Sebagai salah satu upaya antisipasi pandemi virus corona (covid-19) Pemerintah Desa Perkebunan PK Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara , melakukan pendataan terhadap perantau yang pulang kampung.
Caranya, pemerintah desa membuat posko pelaporan bagi perantau di Balai Desa Perkebunan PK yang dibuka selama 24 jam nonsetop. Setiap perantau yang pulang kampung diwajibkan mengisi data pribadi dan melaporkan kondisi kesehatannya kepada petugas piket.
"Selain pendataan, pemerintah desa bersama dari puskesmas dan beberapa komponen masyarakat memberikan edukasi ke rumah-rumah perantau," kata Lumalo Harahap Kades Perkebunan PK.
Dirinya berharap, Covid-19 segera berakhir di NKRI, karena dengan pandemi yang berkepanjangan bakal berdampak pada perekonomian rakyat.
"Kami berharap besar kepada masyarakat khususnya Desa Perkebunan PK agar mematuhi himbauan pemerintah pusat, provinsi, daerah melalui pemerintah desa supaya Covid-19 terputus mata rantainya. Kami sebagai satgas Covid-19 masyarakat patuhi himbauan Walikota Padangsidimpuan dan Himbauan Kapolri, " harapannya.
“Namun demikian, sesuai instruksi dari Dinas Kesehatan untuk para perantau yang pulang kampung diharuskan menjalani isolasi diri di rumah selama dua kali masa inkubasi atau dua minggu sejak kedatangan. Jika ternyata dalam kurun waktu tersebut mengalami gejala-gejala sakit demam disertai batuk, maka segera lapor kepada kami,” ujar
Kades.Lumalo Harahap berharap dengan cara ini bisa meminimalisir penyebaran vurus Corona yang mungkin dibawa oleh para perantau ke kampung halamannya. Untuk lebih meyakinkan, kata Harahap, petugas piket Pemdes Perkebunan PK selalu menyempatkan memberikan arahan tentang pencegahan Corona dengan cara menjalankan pola hidup bersih dan sehat, jaga jarak dengan orang lain termasuk anggota keluarga serta rajin mencuci tangan dengan sabun. (PS/BERMAWI)
