Bahrumsyah Akui Banyak Proyek Bermasalah Di Medan Utara

/ Jumat, 20 Desember 2019 / 09.03.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM - BELAWAN -  
Usai dilantik menjadi wakil rakyat di DPRD Medan untuk kali kedua periode, Anggota DPRD Kota Medan HT. Bahrumsyah, SH MH melakukan Reses I Masa Sidang I Tahun Anggaran 2019 di Kecamatan Medan Belawan, Kamis (19 Desember 2019). Acara tersebut berlangsung di Aula Pertemuan Jalan Serma Hanafiah Kelurahan Belawan I.

Di dalam acara mendengarkan aspirasi masyarakat itu, Anggota DPRD yang akrab disapa Bahrum banyak mendengar keluhan konstituen yang umumnya mengeluhkan ketidakadilan perlakuan Pemerintah kota Medan Plus kepada masyarakat Medan Utara. Keluhan tersebut mulai dari buruknya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, kelangkaan blangko KTP, buruknya pelayanan BPJS, hingga Dana CSR PT. Pelindo I yang gak jelas dan lain sebagainya.

Terkait soal infrastruktur yang dikeluhkan warga, Bahrum mengakui banyak proyek bermasalah di Medan Utara. Namun ia berjanji akan menyikapi hal itu secara serius, "Di Medan Utara ini memang banyak proyek bermasalah, karena Kadis (PU-red) nya juga bermasalah. Jadi gak usah heran kalau banyak proyek yang baru saja selesai dikerjakan sudah rusak lagi", ujar Bahrum yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Medan.

Kalau selama ini saya bicara keras kepada Pemerintah Kota, ujar Bahrum lagi, ya karena memang rakyatnya sudah mengeluh kepada saya. Jadi saya sampaikan demikian. Jadi gak usah lagi main-main lah. Semua ini akan menjadi catatan saya. Dan nanti akan saya tegur", tegasnya.

Seorang warga kelurahan Sicanang bermarga Nasution dalam pertemuan itu berharap agar Jembatan Titi 2 Sicanang yang dua kali amblas untuk segera diperbaiki kembali secara serius. Karena sudah dua kali diperbaiki tapi masih tetap saja amblas. "Sudah dua kali Jembatan Titi 2 itu dikerjakan dengan anggaran miliaran rupiah tapi masih tetap aja rusak (amblas)", ujar Nasution.

Ia mengatakan amblasnya dua kali Jembatan itu bukan karena adanya faktor bencana alam, melainkan karena pemborongnya yang tidak benar, " Sudah dua kali proyek jembatan Titi 2 itu dikerjakan oleh pemborong yang sama tapi masih amblas juga. Amblasnya proyek jembatan itu bukan karena bencana alam tapi karena pemborongnya yang tidak profesional", ujarnya ketus.

Sementara itu Rahmadani warga Kecamatan Medan Labuhan mengeluhkan pelayanan BPJS yang terkesan kurang koordinasi dengan instansi samping maupun customer. Sebab menurutnya ada peserta BPJS yang sudah meninggal tapi masih ditagih membayar iuran.

Acara yang berlangsung sangat interaktif dan penuh kekeluargaan itu juga dihadiri oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kota Medan seperti Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, beberapa UPT Puskesmas dan sekitar seribuan masyarakat Medan Utara. (PS/SYAMSUL)
Komentar Anda

Terkini: