Pasca Covid-19 Melanda, Minat Pembeli Di Pusat Pasar Berastagi Menurun

/ Kamis, 30 April 2020 / 15.16.00 WIB

Kondisi Pusat Pasar Berastagi Yang Sepi Dari Pembeli Pasca Merebaknya Covid-19. POSKOTA/BUDIMAN S

POSKOTASUMATERA.COM - KARO -  Sungguh menyedihkan, kondisi Pasar Tradisional Berastagi yang terletak di Kelurahan Tambak Lau Mulgap II Berastagi Kecamatan Berastagi sejak merebaknya virus Covid - 19 yang melanda Sumatera Utara (Sumut) membuat sebagian Pedagang enggan untuk membuka Kios dan Pajak mereka. 

Hal ini menyebabkan sebagian Pedagang Sayur Mayur lebih memilih hanya berjualan di pagi hari saja. Dan selanjutnya, pada siang hari lebih memilih mencari sampingan lain, seperti menjadi pekerja lepas di area perladangan guna memenuhi kebutuhan sehari - hari. 

Seperti dikatakan salah seorang Pedagang Sayur Mayur S Br Ginting  (31) yang sehari - harinya  berjualan Sayur Mayur di Pusat Pasar Berastagi tersebut, Kamis (30/4/2020) kepada Wartawan mengatakan, bahwa sejak merebaknya Virus Corona ini membuat barang dagangannya berbagai jenis sayur dan kebutuhan sehari - hari menurun, atau Omset Penjualannya sudah tidak sebanding lagi.

"Sehingga Kami terpaksa untuk memenuhi kebutuhan langganan saja, Kami buka sebentar di pagi hari dan siangnya cari kerjaan lain untuk menambah penghasilan ke rumah", sebutnya.

Dimana, menurutnya, jika usahanya dibuka hingga petang hari, tetap saja penghasilan tidak menentu, dikarenakan para Konsumen atau yang berbelanja ke dalam Pasar Tradisional dimaksud bisa dihitung dengan jari dan selanjutnya tidak ada lagi.

"Sedangkan sebelum merebaknya Virus Corona ini, kondisi Pasar ini saja sudah sepi, ditambah lagi Musim Wabah Non Alam ini sudah lengkaplah penderitaan Kami", ungkapnya bernada kesal. 

Ia juga mengatakan, bahwa bukan hanya dirinya yang mengalami, trtapi para Pedagang Sayur dan Buah di Pasar Tradisional Berastagi  yang kebanyakan didominasi Penjual dari Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, juga turut diterjang dampak merebaknya Covid-19.

"Akibatnya, Sayuran dan Buah yang dijajakan tidak laku, terpaksa sebagian Sayur dan Buah yang tidak bertahan harus dibuang", kata Firdaus (30) Pedagang asal Pancur Batu.

Pantauan POSKOTASUMATERA.COM di seputaran Pusat  Pasar Berastagi ini terlihat, gairah Pasar belum ada terlihat bergeliat, terlebih dibulan Suci Ramadhan pada jelang berbuka puasa, aktifitas jual beli tetap sepi. Ironisnya, kondisi Pasar yang masih semraut tetap saja  tidak ada perhatian dari pihak terkait. (PS/BUDIMAN S) 
Komentar Anda

Terkini: