinilai hari ini Walikota Tanjungbalai dinilai  takut dan kabur (pengecut) dikarenakan tidak berani menjumpai pendemo untuk dimintai pernyataan sikap nya. Cetus Nazmi dengan kecewa nya.

Kami meminta Wali Kota Tanjungbalai segera menutup hotel di kawasan kilometer 7 Kelurahan Sijambi, khususnya hotel Teresya karena menjadi tempat peredaran dan sarang narkotika serta melanggar MoU terkait surat pernyataan yang di tandatangani oleh pengusaha nya TOGA Sitorus bermaterai ," ujar orator KAMI, Nazmi Sinaga SH.

Nazmi melanjutkan, sikap Wali Kota yang tidak mau menemui ini menunjukkan kesan bahwa Wali Kota membiarkan dan berperan merusak mental generasi muda karena narkoba.

Senada dikatakan Martin Lase SH , tempat hiburan malam di Tresya Hotel sudah sangat meresahkan. Banyak korban dari kalangan generasi muda yang terjerumus dan rusak moralnya karena diduga mengonsumsi narkoba di hotel tersebut.

"Jika tidak mau disebut terlibat atau bersekongkol merusak generasi muda, Wali Kota Tanjungbalai harus tegas dan berani mencabut izin operasional hotel Teresya," kata Martin Lase.

Orator KAMI lainnya, Andrian Sulin, Ferdian Abadi, Ramadhan Batubara, Budi Marhaen,Marafenci Lubis, Mustaqim Marpaung,Vicky.S,dan Wandi Simangunsong,Ahmad dhairobby turut menyesalkan sikap Pemkot Tanjungbalai yang dinilai terkesan membiarkan maraknya peredaran narkotika dan dugaan praktik prostitusi melibatkan anak dibawah umur beroperasi ditempat tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, Wali Kota Tanjungbalai H.Muhammad Syahrial belum terlihat  menemui massa KAMI yang melakukan unjuk rasa.

"Pantaun wartawan diketahui Mobil Dinas BK-1 telah dihadang para pengunjuk rasa dikarenakan Walikota diketahui masih didalam usai menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah yang digelar dikantor Walikota -".

Pengunjuk rasa pun membentangkan spanduk sikap pernyataan tuntutan nya di hadapan aparat kepolisian dan satpol PP serta sembari menggelar Doa bersama.

"Melihat hal ini,bahwa Walikota Tanjungbalai tidak bermental kuat menghadapi kita,maka untuk itu kita dari masyrakat Kota Tanjungbalai Turut Berduka cita atas mati nya hati nurani walikota untuk menyelamatkan generasi muda diKota Tanjungbalai kedepan".Sebut Nazmi diaminkan rekan rekan nya.

Para pengunjuk rasa pun membubarkan diri menuju Kantor DPRD dengan tertib sembari berteriak,Walikota Budak budak,Penakut .

Benarkah H.M.Syahrial SH MH kabur dan takut?? Bisa iya, bisa tidak atau bisa jadi dia bersembunyi didalam ruangan kantor nya untuk menghindari dari jeritan orasi dari para pengunjuk rasa dan terkesan tidak mau bertanggungjawab kepada Masyarakat nya untuk Menyelamatkan Generasi Muda . (PS/SAUFI).
Komentar Anda

Terkini: