POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Jumlah
kebakaran yang terjadi di Kota Medan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu.
Di tahun 2019, kebakaran terjadi sebanyak 283 kali, sedangkan tahun 2018
terjadi 216 kali. Dari peristiwa kebakaran yang terjadi sepanjang 2019, korban
yang meninggal sebanyak 4 orang, sedangkan luka-luka 17 orang dengan
total kerugian materil sebesar Rp.56.126.500. Umumnya kebakaran yang terjadi,
95 % akibat faktor kelalaian.
Demikian ekspose yang disampaikan
Kadis Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan Albon Sidauruk di
Kantor Dinas P2K Jalan Borobudur Medan, Selasa (31/12). Selain ekspose, Albon
juga mengundang relawan yang selama ini membantu Dinas P2K dalam mencegah
terjadinya kebakaran.
Albon mengungkapkan, 283 kali
kebakaran yang terjadi dan pemadamannya ditangani Dinas P2K tersebut, termasuk
wilayah pinggiran Kota Medan yang sudah masuk wilayah Kabupaten Deli Serdang.
“Kita melakukan hal itu demi kemanusiaan, sehingga tidak memandang wilayah
dalam melakukan pencegah dan pemadaman kebakaran. Dengan demikian masyarakat
dapat merasakan kehadiran pemerintah,” kata Albon.
Mantan Kabag Organisasi Tata Laksana
(Ortala) Kota Medan itu selanjutnya menjelaskan, 283 kebakaran yang terjadi,
257 diantaranya merupakan kebakaran murni, sedangkan sisanya 26 lagi merupakan
penyelamatan yang dilakukan Dinas P2K, diantaranya operasi amankan sarang tawon
sebanyak 22 kali, tangkap ular (1 kali) tangkap monyet (1 kali), tangkap kucing
(1 kali) serta melakukan evakuasi manusia (1 kali).
Albon menerangkan, penyebabkan
kebakaran yang terjadi sebanyak 16 kali akibat kompor/gas, lampu/lilin (1
kali), listrik (133 kali), rokok (3 kali) serta lain-lain 130. “Umumnya
penyebab kebakaran yang terjadi 95% akibat kelalaian. Untuk itulah kita akan terus
melakukan sosialisasi, sehingga masyarakat akan mengetahui upaya yang akan
dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran. Termasuk, langkah yang
dilakukan apabila kebakaran terjadi,” jelasnya.
Selama ini papar Albon, sosialisasi
yang dilakukan di sekolah-sekolah. Diharapkannya, para siswa nantinya dapat
menyampaikan pengetahuan tentang upaya pencegah dan pemadam kebakaran kepada
keluarga maupun lingkungan tempat tinggalnya. Dengan demikian apabila kebakaran
terjadi, jelasnya, langsung dapat dilakukan tindakan pencegahan serta
antisipasinya.
Di tahun 2020 lanjut Albon, Dinas P2K
akan fokus melakukan sosialisasi terhadap komunitas-komunitas, seperti relawan,
remaja masjid, muda-mudi gereja, wartawan maupun komunitas lainnya. Albon
yakin, sosialisasi yang dilakukan terhadap komunitas akan efektif sehingga
upaya mencegah dan mengantisipasi kebakaran berlangsung maksimal.
Selain sosialisasi, Albon pun
mengungkapkan, Dinas P2K juga membuka diri bagi para pelajar baik mulai tingkat
PAUD sampai SMA untuk berkunjung guna mengetahui lebih jauh tentang kinerja
petugas pemadam kebakaran (damkar) dalam upaya mencegah dan memadamkan
kebakaran. Di samping itu juga Dinas P2K juga dapat mengajarkan upaya-upaya
yang dilakukan apabila kebakaran terjadi.
“Dengan adanya pengetahuan tentang
tata cara pemadaman, maka para siswa tidak akan takut lagi begitu kebakaran
terjadi rumah maupun di sekitar tempat tinggalnya. Mereka akan cepat melakukan
tindakan antisipasi, sehingga kebakaran tidak meluas. Saya yakin pengetahuan
yang diperoleh ini akan disampaikan para siswa kepada keluarga maupun
lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Oleh karenanya saya optimis dengan
sosialisasi yang dilakukan, tingkat kebakaran akan menurun,” ungkapnya.
Mantan Camat Medan Baru itu
mengungkapkan, saat ini Dinas P2K memiliki 35 unit mobil pemadam kebakaran yang
siaga di empat pos yakni Jalan Candi Borobudur (pos utama), Amplas, KIM serta
Belawan. Dikatakannya, 35 unit mobil damkar ini dalam posisi stand by dengan
total berisi air sebanyak 145 ton air.
Albon menegaskan, seluruh jajarannya
berupaya memberikan pelayanan terbaik. Begitu call centre menerima laporan dari
masyarakat, Albon minta respon time anggotanya sampai lokasi kebakaran harus 10
menit, kecuali di kawasan Padang Bulan (Jalan Jamin Ginting) dan Medan
Helvetia. Sebab, kedua wilayah itu sangat padat kenderaan bermotor, terutama
pada saat jam-jam sibuk.
Guna memaksimalkan respon time,
Albon menerangkan, pihaknya di tahun 2020, akan membangun 2 pos pembantu lagi
di Kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Tembung. Jika kedua pos pembantu itu
sudah beroperasi, Albon optimis petugasnya akan semakin cepat lagi tiba di
lokasi kebakaran.
Di samping itu Albon pun mengatakan,
pihaknya sudah menyurati PDAM Tirtanadi. Pasalnya,118 hydran air yang ada,
tinggal 57 unit saja yang kelihatan. Dari 57 hydran air tersebut, hanya 6 unit
yang berfungsi dengan baik. Padahal keberadaan hydran ini sangat vital dalam
mendukung kecepatan Dinas P2K dalam memadamkan api.
Di kesempatan itu Albon yang sengaja
mengundang belasan relawan baik tergabung dalam Relawan Patwal Ambulance
Indonesia (RPAI) dan Indonesian Escorting Ambulance (IEA) dalam ekspose,
tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Sebab, para
relawan selama ini dengan setia dan tanpa pamrih menjadi pembuka mobil damkar
untuk memasuki lokasi kebakaran, termasuk mempermudah jalan mobil damkar menuju
lokasi hydran.
“Atas nama seluruh jajaran Dinas P2K
Kota Medan, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
relawan. Berkat bantuan dan dukungannya, mobil damkar cepat sampai ke lokasi
kebakaran. Padahal, para relawan bekerja hanya berdasarkan keiklhlasan dan rasa
kemanusian semata. Kami berharap dukungan ini dapat terus dilakukan, kita pun
siap memberikan pelatihan mengenai tata cara pencegahan dan pemadaman kekabaran
kepada para relawan,” ujar Albon.(PS/RYANT)