Akibat Limbah Pengeboran Lepas Pantai, Ratusan Nelayan di Aceh Timur Terancam Kerugian

/ Rabu, 22 Juli 2020 / 07.47.00 WIB
Rombongan DPRK Aceh Timur berdialog langsung dengan Peutuha TPI kuala Idi Rayeuk saat mendengarkan keluhan para nelayan yang terkendala akibat limbah pengeboran lepas Pantai. (FOTO|POSKOTASUMATERA|DAHLAN)

POSKOTASUMATERA.COM|ACEH TIMUR
Diduga akibat limbah  pengeboran lepas pantai oleh perusaan yang melakukan ofshore drilling di  perairan laut selat malaka 28 mil dari Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timut, membuat ratusan nelayan terancam mengalami kerugian karena boat dan jaring penangkapan ikan mereka terbalut dan lengket dengan cairan minyak mentah.

Kondisi ini telah terjadi selama 4 bulan lalu, mengantisipasi keluhan ratusan nelayan sejumlah anggota DPRK Aceh Timur langsung melakukan kunjungan  ke TPI Kuala Idi Senin (20/07) untuk memastikan dan mencari solusi dampak kepada nelayan dari pengeboran lepas pantai tersebut.

Hadir ke TKP diantaranya adalah Ketua Fraksi Partai Nasdem, H.Tarmizi Daud (TaPrang), Muhammad Adam, Shalahuddin, Samsul, Usman, M.Nur dan Tarmizi.

Syahril, salah satu nelayan yang dituakan didaerah Idi Rayeuk menyampaikan keluhan dihadapan para wakil rakyat, bahwa semburan minyak mentah di perairan Aceh Timur sudah terjadi 4 bulan yang lalu, namun belum ada pihak yang bertanggung jawab, dan pemerintah Aceh Timur pun belum ada langkah – langkah  persuasif untuk mengatasinya.

“Jika masalah semburan minyak tidak diatasi dikhawatir kan ratusan nelayan terncam kehilangan mata pencaharian,” kata Syahril.

Sementara itu Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRK Aceh Timur H.Tarmizi  Daud (Taprang) meminta Pemerintah Aceh Timur segera mengatasi masalah semburan minyak mentah dilepas tersebut, karena ini sangat merugikan bagi kelangsungan hidup ratusan nelayan.

Menurut Tarmizi, Apalagi semburan minyak mentah tersebut sudah terjadi empat bulan yang lalu, Pemkab Aceh Timur jangan tutup mata terhadap keluhan nelayan.

“Dampak Semburan minyak tersebut bukan hanya terancam nelayan kehilangan mata pencaharian tapi berdampak terhadap pencemaran air laut, mengancam habitat biota laut,” ujar Tarmizi.

Sementara Kepala Dinas Perikanan Aceh Timur T. Syawal saat dimintai tanggapan berharap pihak berwenang segera melakukan penelitian dan langkah -langkah penhentian semburan minyak mentah tersebut.

“Bila semburan minyak tersebut tidak teratasi segera mungkin, maka akan berpengaruh pada hasil penangkapan ikan nelayan di Aceh Timur,” kata T. Syawal.

“Hasil penangkapan semakin berkurang, maka nelayan yang sangat dirugikan,” tukas T Syawal. (DAH)
Komentar Anda

Terkini: