POSKOTASUMATERA.COM-DAIRI-Filem cerita pendek berjudul ‘Lae Pendaroh’ karya dari dua SLTA, yakni SMK HKBP dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) di Kecamatan Sidikalang, mengambil lokasi syuting di dua tempat yakni di Kecamatan Silahisabungan dan Sitinjo.
Ketika penayangan Film Cerita Pendek Lae
Pendaroh karya pelajar Dairi itu,ikut nonton bareng bersama Bupati Dairi Eddy
Keleng Ate Berutu,didampingi Ketua Deskranasda, Ny Romy Mariani Eddy Berutu dan
SKPD serta para kru dan pemeran yang bertempat di Ofal Cafe, Jalan
Pahlawan,Kecanatan Sidikalang Kamis (29/07/20/20).
Filem yang berdurasi 15 menit tersebut ,
mengangkat tema kedaerahan, kultur dan mitos masyarakat setempat tentang
larangan melakukan hal-hal yang tidak baik di alam terbuka. Pemutaran film yang
ditayangkan serentak di Indonesia pada jam 16.00 WIB secara virtual,
difasilitasi Viu shorts.
Usai menyaksikan penayangan film tersebut,Bupati
mengatakan sangat bangga dan gembira, karena anak-anak Dairi mampu mengekspresikan
bakat dan talentanya, yang mampu mengolah cerita rakyat diceritakan orang-orang
tua secara turun temurun menjadi sebuah tayangan yang menarik.
“Cerita itu kini tampil di film layar yang
memenuhi standar dan kaidah internasional. Saya tahu pengarapan film ini sangat
pendek, hanya 14 hari. Dari awal sampai akhir saya sangat cemas, tetapi setelah
melihat hasilnya saya sangat bangga,” ucap Eddy Berutu.
Disebutkan lagi,Karena kita mempunyai tugas
diantaranya yang pertama sektor kreatif yang diharapkan nantinya bisa
menghasilkan devisa. Kedua sektor lapangan kerja bagi anak-anak muda kita di
dunia kreasi dan dunia kerja baru yang modern.
Ini Sinematografi, satu lapangan kerja yang
berbeda lagi. Ini merupakan ujian, apakah anak-anak bersemangat dan mampu berkomitmen.
Ternyata mereka mempunyai komitmen dan masyarakat Dairi melihat hasilnya, dan
itu sangat memuaskan sekali.
“Maka saya ingin mendapat dukungan dari
masyarakat, karena kalau hanya dari pemerintah tidak akan sanggup. Tapi kalau
dukungan dan dorongan itu datang dari seluruh masyarakat Dairi, kami percaya
pasti bisa mengangkat budaya kita. Sehingga anak-anak kita bisa mendunia dan
masuk ke episode yang lain. “Saya pikir ini gabungan dari berbagai hobi
fotografi, ada yang hobi nulis, pementasan. Pesan saya ini peluang besar, kalau
anak-anak mau pemerintah akan berusaha menciptakan ruang-ruang dan menyediakan
anggaran,” ucapnya.
Agar seluruh masyarakat Dairi untuk menonton
film karya putra/i Dairi, karena semangkin banyak yang nonton dan mengklik maka
semangkin banyak peluang untuk menjadi filim terbaik.“Semakin banyak yang
menonton, maka ada peluang salah satu anak-anak kita mendapat beasiswa untuk
kuliah di Instititut Kesenian Jakarta (IKJ),” terangnya. (PS/K.TUMANGGER)