Tuntutan Ganti Rugi Tidak Direspon, Nelayan Ambai Kecewa Dengan Pelindo 1, Minta Pihak Berwajib Usut Pemberian Tali Asih Yang Diduga Tidak Tepat Sasaran

/ Sabtu, 04 Januari 2020 / 12.19.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM - BELAWAN - Puluhan nelayan ambai yang dirugikan akibat dampak dari reklamasi yang dilakukan Pelindo I Belawan, menuntut ganti rugi akibat terganggunya hasil tangkapan mereka. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Reklamasi yang dilakukan Pelindo I Belawan telah berlangsung sejak 2 tahun yang lalu. Reklamasi tersebut rencananya untuk perluasan dan perpanjangan dermaga BICT. Panjang reklamasi yang dilakukan Pelindo 1 Belawan terlihat sepenjang 700 M ketengah laut belawan.

Aktifitas penimbunan laut yang dilakukan oleh pihak Pelindo 1 sepanjang 700 M, akibatnya ada perubahan alur jalur lalulintas nelayan untuk mencari nafkah. 

Selain itu juga ada perubahan arus laut yang berdampak dengan hasil tangkapan nelayan khususnya nelayan ambai yang selama menggantungkan hidupnya di laut belawan selama ini.

Akibat lain ada nya pendangkalan ( Beting ) yang sekarang muncul  di daerah lokasi nelayan ambai mencari nafkah. Nelayan ambai terancam kelangsungan hidupnya karena terancamnya mata pencaharian mereka

M. Syafrizam (45) salah seorang nelayan ambai kepada poskotasumatera.com, Jumat (3/01/2020), mengatakan saat ini ada beting yang muncul di lokasi mereka mengambai semenjak adanya reklamasi itu. "Dulunya kami bisa mengambai selama 4-5 jam skrg tinggal 1-2 jam aja tinggal bang. Karena harusnya cepat hilang diakibatkan pendangkalan tersebut," ujarnya. 

Puluhan nelayan ambai yang tinggal di Jalan Young Panah Hijau Labuhan Deli dan Nelayan indah sekitarnya terancam kelangsungan hidup mereka akibat menurun drastisnya hasil tangkapan mereka untuk menafkahi keluarga.

"Saya juga heran bang kenapa bisa sampai 3 ribuan nelayan mengaku terkena dampak dari reklamasi Pelindo 1 ini. Bahkan kami dengar ada 3 ribuan lagi menyusul data yang di ajukan kepada Pelindo 1 yang mengaku nelayan terkena dampak reklamasi," tambah Syafrizam.


Arliansyah (50) perwakilan dari nelayan ambai mengatakan, para nelayan ambai sebenarnya yang merasakan langsung dari dampak reklamasi tersebut. Berdampak atas penghasilan kami tentunya berdampak juga atas kelangsungan hidup keluarga mereka.

"Senin 06 s/d 09 Januari 2020 kami para nelayan ambai dengan membawa anak istri kami akan melakukan Aksi Damai ke Kantor Pelindo 1 Belawan. Harapan kami Pelindo bisa memikirkan nasib keluarga kami dan mengganti Kerugian atas terganghunya mata pencaharian kami," tambah arlian lagi.

Tokoh Masyarakat Medan Utara dan juga seorang Praktisi Hukum Ibeng Syafruddin Rani SH, sangat menyayangkan atas terjadinya persoalan yang menimpa para nelayan ambai dan nelayan kecil yang ada di perairan Belawan ini akibat dampak pembangunan Dermaga BICT oleh Pelindo 1 Belawan.

"Seharusnya sebelum melakukan reklamasi, Pelindo 1 harus melakukan kajian - kajian yang mendalam. Dampak yang akan timbul dari pekerjaan tersebut ialah dampak alam dan dampak sosial. Seperti masalah nelayan kecil ini contohnya," kata ibeng.

Ditambahkannya, dia melihat ada hal yang patut diduga ada ketidak beresan dalam pemberian tali asih kemarin. "Apa benar sebanyak 3 ribuan nelayan kecil yang terkena dampakdari reklamasi tersebut..??? Dan apa sudah dilakukan cek langsung ke lapangan atas data yang diajukan pihak ketiga tersebut kepada Pelindo," ujarnya.

Apalagi dia mendengar, ada data baru sebanyak 3 ribuan lebih lagi yang diajukan pihak ke 3 kepada Pelindo untuk pemberian tali asih termin ke 2 .

Hal ini sangat aneh dan patut dicurugai. Karena uang tali asih tersebut adalah uang negara. "Diduga ada kerugian negara dalam pemberian tali asih itu dengan jumlah nelayan yang datanya diajukan tersebut. Pemerintah harus mengawasi dan mengusut data yang masuk ke Pelindo 1 itu,"  tambahnya.

Kadistanla Kota Medan Ikhsar Marbun saat dihubungi via ponselnya untuk diminta tanggapan dan sejauh mana peran sertanya dalam menyelesaikan persoalan nelayan medan ini, tidak mengangkat sambungan ponselnya. Pesan WA yang dikirim ke dirinya juga tidak dibalas.

Friska selaku Kabid Tangkap Distanla Kota Medan, ketika di hubunhi via telp mengaku dirinya sedang libur Tahun Baru. "Saya sedang libur bang, senin aja kita ketemu di kantor ya," katanya.

Sementara pihak Pelindo 1 tidak bisa di konfirmasi. Poskotasumatera.com sudah mencoba menghubungi Fiona selaku Humas dari Pelindo 1 berkali - kali namun tidak bersedia mengangkat telpnya.(PS/DIAN)
Komentar Anda

Terkini: