POSKOTASUMATERA.COM-DAIRI-Bupati
Dairi Eddy Keleng Ate Berutu dan Ketua
Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu menghadiri acara
serah terima dan pisah sambut Paroki St. Petrus dan Paulus Parongil, Kecamatan
Silima Pungga Pungga pada Minggu (05/07/2020) di Kompleks Gereja Katolik St.
Petrus dan Paulus Parongil.
Paroki St.
Petrus dan Paulu Parongil sebelumnya di pimpin oleh Pastor Monang Sijabat, O.
Carm dan Pastor Nampak Wijaya, O. Carm saat ini akan dipimpin oleh Pastor Moses
Tampubolon, Pr dan Pastor Parlindungan
Sinaga, Pr. Pastor Monang Sijabat, O. Carm dan Pastor Nampak Wijaya, O. Carm
akan melayani ditempat yang baru yakni di Kabupaten Pakpak Bharat.
Bupati Dairi Eddy
Keleng Ate Berutu mengatakan ,Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai ragam
etnis, budaya dan agama dengan beragam keyakinan yang dianut sehingga
menjadikan harmoni dalam keberagaman.Vvisi
dan misi pembangunan Kab. Dairi pada masa periode 5 tahun ini yakni mewujudkan
Dairi Unggul mensejahterakan masyarakat dalam harmoni keberagaman.
“Pemerintah
mendukung semua kegiatan keagamaan yang mengutamakan rasa cinta kepada Tuhan
Yang Maha Esa dengan berpedoman kepada nilai Pancasila yakni Ketuhanan Yang
Maha Esa”.Pastor Monang Sijabat yang sudah kurang lebih 6 tahun membimbing Umat
Katolik di Gereja Katolik St. Petrus dan Paulus Parongil, dan Pastor yang
kreatif dan penuh insiatif. Selamat bertugas di tempat yang baru,” urainya.
Begitu juga kepada
Pastor Moses Tampubolon, Pr dan Pastor Parlindungan Sinaga, Pr, mengucapkan
selamat bertugas di Gereja Katolik St. Petrus dan Paulus Parongil dan berharap
Pastor dapat memimpin umat Katolik yang ada di Parongil,dan dapat berkoordinasi
dengan pemerintah.
Dalam
kesempatan itu, Bupati menyebutkan, perkembangan covid-19 di Kabupaten Dairi, saat
ini telah memasuki kawasan zona hijau dimana per tanggal 4 Juli 2020 jumlah ODP
dan PDP serta yang Positif sudah tidak ada lagi. “Saat ini Pemerintah Kabupaten
Dairi tengah berkomunikasi dengan Gubernur Sumatera Utara dan dengan Menteri Kesehatan RI guna meminta arahan agar
Kabupaten Dairi dapat segera masuk ke dalam tatanan New Normal,” ujar nya.
Dalam
memasuki proses New Normal, ada berbagai hal yang akan ditetapkan lebih detail
yang dituangkan dalam Peraturan Bupati. Perlu diterapkan nantinya dalam tatanan
new normal selain penggunaan masker, yakni menggunakan aplikasi peduli
lindungi. Aplikasi peduli lindungi ini adalah aplikasi yang dikembangkan untuk
membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk
menghentikan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).
“Dengan adanya
aplikasi ini diharapkan status zona hijau Kabupaten Dairi akan tetap terjaga
dengan baik dan aktifitas perekonomian masyarakat akan kembali berjalan dengan
normal,” ucap Bupati akhir sambutannya.
Turut hadir
dalam kegiatan tersebut Uskup Agung Medan Pastor Kornelius Sipayung OFMCap dan
Pimpinan OPD Kabupaten Dairi serta anggota DPRD L.br Tobing.(PS/K.TUMANGGER)