Kabid Jaringan PDAM Tirtanadi Cabang Tapsel Malintang Harahap
POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Cabang Tapanuli Selatan menerapkan sistem tagihan jemput bola untuk memungut tunggakan pada pelanggan di Kecamatan Batangtoru sebanyak 10 KK.
Kabid Jaringan bersama tim penagih turun dari pintu ke pintu atau door to door untuk melakukan penagihan kepada pelanggan yang terlambat.
Kepala PDAM Tirtanadi Cabang Tapanuli Selatan melalui Kepala Bidang Jaringan Malintang Harahap di sela sela penagihan di Pasar Batangtoru kepada pelanggan, Kamis (23/7/2020) mengatakan, upaya ini untuk meningkatkan kolektabilitas atau penagihan tunggakan pembayaran air para pelanggan.
“Sekarang kami gencar turun menagih secara door to door. Kami tidak ingin ada tunggakan lebih dari tiga bulan,” tegas Malintang Harahap.
Jika didapati pelanggan yang mempunyai tunggakan, PDAM langsung melayangkan surat pemberitahuan. “Jika dalam 3 hari belum dibayar, maka akan kita lakukan penyegelan. Tujuh hari setelah disegel, PDAM akan melakukan pembongkaran meteran atau pemutusan secara permanen,” ingat Malintang.
Beliau juga mengingatkan kepada pelanggan agar tidak melakukan “pencurian” air saat penyegelan telah dilakukan.
“Banyak langganan yang biasa nakal, sudah disegel, tetap dipakai airnya. Sebenarnya yang rugi itu pelanggan, karena akan tetap masuk dalam tagihan. Karena meteran akan otomatis jalan,” ungkap Malintang.
Namun dia menekankan kepada pelanggan, untuk tidak melakukan pembayaran tagihan kepada petugas di lapangan. “Kami tidak pernah memerintahkan petugas mengambil uang pembayaran tagihan pelanggan. Kalau ada berarti oknum. Sehingga kami ingatkan kepada warga agar melakukan pembayaran di tempat yang telah disediakan, baik di loket, Kantor Pos, Indo Maret, bank yang telah bekerjasama dengan PDAM Tirtanadi," ujarnya.
Dia mengingatkan, termasuk untuk pemasangan sambungan baru, jangan sekali-kali percaya calo. "Datangi langsung ke kantor PDAM,” tandas Malintang.
(PS/BERMAWI)
